Header Ads Widget

Renungan Harian KATOLIK ; "Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku..."

Senin, 11 Juli 2022

(Pekan Biasa XV, St Benediktus, St Olga)

Bacaan I Yesaya 1:11-17

Kami tidak hanya tergerak Hati untuk menolong tetapi bertindak dengan membentuk satu lembaga Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP) Santo Arnoldus Yanssen Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong. USAHA BERSAMA lahir untuk menyikapi soal DIMANA tidak sedikit umat hampir di 46 KBG meminjam uang di lembaga lembaga keuangan yang dikenal dengan nama Koperasi Harian bunga cukup tinggi. PAROKI kemudian mendorong umat untuk bersekutu atau komunio membentuk UBSP dengan Misi mengatasi soal ini dengan memegang prinsip Engkau SUSAH AKU bantu AKU SUSAH ENGKAU bantu dengan bunga pinjam 1.8 persen menurun. Gereja Hadir untuk menolong tetapi tidak memberi ikan tetapi beri kail kata Pater Kristianus Sambu SVD, Pastor Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong. Jadi semangat kemandirian, saling menolong dan memberdayakan menjadi keutamaan sebab jika tidak demikian kita akan kehilangan HARGA DIRI dan mungkin akan terpinggirkan jika tidak memiliki KETAHANAN EKONOMI.


Mazmur Tanggapan Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23

Injil Matius 10:34 - 11:1

"Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku..." Mat 10:40

(Qui recipit vos, me recipit)


ANDA diterima? Bersyukurlah! Hal ini bisa terjadi karena Anda elegan dalam bawa diri. Bisa pula karena tutur kata dan segala perangai Anda sungguh jempolan. Tak banyak aneh-anehnya. 


DI TITIK ini sungguh tak ada hal yang menantang. Karena  Anda adalah orang baik maka Anda juga diperlakukan dengan baik oleh sesama! Anda menerima balasan dilintasan yang baik pula. 


TETAPI, seorang murid Tuhan tetap dituntut untuk TIDAK menjadikan dirinya sendiri sebagai yang utama. Iya, sebagai titik perhatian. 


MAKA tak boleh tertahan pada suasana 'orang hanya menerima kita.' Tetapi bahwa siapapun pada intinya terpanggil untuk 'menerima Yesus.'

Di sinilah cara hidup dan semua gerak laku kita adalah satu tawaran, undangan dan ajakan bagi dunia untuk menerima dan mengalami Yesus.


SUNGGUH adalah tantangan berat bagi setiap kita. Ini terjadi saat kita sungguh terlalu asyik dan mabuk dalam pencitraan diri sendiri. Dan bisa saja 'Tuhan disembunyikan' di balik kemegahan nama dan reputasi kita sendiri.


SEBAB itulah janganlah sekian keasyikan bahwa hanya kitalah yang diterima. Hingga kita sekian lupa bahwa seharusnyalah Nama Tuhan yang kita imani lah yang mesti diakui , diterima serta dimuliakan. 


KITA tetaplah murid-murid Tuhan yang diutus. Yang mendahuluiNya untuk mempersiapkan jalan bagiNya. Kita semua tetaplah di bingkai 'hamba-hamba yang tidak berguna...' Yang senantiasa pasrah pada kehendak dan penyelenggaraanNya. 


MAKA tugas kita  sesungguhnya adalah perintis jalan bagi Tuhan. Bahwa IA mesti diterima, diakui dan dimuliakan. Satu tugas yang tak mudah. Dan karena itulah kita tetap memohonkan bantuan dan rahmat Tuhan sendiri. Demi meyakinkan kita di jalan hidup ini. Kita tetaplah insan yang rapuh. Namun tetap dikuatkan dalam Kasih Tuhan sendiri. Yang sungguh tak bersyarat.


*Verbo Dei Amorem Spiranti*


Tuhan memberkati.

Amin

Posting Komentar

0 Komentar