Header Ads Widget

Pater Kons Beo,SVD; Akhirnya Wanita itu berdiri tegak.....

UMPUNGJAYASIAR.COM


 ROMA, Senin, 25 Oktober 2021*

*(Pekan Biasa XXX - 40 Martir Inggris & Wales, St Gaudensius)*


Bacaan I Roma 8:12-17

Mazmur 68:2.4.6-7ab.20-21

Injil Lukas 13:10-17


*"Non opòrtuit solvi a vìnculo isto...?"*

Luk 13:16

(Bukan kah ia harus dibebaskan dari ikatannya itu....?)


DELAPAN belas tahun bukan waktu yang singkat! Derita demi derita dialami perempuan itu. Perempuan malang itu diikat oleh kekuatan iblis.


INJIL melukiskan 'Ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak (Luk 13:11). Di hadapan keadaan derita si perempuan itu ada 'perang hati' antara dua kekuatan!


ADA kekuatan belaskasih milik Yesus. Tetapi ada pula kekuatan penegakan hukum dan tradisi punyanya kepala rumah ibadat dan kelompoknya. Sekiranya dibayangkan bahwa sesungguhnya dalam rumah ibadat ada kegentingan seperti itu. 


YANG terjadi pada akhirnya adalah 'wanita itu berdiri tegak dan memuliakan Allah' (Luk 13:13). Delapan belas tahun penuh derita toh akhirnya berkesudahan dalam kekuatan Tuhan.


SABAT sungguh adalah saat agung. Rumah Ibadat tetaplah rumah Tuhan mahakudus. Dalam Yesus Sabat dan Rumah Ibadat sungguh dipandang secara benar! Allah mesti berkuasa dalam 'waktu dan tempatNya.'  

Sebab itu KasihNya harus menyata!


DALAM Yesus tak boleh ada pertentangan antara menyembah Tuhan dan Kasih nyata terhadap sesama. Bila tahu mencintai Tuhan, artinya  tahu pula bagaimana semestinya mencintai sesama.


TAK dibenarkan untuk mewartakan damai dan pengampunan, sementara hati terus membenci dan menyimpan amarah. Pemberitaan tentang Kasih Allah selalu tandaskan adanya kemerdekaan diri sendiri dari cara berpikir,  bertindak serta tutur bicara yang kerap tetap mau "membungkukkan sesama." 


*Verbo Dei Amorem Spiranti*


Tuhan memberkati.

Amin.

Posting Komentar

0 Komentar