(Pekan II Adventus, St Lusia)
Bacaan I Yesaya 40:25-31
Mazmur Tanggapan Mzm 103:1-2.3-4.8.10
(Ref: Pujilah Tuhan, hai jiwaku)
Injil Matius 11:28-30
"...karena AKU lemah lembut dan rendah hati" Matius 11:29 (...quia mitis sum, et humilis)
MEMANG itulah kenyataan hidup yang mesti dihadapi. Kepada kita dipercayakan sekian banyak tugas dan tanggungjawab. Iya, sebab kita memang harus bertindak dan melakukan sesuatu di dalam hidup dan keseharian ini.
Baca juga yang ini, menarik; Renungan Iman Katolik; Rasa Tinggi Diri dan Rendah Diri itu Ternyata Sama Bahayanya....
SAYANGNYA, tampaknya kita didera 'beban dan pikulan teramat berat.' Dan karena itulah "letih lesu" jadi tak terhindarkan. Maka, selidikilah dan renungkanlah: Bisa terjadi semua "letih lesu" itu bukanlah karena "kuk yang dipasang Tuhan."
DI DALAM segala yang dihadapi dan dialami dalam hidup, Tuhan ingatkan untuk "Datang kepadaNya, menerima apa yang dipercayakan kepada kita, dan belajar untuk menjadi lemah lembut dan rendah hati."
Baca juga yang ini, menarik; Renungan Harian Katolik; DALAM Dunia Masih Terdapat Sekian Banyak Orang Baik Dan Benar.
KITA bisa tampak tak ceriah lagi. Senyum seperti tak akrab lagi dan telah jauh pergi. Mata kita pun tak lagi sinar berbinar. Wajah kita jadinya terlalu 'serius terkesan simpan amarah.' Bisa jadi kita lagi memikul 'beban kesombongan dan beban gelisah hanya tentang nasib dan kepentingan sendiri.'
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Mesti Diuji Oleh Hujan Dan Banjir Serta Angin Yang Melanda
KITA mesti berani melangkah menuju Tuhan. Di dalam Tuhan ada kelemahlembutan dan kerendahan hati yang dapat kita pelajari. Lemah lembut selalu isyaratkan 'adanya daya pikat penuh kasih' untuk mudah didekati sesama. Dan 'kerendahan hati' dalam Tuhan bakal membuat kita sanggup penuh tulus dan kebesaran hati untuk mendekati sesama.
KITA jadi tak mudah didekati dan mendekati sesama, sebab kita belum dapat banyak pelajaran apa artinya kata-kata Tuhan: Belajar dari padaKU Sebab AKU lemah lembut dan murah hati.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Maranatha
Tuhan memberkati.
Amin
Mari kita renungkan kata-kata St Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
-Pendiri SVD : 1875
-Pendiri SSpS : 1889
-Pendiri SSpS-Ap: 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong |
0 Komentar