UMPUNGJAYASIAR.COM
RD Kosmas Hariman, Pr Pastor Paroki Sta.Maria diangkat ke Surga Rejeng |
Umat
Katholik di Stasi Lagur, Paroki Santa Maria diangkat ke Surga Rejeng, Minggu (14/11/2021) merayakan Misa Minggu Biasa XXXIII, dipimpin oleh RD Kosmas Hariman, dihadiri ratusan umat stasi
termasuk beberapa staf dari Yayasan Ayo Indonesia yang akan berbagi informasi kepada
umat terkait dampak dari kemajuan pembangunan pariwisata, khususnya terhadap penjualan Tanah,
yang semakin marak pada beberapa tahun
terakhir .
umpungjayasiar.com, Ruteng . Dalam renungannya RD Kosmas menjelaskan bahwa dalam bacaan injil hari ini,
Yesus berkotbah tentang akhir zaman. Yesus mengungkapkan apa yang akan terjadi
pada akhir jaman, bukan kapan waktunya. Tentu Yesus mempunyai tujuan mengapa
Dia menyebutkannya tanda-tanda itu, tak lain dan tak bukan hanyalah supaya kita
tetap senantiasa berjaga-jaga sebab kita tidak tahu kapan akhir zaman yang menghinggapi
kita.
Sebagai manusia yang rapuh, kata RD Kosmas, kita merasa tidak
siap menghadapi peristiwa yang tiba-tiba
akan terjadi menimpa kita, apalagi peristiwa itu menyangkut nyawa. Ketika alam
menunjukkan kedahsyatannya, misalnya banjir bandang, tsunami, badai dan
sebagainya kita merasa takut dan cemas akan nasib kita.
Kedahsyatan gejala alam, lanjut RD Kosmas, yang terjadi dengan tiba-tiba itu memang akan menakutkan bagi siapa saja yang mengalami dan menyaksikan. Mengapa kita masih merasa takut? karena kita belum siap mendapatkan giliran untuk mengahadap Dia.
Rikard Haryanto berbagi pengalaman Berbisnis sayur sayuran untuk meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga |
Hari ini, Dia menegaskan, kita semua diingatkan dan disiapkan
oleh Yesus untuk selalu berjaga-jaga karena kita tidak tahu kapan waktunya akan
tiba. Kita menyiapkan diri kita dengan berbuat baik kepada siapa saja. Kita
melayani dengan tulus dan jujur mengandalkan Yesus dalam hidup kita, sehingga
apa pun yang terjadi dan kapanpun terjadi akhir zaman itu tidak menakutkan lagi
bagi kita.
Dia juga menuturkan sesekali ada film dengan alur cerita
akhir zaman seperti banjir besar, kelaparan, bencana tsunami, perang dan
sejenisnya. Ini tidak hanya terjadi dalam tema film, ini sebenarnya sudah
menjadi bagian dari kenyataan hidup kita. Hanya menonton berita dan ada akan
melihat banyak situasi menyedihkan. Bagaimana jika peristiwa menakutkan yang
kita lihat ini benar-benar merupakan tanda-tanda akhir zaman? apakah kita siap
untuk itu? kita semua mungkin belum siap untuk skenario akhir zaman ini dan
kita semua belum siap untuk pernyataan akhir zaman ini oleh Yesus dalam injil.
Dia memberi tahu kita ini: pada hari-hari setelah kesusahan ini, matahari akan
menjadi gelap, dan bulan tidak akan bersinar dan bintang-bintang akan
berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa di langit akan goncang (Markus 13:24-25).
Ini tidak terbayangkan dan mengerikan,
tetapi bagaimana jika tiba-tiba datang seperti pencuri di malam hari? apa yang
akan terjadi pada kita? di mana kita akan berakhir? kita mungkin kita semua
siap untuk peristiwa mengerikan ini, kita mungkin kehilangan tidur memikirkan
skenario mengerikan ini.
“Tetapi selama kita memiliki Tuhan di dalam hati kita dan
selama kita hidup dalam lingkup ajaran-Nya. Kita tidak perlu kuatir, karena
Tuhan akan memberi kita iman untuk menanggung semua kesengsaraan ini,”ungkap RD
Kosmas.
