(Pekan Biasa XVII, St Alfonsus Maria de Liguori, St Petrus Faber)
Bacaan I Yeremia 18:1-6
Mazmur Tanggapan Mzm 146:2abc.2d-4.5-6
(Ref: Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong)
Injil Matius 13:47 - 53
"Malaikat-malaikat datang memisahkan orang jahat dari orang benar....." Mat 13:49
TUHANKU, SELERAKU TERLALU TINGGI UNTUK PISAH-PISAH DAN PILAH-PILAH DIRIKU DARI SESAMA
Mari tengok sejenak....
BETAPA nikmatnya yakinkan diri sendiri bahwa: Yang baik, benar, saleh, sopan, senonoh, lurus, serta segala litania panjang yang OK itu punyaku dan ada di pihak ku. Dan bahwa segala yang najis, tak senonoh, bejat, durjana, sesat, asusila, semuanya ada pada orang lain. Melekat pada sesama ini dan ini.
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Dalam Tuhan Ada Sukacita Dan Harapan Pasti
Sadarilah pula...
BETAPA asyik dan penuh sedapnya ketika kita ada bersama untuk kemudian hadirkan sesama-sesama ini dan itu 'in absentia' tentunya, tanpa kehadiran sesama-sesama itu, untuk kita berfoya-foya bakukan keyakinan ke dalam diri sendiri akan keburukan, kelemahan, kekurangan, kejahatan, kedosaan sesama-sesama ini dan itu..
Apa yang terjadi sebenarnya?
KITA sesungguhnya tetap kerja keras tanpa lelah untuk cenderung 'pisahkan saya dan kelompok kita, yang rasa diri serba positif, dari mereka kelompok sana, dia ini dan dia itu yang sudah didakwah sarat cemar diri dan penuh noda di hidupnya.' Maka, yang sebenarnya terjadi? Itulah 'nafsu kemurnian dan selera selalu benar' telah merasuk ke dalam hati dan pikiran.
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bukan Orang Luarrrr................
Memang tak gampang.....
BAHWA kita benar-benar luput dari cara dan isi berpikir serta bersikap untuk 'pilah-pilah' atau tepatnya 'buang dan enyahkan siapapun yang kita anggap serba eror dan sesat.
Memang terasa berat dan penuh tantangan di hati kita untuk mesti ada bersama penuh tulus dengan kaum dursila.
Kita memang butuh iman dan sikap penuh kasih yang teguh dan tak tergoncang....
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Anugerah Yang "Cuma-Cuma" Dari Tuhan, Tak Boleh Dibikin Percuma
KAUM suci dan saleh yang sejati itu tetap mampu dan berjiwa besar untuk hadir, dekat dan ada bersama kaum yang ternilai 'rusak dan cemar' tanpa sedikitpun terpengaruh oleh kecemaran itu. Itulah spirit yang dapat ditangkap dari permenungan St Thomas Aquino. Orang benar dan saleh tak akan pernah naikan dan kibarkan bendera kesalehannya dengan memakai 'tiang kekurangan dan kelemahan orang lain.'
ORANG benar dan saleh dalam arti injili selalu miliki harapan akan kebaikan. Akan hari esok penuh impian dan keceriahan. Orang baik dan saleh tak akan pernah 'merebut tugasnya para malaekat untuk pisahkan yang jahat dari yang benar.' Iya, orang benar dan saleh itu sungguh rasa dan tahu diri bahwa sesungguhnya 'ia bukanlah malaekat...'
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; "Selama Di Hidup Ini, Kita Memang Belumlah Selesai"
Akhirnya...
IYA, kita memang mesti banyak kekang diri dari kebiasaan pilah-pilah dan pisah-pisah antara 'aku yang baik dari dia yang jahat.'
"Bro, itu,"sekali lagi, "Tugasnya para malaekat. Dan semuanya itu ada waktunya...."
Verbo Dei Amorem Spiranti
St Alfonsus Maria de Liguori...
Doakanlah kami.
Mari tengok sejenak....
BETAPA nikmatnya yakinkan diri sendiri bahwa: Yang baik, benar, saleh, sopan, senonoh, lurus, serta segala litania panjang yang OK itu punyaku dan ada di pihak ku. Dan bahwa segala yang najis, tak senonoh, bejat, durjana, sesat, asusila, semuanya ada pada orang lain. Melekat pada sesama ini dan ini.
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Dalam Tuhan Ada Sukacita Dan Harapan Pasti
Sadarilah pula...
BETAPA asyik dan penuh sedapnya ketika kita ada bersama untuk kemudian hadirkan sesama-sesama ini dan itu 'in absentia' tentunya, tanpa kehadiran sesama-sesama itu, untuk kita berfoya-foya bakukan keyakinan ke dalam diri sendiri akan keburukan, kelemahan, kekurangan, kejahatan, kedosaan sesama-sesama ini dan itu..
Apa yang terjadi sebenarnya?
KITA sesungguhnya tetap kerja keras tanpa lelah untuk cenderung 'pisahkan saya dan kelompok kita, yang rasa diri serba positif, dari mereka kelompok sana, dia ini dan dia itu yang sudah didakwah sarat cemar diri dan penuh noda di hidupnya.' Maka, yang sebenarnya terjadi? Itulah 'nafsu kemurnian dan selera selalu benar' telah merasuk ke dalam hati dan pikiran.
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bukan Orang Luarrrr................
Memang tak gampang.....
BAHWA kita benar-benar luput dari cara dan isi berpikir serta bersikap untuk 'pilah-pilah' atau tepatnya 'buang dan enyahkan siapapun yang kita anggap serba eror dan sesat.
Memang terasa berat dan penuh tantangan di hati kita untuk mesti ada bersama penuh tulus dengan kaum dursila.
Kita memang butuh iman dan sikap penuh kasih yang teguh dan tak tergoncang....
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Anugerah Yang "Cuma-Cuma" Dari Tuhan, Tak Boleh Dibikin Percuma
KAUM suci dan saleh yang sejati itu tetap mampu dan berjiwa besar untuk hadir, dekat dan ada bersama kaum yang ternilai 'rusak dan cemar' tanpa sedikitpun terpengaruh oleh kecemaran itu. Itulah spirit yang dapat ditangkap dari permenungan St Thomas Aquino. Orang benar dan saleh tak akan pernah naikan dan kibarkan bendera kesalehannya dengan memakai 'tiang kekurangan dan kelemahan orang lain.'
ORANG benar dan saleh dalam arti injili selalu miliki harapan akan kebaikan. Akan hari esok penuh impian dan keceriahan. Orang baik dan saleh tak akan pernah 'merebut tugasnya para malaekat untuk pisahkan yang jahat dari yang benar.' Iya, orang benar dan saleh itu sungguh rasa dan tahu diri bahwa sesungguhnya 'ia bukanlah malaekat...'
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; "Selama Di Hidup Ini, Kita Memang Belumlah Selesai"
Akhirnya...
IYA, kita memang mesti banyak kekang diri dari kebiasaan pilah-pilah dan pisah-pisah antara 'aku yang baik dari dia yang jahat.'
"Bro, itu,"sekali lagi, "Tugasnya para malaekat. Dan semuanya itu ada waktunya...."
Verbo Dei Amorem Spiranti
St Alfonsus Maria de Liguori...
Doakanlah kami.
Tuhan memberkati. Amin.
Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
- Pendiri SVD : 1875
- Pendiri SSpS : 1889
- Pendiri SSpS-Ap : 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN
Ayo Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
0 Komentar