JUMAT AGUNG 2023
( satu perenungan)
P. Kons Beo, SVD
SETIAP kita, murid Tuhan, ditandai dengan Salib Tuhan. Orientasi Salib Tuhan membawa setiap kita ke Golgota. Itulah alamat tuju kita yang sesungguhnya.
BETAPA salib punya kita sendiri sering menjadi terlampau berat. Nyaris tak tertahankan. Namun, tetap berharap di Jalan Salib ini tetap terjumpa sosok-sosok 'si Veronika, Simon dari Kirene. Tetap terdengar pula suara-suara yang tebalkan harapan. Membesarkan jiwa.
TETAPI YANG TERSALIB tetap memanggil setiap kita. Agar kita berani memikul salib-salib punya kita sendiri. Berarak menuju Gogota. Untuk ditebusNya dalam kuat kuasaNya yang agung dan tak bersyarat.
SI BIJAK ingatkan, "Betapapun suram dan berantakannya hidup ini, tetapi dari situlah siapapun mesti belajar bangkit lagi. Untuk kembali temukan alamat tuju yang benar, yakni Golgota itu. Di situ, di Golgota itu ada Kasih Agung yang selalu menanti setiap kita. Penuh kerinduan."
ISKARIOT terhenti pada Getsemani 30 keping uang perak, dan hidupnya berakhir tragis pada pilihannya sendiri.
Petrus tertahan di istana petinggi dan ia tak cukup kuat untuk jatuh dalam drama penyangkalan.
SETIAP kita bisa saja 'terhenti' dalam tapak-tapak menuju Golgota. Sebab, kita masih dibayang-bayangi oleh jalan-jalan sendiri. Itulah jalan kepentingan! Maka, kita butuh jalan Salib Golgota. Agar kita sanggup tiba pada alamat yang benar itu.. Dan akhirnya sanggup pula mencium dan menyembah TUBUH KUDUS YANG TERSALIB.
O Salib, Salam! Harapan satu-satunya
Verbo Dei Amorem Spiranti
Amin
0 Komentar