UMPUNGJAYASIAR.COM
Pater Kons Beo,SVD
Tinggal di Roma
*Kamis, 07 Oktober 2021*
(Pekan Biasa XXVII - St Perawan Maria, Ratu Rosario)*
Bacaan I Maleakhi 3:13 - 14:2a
Mazmur 1:1-2.3.4.6
Injil Lukas 11:5-13
*"et non hà beo quod ponam ante illum"*
Luk 11:6
(...dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya)
ADA saatnya kita ketiadaan. Tak miliki sesuatu. Sekedar lebih dari keadaan cukup. Kita barangkali saja dapat bertahan dalam situasi penuh batas dan kekurangan ini.
TETAPI bayangkan, dalam ketiadaan itu, ada orang lain yang datang. Sekedar memohon bantuan kita. Dan lagi, hanya kepada kita saja ia gantungkan harapan.
RENUNGKAN apa yang dikisahkan Yesus. Orang yang ketiadaan itu disinggahi sahabatnya. Haruskah ia biarkan sahabatnya itu dalam kelaparan? Bagaimanapun, demi sahabatnya itu, kendati malam-malam, ia bertarung mencari sesuatu. *Untuk dihidangkan kepada sahabatnya*.
DAN yang dimohonkan bantuan pun, tak bisa tidak, harus memberikan pertolongan. Itulah, bila _kemurahan hati_ telah dimiliki, maka selalu ada keberanian untuk berkorban dan berbagi.
YAKINLAH intensi hati nan tulus selalu berujung pada kedermawanan dari sesama. Tuhan pasti menyelami isi hati kita. Apa adanya. Dan ia akan memberi yang terbaik. Karena toh kita miliki niat hati yang lurus tulus itu.
"TENGAH MALAM" bisa menjadi gambaran betapa kelamnya nasib sesama. Sekian banyak orang hidup dalam keadaan tak menentu. Kepada siapa mereka gantungkan harapan hidup?
MASAKAN kita harus menjawab _'maaf, aku sudah tidur.'_ Tidur dikiaskan sebagai tanggapan pasif _tutup mata_. Mesti kah kita _tutup mata?_ Untuk tak sedikit pun memandang kesuraman nasib sesama?
KAPAN dan di mana saja, mari kita datang pada Bunda Maria. Ke hadapannya, kita mohonkan bantuan doa-doanya. Bersama doa St Perawan Maria, Ratu Rosario, kita hadirkan siapapun sesama. Dalam kerinduan mereka untuk mengalami hidup yang semakin baik. Penuh harapan.
*Verbo Dei Amorem Spiranti*
St Perawan Maria, Ratu Rosario, doakanlah kami.
Amin
.jpg)
.jpg)
.jpg)
0 Komentar