Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; TIDAK KAH SETIAP KITA PUNYA APA YANG MENYUKAKAN HATI?

Jumat, 03 Februari 2023


(Pekan Biasa IV, St Blasius, St Simeon)

Bacaan I Ibrani 13:1-8
Mazmur Tanggapan Mzm 27:1.3.5.8b-9abc
Injil Markus 6:14-29

"...dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya" Mrk 6:22
( et placuisset Herodi, simulque recumbentibus)

TIDAK KAH SETIAP KITA PUNYA APA YANG MENYUKAKAN HATI?


KITA tetap punya daya dan gelora insani. Di hadapan kita, segala sesuatu itu seperti 'berdaya pikat.' Nampaknya 'mengandung umpan.' Menggetarkan rasa. Mengobok-obok nurani.

KITA bukanlah insan 'mati rasa.' Yang sedikit pun tak berselera masuk ke dalam suasana keindahan dan keasrian. Yang tak punya sedikit pun gelora pada segala 'yang harmoni dan berbentuk.' Yang sungguh menyukakan dan menggetarkan panca indra.

DIBAYANGKAN saja bahwa betapa harmoninya gerak gemulai si Putri Herodias nan artistik itu. Lenturan gerak tubuh itu telah membius Herodes. Dan terbawalah sang raja kepada titik puncak 'ketidakberdayaan.' Kuasa, pangkat, serta jabatan jadinya terserap oleh sumpah maut.

DAN, satu pertukaran mengerikan itu pun akhirnya mesti terjadi. Keterpikatan Herodes sungguh berharga mahal. Mesti dibayar senilai kepala Yohanes Pembaptis. Gairah tak terukur, kesenangan, kenikmatan, keterpikatan, serta segala yang hedonistik sifatnya berujung 'maut dan kematian.'

ST Yohanes dari Salib punya keyakinan nan dalam dan menggugah. Iblis tak akan jerah sedikit pun untuk selalu aktif. Iblis mengincar pancindra insani yang 'terlampau semangat' mendengus: bentuk, suara, kehangatan, rasa, serta segala mewangian.

SELAMA hayat masih dikandung badan, nampaknya dunia ini tetap jadi panggung pagelaran dari apa pun yang memikat dan serba mengandung umpan itu. Dan persis di titik inilah hidup jadi pertarungan pilihan yang sengit.

MUNGKINKAH kita bakal selalu tahan uji dan setia? Dalam spirit memberi diri di dalam Cinta, Kesetiaan dan Pengorbanan Diri? Bersyukurlah dan mulialah diri Anda yang sungguh berkanjang dalam tangan Tuhan di jalur ini. Yang nyaman dan selalu tahan uji dari segala yang fana, dari impian nan suram serta dari khayalan malam yang liar.

PEMBERIAN diri dalam Cinta tentu selalu bertentangan lurus dengan upaya membawa segala yang memikat kepada diri sendiri. Tawaran apapun di dalam perjamuan dan gelanggang dunia memang sekiranya ditatap dan disikapi dalam Kasih, Kesetiaan dan Pengorbanan.

MUNGKIN KAH kita tak ingat lagi akan ajakan lembut Tuhan di Getsemani?: "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan..." (Mat 26:41). Sebab, setiap kita tetap miliki apa yang berdaya pikat dan menyukakan hati.

Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati
Amin






Posting Komentar

0 Komentar