Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; SAAT HIDUP KITA JADI SATU DAYA TARIK

Kamis, 19 Januari 2023 (Pekan Biasa II, St Gerlakus, St Gottfrey)


Bacaan I Ibrani 7:25 - 8:6

Mazmur Tanggapan Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17

Injil Markus 3:7-12


"...datanglah banyak orang kepadaNya"  Mrk 3:8
(Multitudo magna.... venerunt ad eum)




PERHATIKANLAH! Setiap kita punya daya pikat tersendiri. Seperti mengandung umpan begitu. Ada perkataan yang santun. Terdapat habitus sikap untuk tahu apa artinya menghargai sesama.

LEBIH dari itu, orang bisa dekatkan dirinya pada kita sebab, dari dalam diri kita, didapatinya jalan keluar dari satu dua kerumitan di jalan hidup ini. Ada tanggapan sejuk yang keluar dari hati kita. Di situ, sesama akhirnya mengalami di dalam dirinya sendiri ada suasana penuh kelegaan hati.

ORANG datang kepada kita, sebab kita punya keterbukaan hati nan luas. Tiada apa yang disebut 'pilih kasih atau pun pilih-pilih orang.' Tak ada sikap angkuh yang merendahkan. Tak ada juga kecenderungan untuk menggurui sejadinya apalagi sampai menghakimi. Sebab pada kita ada hati yang mendengarkan. Pun kata-kata yang membesarkan pengharapan!

TETAPI, perhatikanlah pula sikap sebaliknya. Sekian banyak orang menjauhkan dirinya dari kita. Mereka tak bertahan untuk 'ada dekat-dekat.' Ini semua bukan karena kita 'manusia pendosa berat dan tak karuan hidup.' Bukan! Lalu?


KITA justru adalah 'manusia saleh dan berperilaku lurus. Yang tak banyak aneh-anehnya.' Namun, ada keyakinan kuat dalam hati dan pikiran para bijak, "rasa diri saleh serta lurus dalam sikap itu sering bisa dipakai sebagai kekuatan dan modal untuk mendamprat sesama yang lain." Itulah lukisan 'orang saleh dan benar yang sombong.'


BANYAK orang datang kepada Yesus! Ini tidak semata-mata karena IA dapat menyembuhkan! Tak hanya itu! Tetapi bahwa orang banyak itu percaya pada kekuatan, kehadiran serta daya KasihNya yang luar biasa. Itulah Kasih yang selalu menerima. Tanpa syarat!


PADA Yesus orang akan dapat menerima yang terbaik demi kehidupan yang baik dan berubah. Pada Yesus, derita dan penyakit serta beban-beban hidup dapat ditilik dari satu sudut pandang yang melegakan.

TERKADANG sesama mendekat hanya ingin untuk didengarkan. Untuk berkisah tentang segala suka dan duka kehidupannya. Dia tak butuh apa-apa selain hati dan telinga kita yang 'sanggup berceriah bersama pun menangis bersama.'


Sekiranya demikian...
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin

Posting Komentar

0 Komentar