Header Ads Widget

Pater Kons Beo SVD : BILA virus kesalehan palsu menggoroti seseorang

 

UMPUNGJAYASIAR.COM

*Kamis, 14 Oktober 2021*

*(Pekan Biasa XXVIII - St  Kallistus I-Paus ke 16)*

Doa Rosario di KBG ST Yosep


Bacaan I Roma 3:21-30

Mazmur 130:1-2.3-4b.4c-6

Injil Lukas 11:47-54


*"An Iudaeòrum tantum Deus tantum? Nonne et Gentium?"*

Rom 3:29

(Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah IA juga Allah bangsa-bangsa lain?)


DALAM hidup ini terdapat banyak sekali syarat. Mesti begini dan jangan begitu. Jangan mereka, tetapi wajib  kita! Memang, tanpa kita sadari, sesama itu punya syarat tertentu terhadap kualitas hidup dan tampilan kita. Tak perlu berkecil hati bila kita tak lewati syarat sesama. Toh, kita bukanlah hebat dan prima di segala lini. 


TETAPI bukankah kita juga miliki kriteria tertentu terhadap sesama? Katakanlah dalam perelasian. Kita inginkan tetangga yang _maunya seperti yang kita kehendaki_. Kita jadi tak aman akan model pemimpin yang tampak 'tak hidup-hidup,' misalnya.


KETIKA ada syarat, yakinlah satu ruang gerak dibatasi. Syarat isyaratkan pula tendensi untuk satu seleksi yang ketat. Demi satu tugas, tanggungjawab, kedudukan atau jabatan, tak serta merta semua orang dapat memenuhi kriteria sepenuhnya. Sesuatu yang wajar dan amatlah manusiawi. 


AKAN TETAPI, di hadapan Tuhan, janganlah kita anggap diri atau angkat diri sendiri sebagai orang telah lolos semua syarat _kelayakan_. Dalam aroma kemabukan agama atau keracunan hidup rohani, seseorang bisa saja merasa bahwa "Tuhan itu punyanya sendiri". Dan bahkan ia merasa sanggup untuk _mengatur-atur Tuhan_. 


BILA virus kesalehan palsu menggoroti seseorang, bisa saja ia merasa dirinya ada di awan-gemawan keselamatan dan kelak wajib di  alam surgawi. Yang lainnya, diyakininya pasti di alam tak terselamatkan. Tempatnya di neraka jahanam. Ini yang patut diwaspadai.


RASUL Paulus menggugat dengan telak alam pikiran yang membatasi 'Kasih, kebenaran, keselamatan dan iman' yang disyaratkan khusus *hanya* kepada orang-orang Yahudi saja, yang _ber-taurat_ itu. 


ALLAH bukanlah 'Allah kita saja.' Allah yang dapat diatur-atur sesuka hati. Allah yang mesti disejajarkan dengan segala program dan rencana kita. Tak pernah boleh 'membesarkan Allah sebatas doa' untuk kemudian 'dikecilkan' oleh sikap dan pandangan yang sempit!


RENUNGKANLAH apa yang ditegaskan Rasul Paulus kepada jemaat di Roma:


_"Ya benar! IA juga Allah bangsa-bangsa lain"_ (Rom 3:29).


ALLAH dan  KASIH-NYA itu meluas. Tak terbatas. Melampaui segalanya. Karena IA adalah Allah _tanpa syarat_. Yang menghendaki siapapun dipanggil kepada iman, kebenaran dan keselamatan!


*Verbo Dei Amorem Spiranti"*


Tuhan memberkati.

Amin.

Kegiatan Doa Rosario di Kelompok-Kelompok Basis Gerejani di Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong,Keuskupan Ruteng






Posting Komentar

0 Komentar