Header Ads Widget

Ranungan Harian KATOLIK; ADA sekian banyak hal indah dan teduh yang dialami dalam hidup ini.

Selasa, 28 Juni 2022

Foto pantai mbalata
Pantai Mbolata, Kota Komba, Manggarai Timur/Foto RR


(Pekan Biasa XIII, St Irenus, Beato Sabas Ji Hwang)

Bacaan I Amos 3:1-8; 4:11-12

Mazmur Tanggapan 

Mzm 5:5-6.7.8

Injil Matius 8:23-27

"Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau..." Mat 8:24

(Et ecce motus magnus factus est in mari...)


ADA banyak hal yang  datang tak terduga. Ada yang kiranya menjadi 'a ha moment. 'Itulah kejutan yang lahirkan keterperangahan. Tetapi, bukan kah ada hal lain yang sungguh menakutkan? 


ADA sekian banyak hal indah dan teduh yang dialami dalam hidup ini. Dengannya kita rasakan sukacita tak terkira. Dan sepertinya kita lantas berseru: Inilah hidup yang sesungguhnya. Di situ, barangkali saja ada harapan teramat sangat: semoga keindahan dan kemesrahan ini janganlah cepat berlalu.


TETAPI, seringkali dunia ini dialami dalam hukumnya sekian kejam. Ia sepertinya hentikan dan memotong jalan dan alam sukacita yang tengah dialami. Alam sungguh mengganggu apa yang dialami sebagai keseharian yang  normal. Dan kepanikan dan ketakutan datang mendera.


DARI hukum alam sebenarnya ada banyak pelajaran berarti. Musim silih berganti mendesak manusia untuk menyesuaikan diri. Kita beria-ria di bibir pantai di musim panas. Tetapi, semuanya tak berlaku di musim dingin.


KATA si bijak, pasanglah alarm batin dalam diri. Sebab dalam hidup, acapkali sekonyong-konyong badai kehidupan cekatan datang menyergap. Keluhan, teriakan ketakutan, kepanikan bahkan hilang total pada harapan, adalah tanda bahwa kita adalah 'korban dan bukannya pemenang dari hidup ini.' Tetapi bukan kah manusia itu mesti jadi pemenang atas kehidupan ini? 


LIHATLAH! Antara 'angin  ribut yang mengamuk, danau yang bergelombang DAN akhirnya danau yang menjadi teduh sekali (Mat 8:26) ada Yesus yang tertidur. Tidak kah Tuhan selalu menjadi pemeran kunci, centro, tokoh utama dalam apa pun kisah yang kita alami? 


MAKA kita tetap punya harapan pada Yesus, Tuhan dan Guru. Dialah tokoh utama dalam setiap peristiwa hidup kita. Di ujung segala duka, tangis dan air mata serta aneka badai hidup yang kita alami, Dia menuntun kita pada alam keteduhan.


*Verbo Dei Amorem Spiranti*


Tuhan memberkati


"karena kemuliaan Allah adalah manusia yang hidup, dan hidup manusia adalah visi Allah"

(St Ireneus, 130 - 202)

Posting Komentar

0 Komentar