Header Ads Widget

Pater Kons Beo, SVD; BENAR, bahwa kita punya kesanggupan untuk menata hidup.

UMPUNGJAYASIAR.COM


Belajar tentang komitmen, kesetiaan dan kerendahan Hati



 ROMA, Jumat, 12 November 2021

*(Pekan Biasa XXXII - St Yosafat, Uskup & Martir)*


Bacaan I Kebijaksanaan 13:1-9

Mazmur 19:2-3.4-5

Injil Lukas 17:26-37


*"Quicùmque quaesièrit ànimam suam salvam fàcere, perdet illam"*

Luk 17:33

(Barang siapa berusaha memelihara nyawanya akan kehilangan nyawanya)


SEPERTI apa kah hidup ini? Seringkali ada banyak hal yang tak dapat kita duga. Dan tetap menjadi satu pertanyaan sekaligus jawaban terbuka pula.


YANG kita pastikan di sini dan saat ini sungguh meyakinkan, ternyata di hari mendatang tinggal cerita hati yang luka. Sebaliknya, yang dianggap selintas pintas, justru menjadi sumber harapan berlimpah. 


KITA bertarung memelihara nyawa. Agar hidup kita itu di posisi pasti, aman dan terjamin. Akan tetapi, siapa sangka bahwa semuanya akan bisa berantakan? Ternyata, kita bukanlah pengendali pasti dari isi dan jalan hidup ini.


BENAR, bahwa kita punya kesanggupan untuk menata hidup. Bahwa kita trampil menimbun bekal apa saja. Pun dengan cara apa saja. Demi keterjaminan hari esok. Akan tetapi, hal tak terduga sering hadir dan menimpah. Tak tersangkakan.


KITA tentu sepantasnya tak lupa menata hati kita sendiri. Menaruh alarm batin dalam diri sendiri. Agar hidup ini tak terjungkal tak berdaya. Saat hidup itu terasa hampa dan kosong. Atau setidaknya, ruang hati kita ini sungguh terjaga. 


INGATLAH, siapa yang hari ini dipandang sebagai sahabat, dia bisa berubah di hari-hari mendatang menjadi penista dan pemfitnah tanpa rasa. Yang saat kini kita pandang sebelah mata, bisa jadi, dia bakal hadir sebagai penyelamat. Dia jadi inspirasi kehidupan kita.


DI ATAS langit masih masih ada langit. Pun di bawah dasar bumi masih ada bumi. Tuhan mahasegala dan di atas semuanya. Percaya kepadaNya itu sederhana. Tak sulit untuk dilewati.


KATA kebijaksaan: Tak boleh tertahan pada rasa kagum akan segala yang indah dan pada  hal-hal  yang mendebarkan. Jiwa dan isi batin manusia mesti mengarah sampai pada Tuhan yang merancang segalanya. 


'YA TUHAN, betapa besar NamaMU di seluruh bumi.' Dalam segala kisah hidup kita, DIA tetaplah Allah mahabesar dan mahakasih.


*Verbo Dei Amorem Spiranti*


Tuhan memberkati

Amin.

Posting Komentar

0 Komentar