Header Ads Widget

Pojok KITAB SUCI; Tuhan Pasti Datang, maka Bersukacitalah

Tuhan Pasti Datang, maka Bersukacitalah (pada hari Minggu Gaudete-Pekan III Adventus)



P. Kons Beo, SVD


Gereja memulai Pekan III Aventus. Lilin Adventus bewarna Pink dinyalakan. Inilah hari Minggu Sukacita (Gaudete). Saat ketiga lilin dinyalakan, maka semakin terang bersinarlah cahayanya. Harapan semakin menguat dan menebal. Saatnya Tuhan segera datang seturut janjiNya yang tak akan Ia batalkan. Tak ada lagi alasan bagi umat, Gereja, untuk larut dalam keluhan dan ratap tangis. Waktu keselamatan segera akan tiba. Segala kepedihan dan ketakpastian dalam hidup segera menjadi satu kemenangan dalam Tuhan sendiri. Itulah yang dimaklum Nabi Yesaya.



‘Padang gurun dan pada padang kering akan bersukaria, pada belantara akan bersorak-sorai dan berbunga’ (Yes 35:1). Hidup manusia akan ditandai dengan sukacita dan sorak-sorai itu. Segala yang membelenggu akan dilepaskan.



Keletihan dan keterbatasan ragawi akan dibuat jadi ‘baru.’ Itulah yang disebutkan Yesaya bahwa ‘mata orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang tuli akan dibuka; orang lumpuh akan melompat-lompat seperti rusa dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai’ (Yes 35).



Tak ada apapun yang sanggup membendung gemuruh sukacita itu ketika semuanya diakarkan pada Tuhan sendiri sebagai Jaminannya. Sebab apa disebut “tangan yang lemah lesu, lutut yang goyahs serta hati yang tawar segera dikuatkan” (Yes 35:3-4).


Maka Masa Adventus sesungguhnya jadi terang cahaya bagi kita untuk menyonsong kehadiran Yesus sebagai Sumber Sukacita Sejati. Sebab itulah, kita sepantasnya mewarnai harapan akan datangnya Sumber Sukacita dengan suasana hati penuh ceriah.



Masih adakah hal yang sungguh menyedihkan? Yang membuat kita kehilangan rasa sukacita? Yang membuat hati kita tetap dalam tekanan tanpa harapan? Yang membuat kita kehilangan semangat dan harapan? Yang membuat kita hanya ada dalam keluhan dan kekecewaan? Maka, inilah saatnya kita memeterai diri dalam Terang Cahaya Sukacita.



Tetapi, Gereja, kita semua, terpanggil dalam penantian bersama akan kedatangan Sumber Sukacita Sejati, yakni Tuhan sendiri. Sebab itulah, mari kita buka mata dan hati untuk menatap dunia yang suram bahkan kehilangan akan warna sukacita dan pengharapan.


Dunia terancam oleh keredupan warna sukacita. Ketegangan, konflik atau perseteruan, aneka kekerasan, penindasan telah jadi ‘warna keseharian.’ Kita bisa kehilangan kebebasan dan spontanitas yang positif dan mencerahkan.



Mestikah ‘kelumpuhan, ketulian dan kebisuan’ dalam warna-warna kehidupan tetap saja membelenggu kecerihan jalan hidup ini? Dalam situasi penuh keremangan ini, Tuhan memang mesti dinantikan dan dirindukan penuh aktif. Lilin sukacita telah dinyalakan. Itulah tanda bahwa kita pun sepantasnya nyalakan cahaya harapan dan sukacita di dalam diri sendiri. Hanya dengan itulah, kita sanggup menantikan Tuhan dengan penuh keyakinan.



Verbo Dei Amorem Spiranti
Selamat Hari Minggu Sukacita
Maranatha
Tuhan memberkati

Amin




Posting Komentar

0 Komentar