Romo Kosmas kemudian menyakinkan umat bahwa Dia akan memberi
kita kedamaian di tengah ketiadaan kedamaian di hati kita. Namun seringkali
kita melupakan kuasa Tuhan atas segala sesuatu yang terjadi dan ada di dunia
ini. Kita sering kali lupa bahwa Tuhan berada di atas semua kesengsaraan ini.
Ya, semua ini mungkin terjadi pada saat yang paling tidak kita harapkan, tetapi
jika kita memiliki keyakinan, kita tidak perlu khawatir. Jika kita mengasihi
dan percaya kepara Yesus, kita tidak perlu khawatir.
Untuk itu, ajak Romo Kosmas, marilah kita selalu belajar
untuk menyerahkan segala kekuartiran kita kepada Tuhan, marilah kita selalu
belajar mengundang Dia untuk bersemayam di hati kita. Dengan melakukan itu,
kita tidak akan takut pada apa pun, bahkan akhir zaman yang mengerikan yang
tidak akan kita takuti. Apakah Anda selalu berdoa kepada Tuhan dan meminta Dia
untuk masuk ke dalam hidup Anda? Apakah Anda selalu meminta Kepada-Nya untuk
membuat anda kuat di tengah kesengsaraan dan masalah dalam hidup Anda?
Himbauan untuk tidak menjual tanah, lebih baik tanah disewakan
Sebelum berkat penutup, Romo Kosmas bersama dengan Rikard Haryanto, salah satu staf Yayasan Ayo Indonesia menyampaikan informasi seputar dampak dari kemajuan pariwisata di Pulau Flores terhadap tanah, kekayaan milik dari anak-anak cucu orang flores, yang terancam akan pindah tangan kepada orang berduit dengan alasan pembangunan, investasi, membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Umat Stasi Lagur |
Kita semua tahu, tidak sedikit para pemodal yang datang
berinvestasi dengan motif untuk menangkap Rupiah atau Dolar dari saku-saku para
turis, Flores semakin di kenal luas karena bentangan alam yang eksotik dan
biawak komodo yang tidak ada di tempat lain, binatang endemik. Pulau bunga di
ujung Barat dan beberapa pulau kecil telah menjadi destinasi wajib dari
orang-orang berduit, bagi mareka indahnya topografi, moleknya lekukan
pulau-pulai kecil dengan pantai berpasir yang khas warnanya menimbulkan hasrat
untuk datang berkali-kali dan berlama-lama meski banyak uang yang dihabiskan
dari kocek mereka.
Bagi orang kaya
situasi ini menjadi peluang yang menjanjikan untuk meraup rupiah atau
dolar sebanyak mungkin, menjual jasa akomodasi, membangun hotel megah,
menyediakan kapal pesiar, melayani jasa perjalanan eksploratif ke seluruh
kampung wisata di flores dan pulau-pulau kecil termasuk pulau tempat habitat
biawak komodo, membuka restoran dan café dll adalah cara para investor merespon
terhadap kemajuan pembangunan Pariwisata, sekali lagi ini adalah cara mereka
“menjala” uang agar kekayaan mereka semakin besar. Jangan heran di beberapa
tempat telah dipasangi plang-plang dengan tulisan tanah ini milik dari Si A atau si B dan si C, Tanah yang paling
dicari oleh para pemodal hingga hari ini, di pesisir pantai plang-plang
konfirmasi kepemilikan atas satu bidang tanah semakin banyak jumlahnya, telah
terjadi pemindahan hak milik atas tanah yang sebenarnya milik anak cucu dari
orang-orang setempat. Jika ini dibiarkan
muncul pertanyaan reflektif ; mereka yang menjual tanah-tanah itu akan
mewariskan apa kepada anak cucu mereka kelak? apakah atas nama pembangunan hal
ini harus terjadi?, apa benar tanpa investor maka satu daerah tidak akan maju
atau keluar dari kemiskinan. Lalu kenapa orang lokal tidak berani berinvestasi
dengan cara menyewa tanahnya kepada para investor? kenapa harus menjual?
