Header Ads Widget

Renunangan harian KATOLIK ; TAK usah gelisah. Cemas tidak perlu.

Gua Maria Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong di keliling Pohon Mahoni khas daerah Tropis berdiameter 140 cm, menjadi tempat yang baik dan aman untuk berziarah berdevosi kepada Bunda Maria, letaknya di bagian barat Gereja, hawanya sangat sejuk, lingkungan tertata rapih akses jalan nyaman untuk para pengunjung, disininya juga ada Kapela Adorasi terletak di depan Gua Maria. Tempat ini biasa digunakan untuk foto-foto dan beberapa youtuber datang membuat video di sini.


Senin, 30 Mei 2022, Pekan VII Paskah, St Ferdinandus III dr Castila, Sta Jeane dr Arch

Bacaan I Kisah Para Rasul 19:1-8

Mazmur Tanggapan Mzm 68:2-3.4-5ac.6-7ab

Injil Yohanes 16:29-33

"Percaya kah kamu sekarang?",Yoh 16:31

(Modo crèditis?)


SERING tak serta merta isi dan kesanggupan untuk percaya itu segera  hadir. Terkadang, dalam diri sesama pun dalam diri sendiri, butuh jalan panjang untuk tiba pada satu keyakinan. 

KEPERCAYAAN atau keyakinan menuntut keteduhan hati. Ada pula  kesabaran sebagai nilai yang mesti dipertaruhkan. Semuanya akan tiba pada waktunya. 

KITA bisa patah arang jika orang belum atau tak tiba keyakinan. Apalagi bila kita memang butuh pengakuan atau penghargaan. Segalanya  terasa sia-sia. 

KITA hidup dalam dunia yang 'penuh tanya, yang penuh sangsi.' Dalam alam seperti ini,  kita sepertinya dikepung atau terbentur dinding penuh keraguan dari sesama, pun yang bergejolak dalam diri kita sendiri. 

"TAK usah gelisah. Cemas tidak perlu. Hati harus tetap tabah." Walau hati sering tergoda untuk melembek. Seperti tak ada lagi semangat dan harapan. Di situ, pandangan bisa jadi kosong. Tanpa sebuah hari esok penuh impian.

SETIAP kita manusia punya peranan hidup yang dipercayakan Tuhan. Dan kita sendirilah yang tahu pasti tentang 'kisah perjalanan hidup kita bersama Tuhan.' Tak  cuma dalam iman, harapan dan kasih. Tetapi juga dalam setiap derap pergulatan hidup ini. Dalam jatuh dan bangun. Dalam 'terang pun dalam keremangan bayangan di ziarah hidup ini.'

ADAKALANYA kita bisa sangsikan Tuhan yang terdengar "selalu besertamu." Sebab bagi kita Tuhan ternyata jauh dan terus menjauh. Tuhan yang tak paham akan segala duka dan derita yang kita alami. Tuhan yang tak masuk dalam hati penuh kalut yang kita alami.

"ADA satu nasihat si bijak. Duduklah tenang! Dan susunlah kembali semua nuansa cerita di jalan hidupmu! Tidak kah di situ selalu terlihat benang-benang Kasih Tuhan. Yang selalu hubungkan satu peristiwa ke peristiwa hidup lainnya?

DI KESEMPATAN terdalam dari seluruh jalan hidup ini, tentu ada kata-kata bisikan Tuhan. Penuh kasih dan kelembutan: "Percaya kah engkau sekarang?"

Itulah pertanyaan kunci bagi setiap kita, murid-muridNya.


*Verbo Dei Amorem Spiranti*


Tuhan memberkati.

Amin. Alleluia.

Posting Komentar

0 Komentar