UMPUNGJAYASIAR.COM
![]() |
Pater Kons Beo,SVD di ROMA |
Janganlah kamu cegah dia!
Minggu, 26 September 2021
(Pekan Biasa XXVI - St Kosmas, St Damianus, St Paulus VI-Paus ke 262)
Bacaan I Bilangan 11:25-29
Mazmur 19:8.10.12-13.14
Bacaan II Yakobus 5:1-6
Injil Markus 9:38-43.45.47-48
"Nolìte prohìbere eum..."
Mrk 9:39
(Janganlah kamu cegah dia!)
Pater Kons Beo SVD, Tinggal di Roma
umpungjayasiar.com,Ruteng. TERNYATA Yohanes keliru besar. Dikiranya laporannya kepada Yesus dibenarkan. Itu gara-gara ada orang lain yang mengusir setan dalam NAMA Yesus. Orang itu dicegah. Alasannya "Ia bukan pengikut kita" (Mrk 9:38).
REAKSI Yesus sungguh menantang: "Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita" (Mrk 9:40). Karena itu, seturut Yesus, tak usah 'maen cegat-cegat orang.'
ARAHAN Yesus jelas. Tepat! Yesus tak membentuk satu kelompok khusus. Yesus hanya pro pada nilai, pada martabat manusia, dan pada perbuatan baik. Bukan soal pada terhitung atau tidak terhitung sebagai pengikutNya.'
YANG ditegaskanNya adalah bukan satu kelompok mati. Tetapi mesti ada orang yang menghidupkan amal perbuatan baik. Itulah yang terpenting. Bukankah nilai itu milik semesta dan diperuntukkan demi semesta pula?
TUHAN tak bisa dipaku mati _hanya untuk kita_! Hanya demi kebesaran nama kita. Tuhan terlalu kaya dan maha luas untuk hadir dalam siapa saja yang berbuat baik.
MUSA wajib ingatkan Yosua bin Nun. Tak usahlah panik bila ternyata Edad dan Medad dipenuhi Roh! Orang-orang dan Yosua memang merasa risih bahwa kedua anak muda itu mendapat karunia Roh (cf Bil 11:28-29). Kuasa Roh Tuhan senantiasa terpenuhi pada siapapun yang dikehendaki.
MAKA, bergembiralah bersama. Bahwa siapapun sesama oleh kehendak Tuhan, dapat berbuat baik. Tuhan mengutus dan menggerakkan orang-orang yang dipanggilNya.
SAAT Tuhan 'bebas dan tanpa syarat' dalam panggilanNya demi perbuatan baik, lihatlah betapa besar dan berat syarat kita terhadap sesama. Apalagi saat kita merasa punya kuasa. Jadinya, kitalah yang memegang standar untuk melayakkan atau tidak melayakkan sesama. Iya, karena kita terlanjur tinggikan diri sebagai murid yang 'lebih pantas.'
BERGERAK dan digerakkan secara bersama demi nilai dan perbuatan baik, itulah kekuatan panggilan kristiani. Kita toh tak dapat berjalan sendiri dalam pelayanan kasih. Sebagai Gereja, kita bersama-sama dan dengan dunia dipanggil untuk berbuat baik!
KARENANYA, tak boleh merasa risih andaikan ada orang (lain) yang berbuat baik. Apalagi harus sampai mencegahnya. Tak usah! Yang semestinya: biarkan dan dukunglah orang yang (hendak) berbuat baik. Tetapi, cegahlah siapapun yang mengarah kepada yang suram! Bukankah demikian?
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin
Kegiatan-kegiatan Pastoral di Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong,Keuskupan Ruteng
![]() |
Dewan Pastoral Kunjung ke Kelompok Umat Basis |
![]() |
Menyampaikan laporan Program Paroki kepada Umat Basis, bentuk persekutuan |
![]() |
Dewan Pastoral sedang diskusi pastoral |
2 Komentar
Kerja kerja hebat amang, GO ahead
BalasHapusMakasih ye
BalasHapus