Header Ads Widget

Pendekatan Pastoral Membawa Altar Ke Kebun Sebagai Salah Satu Cara Mengubah Pola Pikir (Mindset)


Membawa altar ke kebun sebagai bentuk pendekatan Pastoral Kontekstual


Awal membangun Agrobisnis di Mbolata bersama orang Muda

umpungjayasiar.com, Ruteng. Yayasan Ayo Indonesia dan KSP CU Florette menyelenggarakan satu pertemuan motivasi tentang agrobisnis pertanian organik sebagai cara mengatasi kemiskinan dan menyelamatkan bumi kepada Para Petani sayur-sayuran dan anggota KSP CU Florette bertempat di Pinggir Kebun Sayur-sayuran organic milik petani di Kampung Mbolata, Wae Lengga. Kegiatan ini dibiaya oleh Proyek Kerja sama Yayasan Ayo Indonesia dengan Steyler Missionprokur SVD Swiss.


Pertemuan motivasi bagi petani ini diisi dengan suatu kegiatan perayaan liturgi sabda yang dipimpin oleh Romo Marsel Hasan, Pr, mantan Pastor Paroki Beamuring, salah satu tokoh inspiratif dalam film dokumenter berjudul Semesta.

Pada sesi pertama, sebelum liturgy sabda, Sirianus Syukur, manager Kredit Union Florette menyampaikan komitmen dari lembaganya untuk mendukung permodalan kepada anggota yang menjalankan usaha peternakan babi, sayur-sayuran dan buah-buahan organik. Koperasi Kredit Florette pada tahun ini memberi perhatian pada kegiatan usaha anggota melalui penyediaan permodalan usaha dan melakukan pendampingan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.

Bersama Yayasan Ayo Indonesia, Kata Rian KSP CU Florette melakukan pendampingan tehnis dan motivasi kepada anggota yang membangun usaha ekonomi produktif, baik pada usaha peternakan, penjualan kopi maupun usaha hortikultura. Ketiga usaha ini dinilai sangat prospek untuk dikembangkan di Manggarai Raya, sebab dapat meningkatkan ekonomi dari anggota.


“Saat ini, KSP CU Florette telah melakukan pendampingan usaha peternakan babi dari anggota di Tempat Pelayanan Beci dan Pang Lembor. Dan tahun ini juga KSP CU Florette bersama Yayasan Ayo Indonesia mendorong 30 orang anggota KSP CU Florette di Wae Lengga untuk membangun agrobisnis dengan menanam semangka dan sayur-sayuran. Untuk itu, Pola kebijakan dari CU Florette telah mengatur satu jenis pinjaman, yaitu pinjaman musiman untuk diberikan kepada anggota yang menjalankan usaha selama jangka waktu 6 – 8 bulan,” ungkap Rian dihadapan anggota dan calon anggota KSP CU Florette di Wae Wole, Kelurahan Watu Nggene, Kabupaten Manggarai Timur.

Sedangkan Romo Marsel Hasan, Pr dalam renungan ibadah sabdanya menegaskan kepada anggota dan calon anggota KSP CU Florette bahwa perubahan akan terjadi jika ada keterlibatan dari berbagai pihak dalam menjalankan satu kegiatan produktif atau program-program pemberdayaan untuk mengentaskan kemiskinan.


Pertemuan hari ini, kata Romo Marsel sangat baik, bermakna dan strategis sebab yang hadir adalah Yayasan Ayo Indonesia sebagai Lembaga Pemberdayaan, Gereja, Lembaga Keuangan dan kelompok tani. Model pembangunan yang melibatkan berbagai pihak lebih efektif untuk merubah perilaku dari sasaran pembangunan itu, dari cara berpikir konsumtif menuju cara berpikir yang lebih produktif.


Namun sebagai umat katolik, tegas Romo Marsel dalam renungannya, kita harus yakin bahwa Tuhan adalah sumber kekuatan dan Dia juga menyelamatkan kita. Dia hadir dalam proses benih tumbuh menjadi tanaman yang bermanfaat untuk manusia dan lingkungan hidup. Sehingga cara hidup kita harus mengarah kepada kehendak Allah. Sebab cara hidup kita sangat menentukan kita mendapat kelimpahan berkat dari Tuhan atau tidak. Selain itu, tingkah laku sangat menentukan keberhasilan atau kesuksesan dalam usaha kita.