Rasa miris spontan dirasakan, ketika kita menyaksikan fakta
di sekitar kita, tentang cara orang-orang lokal menanggapi kemajuan pembangunan
pariwisata, bukannya mempertahankan tanah yang merupakan harta milik anak cucu
mereka malah dijual dengan alasan ekonomi, butuh uang namun penghasilan tak menentu. Plang-plang putih bertulis; tanah ini dijual hubungi kami di:
082xxxxxxx terpasang dengan rapih, semakin banyak terlihat. Sekali lagi kenapa harus menjual tanah-tanah
tersebut?
Menanggapi situasi yang terkesan mencemaskan dan menakutkan saat ini bahkan masa depan orang manggarai, Romo Kosmas menyuarakannya kepada umat di
Stas Lagur, Paroki Rejeng. Menurut Romo Kosmas, umat Paroki harus disadarkan
tentang hal ini agar mereka tidak mengalami keterpurukan secara sosial-ekonomi
dan budaya, baik saat ini maupun di masa depan. Komitmen Sinode III Keuskupan
Ruteng, 2013-2015, menunjukkan keberpihakan Gereja dimana Gereja harus
mengembangkan pastoral kontekstual, agar ikut memperbaiki keadaan dimulai dari situasi suka duka dan kecemasan umat. Ini adalah spirit yang mengharuskan Gereja untuk
menyuarakan dan menyerukan agar umat tidak boleh menjual tanah, tanah-tanah
bisa dikontrakan kepada investor agar kita bisa memperoleh pendapatan pasif
(passive income) setiap tahun. Dan jangan membiarkan lahan kita menjadi “lahan
tidur”, lahan-lahan bisa ditanami anek sayur-sayuran, jagung dan
kacang-kacangan untuk tujuan ekonomi dan gizi.
Kepada umat Romo Kosmas mengatakan bahwa Paroki bekerjasama dengan Yayasan Ayo Indonesia untuk terus memberikan pencerahan dan pemberdayaan ekonomi kepada Umat. Paroki bersama Yayasan ini siap melakukan pemberdayaan ekonomi dan pendampingan tehnis/motivatif kepada petani yang mau berbisnis hortikultura.
Petani di Pasar Sotor Ketang |
Sedangkan Rikard Haryanto, Staf Yayasan Ayo Indonesia pada
kesempatan itu, dihadapan umat mengatakan bahwa kiamat akan terjadi pada
kekuarga-keluarga yang menjual seluruh tanahnya karena mereka tidak mampu lagi
menyesuaikan diri dengan perubahan akibat pesatnya pembangunan di sektor
industri Pariwisata saat ini. Kebutuhan uang yang banyak untuk membiaya beberapa
pos pengeluaran atau pembelajaan dalam keluarga, diperparah oleh kondisi
pendapatan rendah yang memicu orang untuk menjual tanah.
Tanah-tanah yang strategis posisinya, kata rikard sudah banyak dijual kepada orang berduit di sepanjang jalan negara, padahal tanah-tanah itu bisa menghasilkan sayur-sayuran sebagai sumber pendapatan.
Satu upaya meningkatkan ketahanan Ekonomi |
Kami
bersama beberapa petani di Paroki Rejeng, di belakang Pasar Sotor dan Rai, ungkap Rikard telah
mengembangkan bisnis sayur-sayuran dengan menggunakan pupuk kandang, usaha
sayur-sayuran telah menjadi sumber pendapatan tetap keluarga mereka tentu usaha
ini juga dimaksudkan untuk memperkuat ketahanan ekonomi keluarga.
- Pendiri SVD : 1875
- Pendiri SSpS : 1889
- Pendiri SSpS-Ap : 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiullkLsB7IaMo_1n9CqPNTIoTpTXPTxLfP_K2o5EaQoT-4XmmIm4WT38-x7ob-EhoQm5rLdAv-MnYqOr7PK92Cns_dwF6qLnQrmZwl_O82_zGOfYtZ2vCHnN3j88qn3pWI4JDAGk6t6OZT2l7ZqRe-4ONirmlOqHNOrB4hUc2NkqymsthwaO2QslcglJUw/w124-h200/arnoldus%20Yanssen%20-%20Copy.jpg)
![]() |
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
0 Komentar