Header Ads Widget

Pater Kons Beo,SVD ,; Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu



 *Kamis, 02 Desember 2021*

*(Pekan I Adventus - St Bibiana, St Silverius-Paus ke 58)*


Bacaan I Yesaya 26:1-6

Mazmur 118:1.8-9.19-21.25-27a

Injil Matius 7:21.24-27


*"Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu"*

Mat 7:25.27

(Et escèndit pluvia, et venèrunt flumina, et flavèrunt venti).


DUNIA tak pernah kehabisan kata-kata teduh. Mata membaca tulisan. Telinga mendengar seruan. Demi menangkap pesan dan petuah.  Agar hidup jadi kokoh.


TENTU, kata-kata itu tak cuma dirangkai jadi satu puisi indah. Sebatas sedap di telinga. Sejuk di dada. Membara di jiwa.


KATA-KATA itu mesti dibawa dalam hidup. Dan ia lalu mesti _dihidupkan_. Pemaknaan kata-kata tersembul dalam kesaksian. Terungkap dalam perbuatan nyata.


BERSYUKURLAH pada orang-orang yang punya kesaksian hidup paten. Yang sikap dan tingkahnya jadi panutan nan mulia. Orang-orang yang hayati hidup sederhana. Jauh dari pencitraan.


KARENA, dari situlah terlahir harapan bagi sesama. Agar hidup bersama jadi kokoh. Tidak mudah terhempas oleh  badai zaman. Yang menerobos masuk dalam berbagai peristiwa.


KATA-KATA mulia lahir dari Yesus sendiri. Bahkan IA adalah *'Sang Firman Sejati.'* Kata-kataNya adalah *Jalan dan Kebenaran dan Hidup*.


BAGAIMANAPUN, bagi kita, mungkin tak perlu terlalu terfokus hanya pada 'rumah nan kokoh. Terjamin rohani-jasmani' hanya bagi diri sendiri. 


BAGI yang punya sikap hidup baik dan teruji tak perlu berputus asa bagi yang tak kokoh 'dasar rumah kehidupannya.' Tetap tulus hati dan berjuang. Demi kebaikan sesama.


DI tengah 'hujan, banjir dan badai zaman,' antara 'urus diri sendiri' dan 'keprihatinan pada yang derita' sering jadi pertarungan pilihan yang tak mudah. Tetapi, dalam Yesus, selalu ada kekuatan dan harapan.


*Verbo Dei Amorem Spiranti*


Maranatha.

Tuhan memberkati.

Amin.

Posting Komentar

0 Komentar