Selasa, 12 Desember 2023
(Pekan II Adventus, St Simon Phan Dac Hòa)
Bacaan I Yesaya 40:1-11
Mazmur Tanggapan Mzm 96:1-2.3.10ad.11-12.13
(Ref: Lihat, Tuhan datang dengan kekuatan!)
Injil Matius 18:12-14
"Tidak kah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan...?"
Matius 18:12
(Nonne relinquit nonaginta novem in montibus...?)
"DIALAH TUHAN YANG SENANTIASA MENCARI ......" |
BUKANNYA sikap tak adil yang tengah diperlihatkan orang itu. Bahwa sembilan puluh sembilan ekor domba mesti ditinggalkannya demi mencari seekor domba. Namun itulah 'keadilan matematik' milik orang itu. Keadilan yang dimeterai oleh keunggulan Cinta dan Rasa Peduli.
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; ATAP Rumah Itu memang Mesti Dibongkar
DOMBA yang seekor itu ada dalam status khusus: SESAT. Iya, domba tersesat. Sesatnya domba ini adalah gangguan yang menghalangi kenyamanan rasa hati orang itu.
SEBAB itulah 'tinggalkan sembilan puluh sembilan demi seekor yang sesat' adalah tindakan tak terelakan bagi orang itu demi menemukan kembali domba seekor yang hilang. Dan dengan demikian, tidak kah rasa sukacita pun dapat dialami kembali?
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Mesti Diuji Oleh Hujan Dan Banjir Serta Angin Yang Melanda
BISA terjadi juga bahwa orang itu juga hendak mendidik 'sembilan puluh sembilan domba lain yang tak sesat itu untuk 'turut merasa tak nyaman, terganggu, rasa kehilangan' karena seekor domba, seekor dari kawanan sebagai satu kesatuan ada dalam keadaan tersesat.
DALAM dunia masih terdapat sekian banyak orang baik dan benar. Orang-orang seperti ini sungguh berhati mulia untuk 'mencari, menemukan dan menyapa kembali yang hilang dan tersesat.' Inilah orang-orang yang tak hanya habiskan waktu untuk 'bicara dan buang-buang kata' tentang 'tersesatnya sesamanya.' Tetapi, sebaliknya, mereka miliki hati intan mulia dan tulus untuk kembali mendapatkan sesamanya itu dalam Kasih.
YESUS, Putera Allah yang kita nantikan, senantiasa ada dalam rencana agung BAPA untuk mencari demi menemukan yang hilang dan tersesat. "Demikian pula Bapamu yang di Surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang" (Mat 18:14).
Baca juga yang ini; Renungan di Hari Raya Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda; Rindu Pulang Kembali Ke Rahim Ibu..
BERSYUKURLAH dan bersukacitalah sebab Anda termasuk dari kelompok "sembilan puluh sembilan ekor domba yang tak tersesat." Tetapi Anda pasti akan lebih bersukacita jika sanggup masuk dan turut berpartisipasi dalam 'tindak belaskasih Tuhan dalam mencari siapapun yang hilang dan tersesat.' Setidaknya di dalam hatimu, masih ada tempat bagi siapapun sesama.....
Verbo Dei Amorem Spiranti
Maranatha
Tuhan memberkati.
Amin
Mari kita renungkan kata-kata St Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
-Pendiri SVD : 1875
-Pendiri SSpS : 1889
-Pendiri SSpS-Ap: 1896
- "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya."
- "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
- Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
- "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
- "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."
St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong |
0 Komentar