UMPUNGJAYASIAR.COM
ROMA, Sabtu, 20 November 2021
*(Pekan Biasa XXXIII - St Edmundus)*
Bacaan I 1Makabe 6:1-13
Mazmur 9:2-3.4.6.16b.19
Injil Lukas 20:27-40
*"...karena di hadapan DIA, semua orang hidup"*
Luk 20:38
(Omnes enim vivunt ei)
KITA percaya pada Allah yang hidup dan menghidupkan. Dari Dia-lah kita hidup dan menjalani hidup ini.
DALAM ALLAH yang hidup selalu ada kekuatan. Harapan tetap menjadi milik kita. Keceriahan dan kepastian pun tetap menjadi suasana hidup kita.
INI tak sama sekali berarti bahwa hidup itu tanpa persolan. Tanpa hadangan atau rintangan. Tidak! Hidup yang benar adalah hidup penuh ujian. Hidup yang elegan itu selalu diperhadapkan dengan pelbagai risiko.
TETAPI, tak usalah menyerah. Sebab putus asa adalah tanda bahwa kita terlalu menyerah pada segala kehilangan dan kematian. Siapapun yang percaya pada Tuhan, pasti dituntunNya untuk selalu berada dalam harapan dan kekuatan.
KITA percaya kepada Dia yang bangkit dan hidup selamanya. Itulah inti iman kita. Merasa tetap 'mati dan kelam' karena telah merasa telah terkubur oleh sesama dan situasi alam maut, wajib dicegah.
BILA kita sungguh yakin akan Allah yang hidup, maka berusahalah agar budaya kehidupan mesti jadi jati diri kita. Berilah semangat pada sesama.
KATA-KATA kita sepantasnya bernada penuh harapan. Gerak laku kita sepatutnya membesarkan hati sesama. Dan bukannya keenakan terus untuk membuat sesama 'mati kutu.' Merasa kecil dan terus merasa mati dalam hidup.
*Verbo Dei Amorem Spiranti*
Tuhan memberkati.
Amin
.jpg)
.jpg)
.jpg)
0 Komentar