Header Ads Widget

Pater Kons Beo, SVD; CARA dan isi pikiran kita sering baku dan kaku seperti itu sudah..

 *Selasa, 25 Januari 2021*

Pertobatan


*(Pekan Biasa III - Bertobatnya St Paulus, Beato Hendrikus Suso, St Juventinus dr Anthiokia, St Maximinus dr Anthiokia, St Praejectus dr Clermont)*


Bacaan I Kisah Para Rasul 22:3-16, atau

Kisah Para Rasul 9:1-22

Mazmur Tanggapan Mzm 117:1.2

Injil Markus 16:15-18


*"Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu...."*

Kis 9:13

(Domine, audivi a multis de viro hoc...)


umpungjayasiar.com, RUTENG. CARA dan isi pikiran kita sering baku dan kaku seperti itu sudah. Mengenai orang-orang tertentu, cara menilisik kita terkesan pasti dan terikat. Tak mudah untuk diubah atau bahwa kita mesti berubah dalam cara kita memandang dan bahkan menilai sesama.

DALAM tata pergaulan dan dalam kebersamaan, tempelan stigma-stigma suram itu sungguh nyata. Bahwa orang-orang seperti ini dan itu 'wajib seperti yang saya lukiskan dan yakini.' Apalagi bila kita sungguh berminat dan tertarik sekali hanya pada sisi kelamnya. 

SIAPAPUN kita tak pernah luput dari 'kuasa pribadi' untuk menilai dan menghakimi sesama. Ini tentu menjadi satu kesimpulan dari daya serap kita mengenai sesama itu. Dan juga tak luput dari kualitas relasi pribadi kita dengannya. 

'LUKISAN tentang pertobatan' acapkali jadi bahan dasar seruan bagi  sesama. Bahwa orang ini atau orang itu, ya orang lain lah yang mesti bertobat. Tanpa sejenak kita jedah untuk berani rebahkan diri sendiri dari 'kuda tunggangan kesalehan palsu dan kesombongan kita.'

ANANIAS 'mesti disenyapkan Tuhan' oleh hiruk pikuk suara banyak orang tentang betapa berbahaya dan menakutkan si Saulus itu. Tuhan mesti 'mentobatkan' isi keyakinan Ananias.  Membuatnya berubah terlebih dahulu, sebelum Ananias sungguh-sungguh menjadi sahabat bagi Saulus, orang Tarsus itu. 

ACAPKALI, bukan saudari-saudari kitalah yang tak bertobat, tetapi kita sendirilah yang tetap tak sanggup menerima dan mengampuninya. Sebab, kita masih tetap setia merawat penuh tekun segala cara dan isi pandangan kita 'yang itu itu saja' tentangnya. 

TETAP selalu benar bahwa *dinamika diinjili* itu sungguh nyata dan hidup. Seorang Kristen mesti selalu belajar dan bersedia untuk diubah. Iya, untuk diinjili. Dengan itu ia lalu dapat bertumbuh dan berbuah dalam dirinya sendiri. 

SEBAB kadangkala, kita terlalu  keasyikan dalam seruan bijak, dalam siraman rohani, dalam petuah-petuah saleh bergulung-gulung bagi sesama. Kiranya, 'tengoklah ke dalam sebelum bicara' itu selalu tetap bergema. Dalam diri kita sendiri. Tuhan selalu adil, baik hati bagi Saulus, pun bagi si Ananias.


*Verbo Dei Amorem Spiranti*


St Paulus, doakanlah kami.


Tuhan memberkati.

Amin.

Posting Komentar

0 Komentar