Header Ads Widget

Renungan Khusus Di Hari Minggu; Kita Warga Kerajaan Kristus Yesus, Tuhan dan Raja Semesta Alam

Kita Warga Kerajaan Kristus Yesus, Tuhan dan Raja Semesta Alam (satu permenungan)


Yehezkiel 34:11-12.15-17

1Korintus 15:20-26.28

Matius 25:31-46



P. Kons Beo, SVD



Gereja rayakan pada Hari Minggu Pekan Biasa ke XXXIV sebagai Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Ziarah kita selama hari-hari di Tahun Liturgi berpuncak pada ‘Kedaulatan Kristus Yesus sebagai Raja Universal.’ Dialah Raja segala Raja, yang merajai dunia dan segala isinya.

Kisah-kisah alkitabiah paparkan kepada kita sekilas saat Yesus dihubungkan dengan sapaan sebagai ‘Raja.’

“Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu,” tanya tiga majus dari Timur (Matius 2:2). Tetapi, akhir hidup Yesus juga dihubungkan dengan gelar raja yang sungguh mengganggu kenyamanan raja dunia duniawi.

Khalayak di pengadilan Pilatus itu memberatkannya untuk dihukum mati, “Satu-satunya raja kami ialah Kaiser.” Bukan Yesus! Bukan Dia yang meraja! Ingatlah akan kata-kata Pilatus pada orang banyak, “…maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu?” Tetapi, tidak kah mereka berteriak-teriak, “Jangan Dia, melainkan Barabas!” (Yoh 18:39-40)?

Yesus, harus menuju derita dan kematian di salib sebagai raja. Ia dikenakan jubah unggu dan di atas kepalaNya disematkan mahkota duri, yang lalu disembah penuh hina, “Salam, hai raja orang Yahudi” (Yoh 19:2-3). Dan tidak kah di atas salib itu, atas perintah Pilatus, terpampang tulisan, “Yesus, orang Nazareth, Raja orang Yahudi” (Yoh 19:19).

Kematian Raja Semesta Alam justru menjadi inspirasi kehidupan bagi Segalanya. Bagi keselamatan nasib umat manusia. Dia adalah Raja yang memerintah dan menuntun manusia olehkekuatan hatiNya yang berbelaskasih dan sungguh mencintai.

Yesus, adalah Raja yang turun dari takhta kemuliaan surgawi. Menjadi sama dengan manusia dalam segalanya kecuali dalam hal dosa. Dialah Raja yang ‘mencari, menemukan serta menuntun kembali kita manusia ke jalan yang semestinya.’ Lebih dari semuanya, kekuatan dan kedalaman kualitas Kristus Yesus Raja terungkap dalam belaskasihNya.

Sikap dan tindakan Yesus sebagai Raja terungkap dalam menjadikan semua bangsa manusia menjadi ‘milikNya yang sungguh dimahkotai dalam cinta dan belaskasih.’ Lukisan Yehezkiel dalam Firman Tuhan Allah bisa membawa gambaran kualitas hati seorang Gembala dan Raja yang mulia (Yehezkiel 34:11-12.15-17, Bacaan Pertama):

  • yang tercerai dari kawanan dan terserak akan dicari
  • yang hilang dan tersesat akan dibawa pulang
  • yang luka akan dibalut; yang sakit akan dikuatkan
  • yang gemuk tetap dijaga agar tetap terpelihara.
Kita semua adalah warga Kerajaan Baru dan Kristus Yesus, tetaplah Raja Segala Raja. Dalam semangat Kristus sebagai Raja, kita tetaplah berjuang menjadi ‘warga dan umat pilihanNya.’ Tetapi, tidak kah bahwa Kristus, Raja Semesta Alam ‘memberikan kepada setiap kita mandat, kuasa, kepercayaan dan tanggungjawab untuk bertindak pula sebagai raja dari semangat KerajaanNya?

Maka, teguhkan setiap kebersamaan, persekutuan, atau citra kekeluargaan kita dalam kasih yang menyatukan dan membebaskan. Dalam semangat Kristus Raja Semesta yang berbelaskasih, kita dipanggil untuk menuju, melihat dan bertindak kasih demi sesama dan dunia yang terluka.

Tidak kah kita melihat dan mengalami sendiri dunia yang tersesat, terserak, dunia yang tak menentu nasibnya? Kata-kata Yesus mengenai kedatangan Putera Manusia tetap menjadi ilham untuk kita bertindak kasih dalam Kasih Yesus sendiri yang meraja.

Yang tak beruntung nasibnya kita jumpai dalam diri yang ‘lapar, haus, sebagai orang asing, telanjang, sakit dan dalam penjara’ (Matius 25:31-46). Perhatian kepada yang miris dan yang tak beruntung nasibnya adalah orientasi Kerajaan Semesta Allam di mana Yesus adalah Rajanya. Mahkota dan tongkat Kerajaan Yesus Raja Semesta Allah, justru adalah ‘rakyatNya, umatNya, domba-dombaNya’ yang nyaris tak berpunya sebagai sandaran atau kekuatan dalam hidup.

Maka, mari kita renungkan kata-kata Yesus, Tuhan dan Raja kita demi kedaulatan semesta alam:

“Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku” (Matius 25:45)

Verbo Dei Amorem Spiranti

Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;https://www.indonesiana.id/profil/27530/Richard-Roden 

Pater Kons Beo, SVD

Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  
   
   Mangga bantuan dari Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen Swiss ternyata tumbuh baik dan sudah menghasilkan uang untuk penerima bantuan bibit mangga tahun 2014 di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023)




Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyayang Disabilitas telah menjadi Anggota.   KSP CU Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:


Posting Komentar

0 Komentar