Header Ads Widget

Renungan Harian KATOLIK KEPADA Tuhan, hati kita berharap...

Sabtu, 16 Juli 2022
Memperkenalkan tehnologi aram sekam sebagai satu cara mengatasi dampak perubahan iklim dimana terjadi kekeringan atau curah hujan ekstrim yang berpengaruh kepada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Perubahan iklim berdampak pada penurunan hasil bahkan menimbulkan gagal panen. Yayasan Ayo Indonesia dan SVD Swiss melalui program diakonia pemberdayaan melatih keluarga difabel sebagai salah satu kelompok rentan tentang cara pembuatan dan  penggunaan aram sekam untuk pertanian, Jumaat (14/7/2022) di Kelempok Difabel Desa Benteng Kuwu, Wae Mbeleng Paroki Kuwu.

Pekan Biasa XV, St Alexius, Beato Benignus Visdomini, St Paus Leo IV, St Marcellina, St Marina)

Bacaan I Mikha 2:1-5

Mazmur Tanggapan Mzm 10:1-2.3-4.7-8.14

Injil Matius 12:14-21

"KepadaNyalah semua bangsa berharap"

Mat 12:21

(Et in nomine eius Gentes sperabunt)

PERBUATAN baik bukanlah jaminan demi keteduhan hidup. Sebab anti kebaikan selalu mengintip dan lalu menyelinap. Menjadi tandingannya. Orang baik dan lurus hati sering jadi 'gangguan bagi yang berniat suram.'

PERSEKONGKOLAN di antara orang Farisi untuk melenyapkan Yesus adalah tanda kepanikan. Kata-kata, ajaran serta sikap Yesus adalah gangguan nyata yang menantang keseharian gaya farisaisme itu.


SOLIDARITAS NEGATIF adalah persekongkolan suram dan seram. Yang sungguh tak peduli akan nilai-nilai umum. Ia hanya bertumpuh pada kepentingan sepihak. Anggota group persekongkolan negatif itu hanya berjuang demi sebuah cita-cita eksklusif di atas segalanya.

NAMUN, yang baik, yang benar, dan yang berjiwa harmoni tentu akan teguh bertahan pada nilai. Para pejuang nilai itu sekiranya tergambar oleh lukisan Nabi Yesaya pada Yesus, Hamba yang teguh hati: 'Lihatlah, itu HambaKu yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepadaNya jiwaKu berkenan...' KIBARKAN panji-panji nilai injili sungguh isyaratkan tantangan yang tak mudah. Patutkah kita menghindar? Mestikah berpaling dan segera berbalik? Haruskah kita menyerah penuh putus asa dan tiada tiba di garis akhir ceriah? Sepantasnyakah kita terhenti di titik 'cukup sampai di sini?'

TANTANGAN demi tantangan bisa menjadikan kita bagai 'buluh yang patah terkulai.' Tetapi Tuhan tak akan 'memutuskannya.' Ketakberdayaan demi ketakberdayaan menjebak kita hingga bagai 'sumbu yang pudar nyalanya.' Tetapi Tuhan tak akan padamkan segalanya!

KEPADA Tuhan, hati kita berharap. Dalam kemahakuasaanNya kita disanggupkan untuk menatap dunia penuh ceriah. Kebencian, ketaksukaan, penghakiman serta berbagai riak kekerasan sungguh bertumbuh liar dan subur dalam 'kerajaan persekongkolan yang tersembunyi namun nyata terungkap.'

BAGAIMANAPUN, 'sekali menjadi orang baik, kita tetaplah berjuang demi kebaikan itu. Yang tak boleh terkalahkan oleh apapun alam nan kelam. Dan selalu ada harapan untuk kita kembali pada kebaikan itu.' Itu keyakinan teguh St Thomas Aquino yang menjadi inspirasi bagi kita.


Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati. Amin

Pater Kons Beo SVD.

Posting Komentar

0 Komentar