Cara yang baik untuk menjadi petani sukses, kata Romo Marsel adalah mengikuti perintah Allah, yaitu merawat ciptaanNya, jangan memberi bahan-bahan beracun ke dalam tanah melainkan berilah makanan sehat (pupuk) ke dalam tanah, yang berasal dari kotoran ternak dan sisa-sisa tanaman.


“Pertanian organik mesti menjadi budaya bertani dari petani-petani kita di Manggarai Raya, pendekatan pertanian ini mesti dikembangkan sebab pertanian organik selaras alam dan dapat menyelamatkan seluruh mahluk hidup. Lingkungan kita akan sehat dan lapisan ozon tidak akan rusak akibat pemakaian pupuk dan pestisida kimia. Perubahan iklim adalah salah satu dampak dari penggunaan pupuk-pupuk kimia. Petani punya tanggungjawab yang luhur dari Allah, yaitu merawat bumi dan menjamin kelestarian lingkungan hidup agar generasi berikutnya masih bisa menikmati ciptaan Allah untuk kehidupan mereka dalam wujud tanah yang subur dan lingkungan hidup yang tidak tercemar,” jelas Romo Marsel, mantan Pastor Paroki Beamuring dan sekarang menjadi Koordinator Pengembangan Sosial Ekonomi di Vikariat Reok, Keuskupan Ruteng.


Sekali lagi saya Romo, menegaskan tindakan kita kepada Allah sangat menentukan, apakah kita berkelimpahan berkat secara social ekonomi atau tidak. Gereja melalui ensiklik Laudato Si mengajak umat katolik untuk merawat bumi yang lagi sakit karena banyak orang menebang pohon di hutan, hutan menjadi gundul, membuang sampah plastik di sembarang tempat dan secara masif menggunakan bahan kimia dalam proses produksi pertanian.

“Dalam dokumen Sinode III Keuskupan Ruteng Tahun 2015, Gereja lokal berkomitmen untuk membawa Altar ke kebun dengan maksud agar Gereja melakukan pewartaan menurut konteks, hari ini di sini, di kebun sayur-sayuran milik kelompok tani NerdiFarm Group, saya selaku Gembala memotivasi anda sekalian tentang pilihan Gereja, yaitu berpastoral integral kontekstual dengan cara mendorong petani mengembangkan pertanian organik untuk tujuan ekonomi, gizi dan memperbaiki mutu ekologi dengan mengembangkan model pembangunan kolaboratif,”ungkap Romo Marsel Hasan, Pr.


Model pembangunan kolaboratif merupakan keharusan sebagai wujur persekutuan umat Allah. Diakhir ibadah sabda Romo Marsel memberi berkat dengan memercik air berkat pada beberapa jenis benih sayur-sayuran, peralatan kerja dan kebun milik kelompok Tani NerdiFarm Group.


Vinsensius Setu, salah petani dari Kalabumbu yang hadir pada kegiatan tersebut berharap kegiatan pastoral seperti ini dibuat terus menerus untuk menyemangati petani agar tekun dalam berusaha dan pantang menyerah. Dia juga berharap ke depan Koperasi Kredit Florette mendampingi kegiatan produktif anggota dan bersama pastor paroki secara rutin berkunjung ke tempat-tempat usaha petani.

Penulis : Rikhardus Roden Urut



GERAKAN GEREJA HADIR, MENGEMBANGKAN BUDAYA LEJONG DALAM BERAGROBISNIS/// MULAI DARI PANTAI MBALATA MEMBANGUN CARA BERPIKIR BARU .....

Romo Marsel Hasan, Pr memberkati Benih Sayur-sayuran, Peralatan Pertanian dan Kebun

KEMAUAN BAIK///KEMANDIRIAN//BERBAGI

MENGEMBANGKAN PEMASARAN MODEL PEOPLE TO PEOPLE, KONSUMEN ADALAH SAHABAT PETANI AGRIBISNIS




Posting Komentar

3 Komentar

  1. Tetap semangat romo, perbuatan baik berbuah baik. TYM

    BalasHapus
  2. Sy siap utk suplay pupuk organik ecofarming utk kelompok taniyg ada...hub sy 087846102141 ...082322222141...tksh ite tabe

    BalasHapus