Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik ; KEKRISTENAN adalah kita dalam kebersamaan


Foto Doa Rosario
Bulan Mei adalah Bulan untuk Berdevosi kepada Bunda Maria

Bacaan I Kisah Para Rasul 9:1-20

Mazmur Tanggapan Mzm 117:1.2
Injil Yohanes 6:52-59
Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik

Kis 9:19b

(Saulus fuit autem cum discipulis qui erant Damàsci, per dies àliquot)


PEDANG dan kuda mesti ia lepaskan. Teman-teman seperjalanan ke Damsyik harus ia tinggalkan. Itulah kisah yang mesti dihadapi Saulus. Semuanya bermula dari 'cahaya yang memancar dari langit' yang menerpa dirinya.


TERDENGAR pula suara yang menggugat, "Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?"(Kis 9:4). Semula, memang Saulus punya ikhtiar kuat untuk 'mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan' (Kis 9:1). Tetapi, semuanya jadi terhenti.


SAULUS bangun dari rebahnya. *"Ia membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa"* (Kis 9:8). Saulus tak boleh melihat  kembali yang 'sudah-sudah.' Melihat segala rencana dan kobar-kobar hatinya demi membinasakan murid-murid Tuhan. 


SEMUANYA mesti diakhiri. Saulus kini harus memakai 'mata dan pandangan baru.' Demi melihat satu masa depan baru dalam kehendak Tuhan sendiri.


PERLAHAN namun pasti, Saulus mesti dituntun menuju satu kesadaran baru. Segala kisah suram penuh teror itu mesti dibuang.  Ada Ananias murid Tuhan yang bersuara penuh persahabatan:


"SAULUS, saudaraku, Tuhan Yesus yang telah menampakkan Diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus"(Kis 9:17).


TETAPI pula, Saulus mesti dituntun selanjutnya dalam satu kebersamaan baru. Itulah suasana kebersamaan yang membentuk dan meneguhkan. Alam kebersamaan yang tanamkan kepercayaan diri dan harapan baru bagi Saulus untuk berlangkah selanjutnya.


KEKRISTENAN adalah 'kita dalam kebersamaan.' Komunio beriman itu sepantasnya ditandai dengan citra dapat 'melihat kembali.' Iya, 'melihat kembali'  dunia dan sesama, serta diri sendiri dalam semangat dan harapan baru.


ANANIAS miliki kesanggupan untuk mendengarkan panggilan Tuhan. Ia pun miliki hati penuh peduli pada Saulus. Demikian pun kesaksian hidup beriman dari para murid. Kebersamaan - komunitas para murid adalah alam baru. Semuanya demi Saulus agar sungguh dapat 'melihat kembali dalam Yesus.'


TUGAS berat dalam satu kebersamaan adalah ciptakan suasana harapan. Demi mengusung 'kesempatan agar sesama dapat melihat kembali dalam iman akan Tuhan.' 


SEBAB acapkali satu kebersamaan cuma tertahan sebatas pada comelan: 'Tuhan, dari banyak orang telah kudengar betapa banyak kejahatan yang dilakukannya....' (Kis 9:13). Kebersamaan yang berhasil tentu harus berawal dari satu sapaan penuh harapan dan keyakinan, "Saulus, saudara ku....." (Kis 9:17).


*Verbo Dei Amorem Spiranti*


Tuhan memberkati.

Amin. Alleluia.

Posting Komentar

0 Komentar