(Pekan II - Paskah, St Anselmus)
Bacaan I Kisah Para Rasul 5: 34 - 42
Mazmur Tanggapan Mzm 27: 1.3.4. 13-14
Injil Yohanes 6:1 - 15
"Tetapi apakah artinya untuk orang sebanyak ini?"
Yoh 6:9
(Sed haec quid sunt inter tantos)
MUJIZAT ITU NYATA DARI DALAM DIRI KITA SENDIRI
Walau sering gagal, kita tetap berharap. Walau tampak tak menjanjikan, kita tetap berusaha. Walau didera dan ditorpedo oleh rasa penuh kepahitan, selalu ada titik api demi satu semangat baru.
SERING berawal dari hal kecil dan sederhana. Dibalut dengan kehendak baik dan niat tulus. Perlahan namun pasti, yang kecil dan sederhana itu jadi menyata.
SERING PULA terdapat kejutan yang tak terduga. "Lima roti dan dua ikan ada di saku orang-orang yang bermurah hati." Mereka bersatu dalam niat hati dan kehendak baik bersama.
TIDAK dilupakan pula bahwa satu mujizat, satu karya besar, yang memuaskan dan mengagumkan datang dari dalam diri setiap kita. Yang memuaskan sekian banyak orang yang lapar berawal mula dari 'apa yang dipunyai seorang anak. Dimeterai dalam doa dan ucapan syukur serta berkat Tuhan.'
KITA bukan peminat berat, pun terhanyut total pada arus mirakolisme. Ketika Allah 'dipaksa' untuk tunjukan kuat kuasa. MendesakNya untuk 'bikin mujizat' sebagai syarat dan jaminan untuk kita bisa percaya kepadaNya.
INGIN terjadi satu mujizat besar? Mulailah dengan 'roti dan ikan punya kita sendiri.' Selalu ada harapan di dalam doa bahwa Allah pasti memberkati niat hati yang baik dan kehendak nan tulus.
MAKA, kesangsian berangsur pergi. Yang dianggap 'kecil, sederhana dan sedikit' itu ternyata berdampak dan berakhir dahsyat. Itulah mujizat. Nyata di tengah kita.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Amin - Alleluia
Tuhan memberkati.
>
.jpg)
.jpg)
.jpg)
0 Komentar