Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat

Sabtu, 16 Desember 2023

(Pekan II Adventus, St Adelaide)
Bacaan I Sirakh 48:1-4.9-11

Mazmur Tanggapan Mzm 80:2ac.15-16.18-19

Injil Matius 17:10-13


"...tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya seturut kehendak mereka"

Mat 17:12

(Helias iam venit et non cognoverunt eum sed fecerunt in eo quaecumque voluerunt)


BAHAYA PERANGAI KASAR


KATANYA, jika memang daya tangkap rendah, kemampuan nalar tak berkembang, serta alam bijak menipis, maka perangkap emosional segera jadi tawaran sebagai jalan keluarnya.


DI SITU, nalar yang semestinya sehat serta sikap yang bijak segera dikudeta oleh alam perangai emosional. Dan lahirlah rasa hati negatif. Dan memang selalu negatif. Semak-semak duri kebencian dan ketidaksukaan bertumbuh dan berkembang subur. Dirawat dalam ladang hati nan gersang.


PARA bijak ingatkan, "Hati-hatilah dengan rasa hati tak nyaman. Sebab dari situlah lahirlah irihati, dendam, sinis, benci, rasa tak suka, serta gampang sekali untuk selalu 'tidak baku bae dengan orang lain."


TERHADAP yang tak disukai, selalu saja ditemukan alasan untuk tebalkan rasa tidak suka itu sendiri. Dari siapapun yang memang telah kita bungkus dengan lembaran hati tak suka, yakinlah darinya tak ada apapun yang baik dan benar.

PADA 'yang tak disukai' pastilah terhadapnya sudah tertutup rasa hati untuk dikenal lebih jauh dan dalam lagi. Sebab sudah ada patokan dasar dan pasti bahwa 'ia pastilah seperti itu sudah.' "Ia, mereka, orang ini dan orang itu, ya seperti itulah yang tetap kita borgol dengan rantai ketidaksukaan."

ELIA, sang Nabi Tuhan, tentulah di arus jalan seperti itu. Kehadiran dan tampilannya yang tidak dikenal, atau mungkin tak dipedulikan. Yang kehadiran dan suaranya adalah ancaman bagi kaum Israel. Dan Elya mesti diperlakukan sesuka hati oleh mereka yang membencinya.


Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; MEMANG Itulah Kenyataan Hidup Yang Mesti Dihadapi


KITA bukanlah orang-orang yang terserang virus ketidaksukaan. Yang selalu 'memperlakukan sesama suka-sukanya kita. Hanya atas dasar rasa tak nyaman di hati.' Bukan!



SEBALIKNYA, Para Pengikut Kristus dipanggil untuk menjadi duta-duta pembebas hati sesama. Sesama yang dirundung ketakberuntungan dan ketidakpastian nasib hidup. Bagaimanapun, tetaplah selalu ada syarat dasar.


BEBASKAN diri sendiri dari segala rasa tak suka, dari 'suka emosi dan kemarahan yang sungguh menekan serta menghina atau pun hanya ingin menang sendiri.'

Bebaskan diri pula dari kecenderungan untuk selalu menyudutkan sesama. Itulah syarat agar kita sanggup menjadi pembebas injili. Bagi sesama dan bagi dunia.


BERSYUKURLAH: "Anda kalian telah menjadi orang yang memperlakukan sesama dalam cinta, belaskasih, damai dan kemurahan hati."


Verbo Dei Amorem Spiranti
Maranatha
Tuhan memberkati.
Amin

Mari kita renungkan kata-kata St Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
-Pendiri SVD        : 1875
-Pendiri SSpS       :  1889
-Pendiri SSpS-Ap:  1896

  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN


Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; Bahaya Perangai Kasar, Nalar Semestinya Sehat


Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;
https://www.indonesiana.id/profil/27530/Richard-Roden 


Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

   Mangga bantuan dari Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, ternyata tumbuh baik dan sudah menghasilkan uang untuk penerima bantuan bibit mangga tersebut tahun 2014 di Lengkong Cepang, Lembor Selatan.Didokumentasikan oleh Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 




Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:




Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar