(Pekan Biasa XIII, St Bernardino Realino, St Otto dr Bamberg)
Bacaan I Amos 3:1-8; 4:11-12
Mazmur Tanggapan Mzm 5:5-6.7.8
(Ref: Tuhan, tuntunlah aku dalam keadilanMu)
Injil Matius 8:23-27
(Qualis est hic, quia venti et mare obediunt ei?)
SEPANTASNYA janganlah dulu 'yang muluk-muluk sekian melambung dan mengangkasa.'
Mari kita bersabar dalam irama wajar. Seirama perjalanan waktu dan di dalam proses sebagaimana 'adanya.'
Baca juga yang ini, menarik; Renungan Harian Katolik; Ketiadaan Dan Ketanpaan Yang Membahagiakan
KITA memang perlu memaknai apa artinya 'tenang-tenang namun terus mendayung.' Perlahan-lahan, namun semakin bergerak jauh. Kita jalani hidup ini dalam derap langkah sebisanya kita.
Sebab?
ADA KALANYA kita masuk dalam situasi tak pasti. Apa yang semula kita yakini sebagai kenyamanan justru kini telah berubah jadi gangguan. Yang pernah kita tatap sebagai sebagai jaminan segera berubah jadi batu sandungan. Sedih dan gembira, puas dan kecewa seolah-olah 'berperang tanding di ladang hati kita.'
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Hadirlah Dalam Pengharapan Bagi Sesama
Renungkanlah....
Renungkanlah....
ALAM danau yang semula tampak teduh, -yang semula bisa ditangkap 'sebagai suasana OK untuk ikuti Yesus-, toh seketika bisa berubah jadi garang oleh angin ribut yang menghardik.' Tak terkendali....
Itulah hidup..
HIDUP punya cerita dan hukumnya sendiri. Kita bahkan tak sanggup 'memastikan dan membakukan semuanya' dalam timbangan manusiawi kita. Ada banyak kisah dan peristiwa tak terduga yang bisa saja datang sekejab dan memotong lintasan jalannya cita-cita dan harapan kita.
Semisal.....
TRAGEDI yang lululantahkan rasa nyaman dan aman diri. Hidup yang kita bangun sepertinya jadi redup dan sirna. Serasa sia-sia sudah semuanya. Bola mata kita telah jadi sembab. Sebab telah ketiadaan sinar. Kehilangan binar. Tak seperti dulu lagi.
Baca juga yang ini, menarik; Renungan Harian Katolik; Iman, Itulah Harta Terindah Yang Kita Miliki
Tetapi harus kah kita terisap dan tersedot arus rasa putus asa....?
TIDAK! Kita tak pernah sendiri. Walau kita tahu bahwa perjalanan ini sering terasa sangat menyedihkan, toh kita tetap merasa dikuatkan dan diteduhkan. Kata si bijak 'perjalanan kita adalah perjalanan tanpa peta di tangan.' Ada kalanya kita gampang hadapi badai gelombang di luar diri. Namun sayangnya, betapa tertati-tati dan terseok-seoknya lajunya perahu diri kita sendiri.
Baca juga yang ini, menarik; Renungan Harian Katolik: Bertahan Dalam Iman Akan Kristus
Walau demikian, kita tahu dari mana dan ke mana kita mesti bergerak maju...
Kita bersandar dalam iman akan Yesus, Tuhan! DIALAH Jalan dan Kebenaran dan Hidup (Yoh 14:6).
Lalu.....?
YANG mesti ada pada kita kesadaran diri bahwa kita selalu mendekatiNya dalam Doa, keheningan dan menangkap kehadiranNya dalam kisah dan keseharian peristiwa setiap kita.
Ada satu nasihat kocak...
'JANGAN percaya akan lemparan kata-kata yang bilangnya TUHAN tidak tidur. 'Tuhan juga tidur.' Tetapi adalah panggilan iman kita untuk membangunkanNya. Mungkin kah doa itu dimengerti sebagai usaha manusia membangunkan 'Tuhan yang mungkin sedang tidur....??'
Yang repotnya sekiranya mata Tuhan terlihat tertidur, namun kitalah yang sekian terlelap tidur dalam iman....
Baca juga yang ini, menarik; Renungan Harian Katolik; DARI KEGELISAHAN MENUJU SUKACITA DALAM TUHAN
Walau demikian, kita tahu dari mana dan ke mana kita mesti bergerak maju...
Kita bersandar dalam iman akan Yesus, Tuhan! DIALAH Jalan dan Kebenaran dan Hidup (Yoh 14:6).
Lalu.....?
YANG mesti ada pada kita kesadaran diri bahwa kita selalu mendekatiNya dalam Doa, keheningan dan menangkap kehadiranNya dalam kisah dan keseharian peristiwa setiap kita.
Ada satu nasihat kocak...
'JANGAN percaya akan lemparan kata-kata yang bilangnya TUHAN tidak tidur. 'Tuhan juga tidur.' Tetapi adalah panggilan iman kita untuk membangunkanNya. Mungkin kah doa itu dimengerti sebagai usaha manusia membangunkan 'Tuhan yang mungkin sedang tidur....??'
Yang repotnya sekiranya mata Tuhan terlihat tertidur, namun kitalah yang sekian terlelap tidur dalam iman....
Baca juga yang ini, menarik; Renungan Harian Katolik; DARI KEGELISAHAN MENUJU SUKACITA DALAM TUHAN
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati. Amin.
Pater Kons Beo, SVD |
Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
- Pendiri SVD : 1875
- Pendiri SSpS : 1889
- Pendiri SSpS-Ap : 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
0 Komentar