Header Ads Widget

Koperasi Simpan Pinjam CU Florette terus mengupayakan peningkatan kualitas Pelayanan kepada Anggota.


Pendidikan Anggota KSP CU Florette

Koperasi Simpan Pinjam CU Florette terus mengupayakan peningkatan kualitas Pelayanan kepada Anggota.

Badan Pengurus dan Pengawas KSP CU Florette, Sabtu (30/10/2021) mengadakan pertemuan Koordinasi bulanan, untuk membahas agenda Evaluasi Program Kerja badan Pengurus dan Pengawas serta pembentukkan Panitia Pemilihan Badan Pengurus dan Pengawas, bertempat di Ruang Rapat KSP CU Florette. Pertemuan koordinasi ini dipimpin oleh Florianus Kampul, SE.

umpungjayasiar.com,Ruteng. Pada penjelasan awal pertemuan tersebut, Florianus Kampul, Ketua Pengurus KSP CU Florette mengatakan bahwa tujuan pertemuan ini, selain melihat perkembangan permodalan sampai pada bulan September 2021, kita juga mengevaluasi program kerja pengurus dan pengawas serta memutuskan Kepanitian Pemilihan Pengurus dan Pengawas, periode 2022-2026. Selanjutnya, dia memberi kesempatan kepada manager untuk mempresentasikan Laporan Keuangan.

Pertemuan koodinasi, Pengurus, Pengawas dan Managemen

Srianus Syukur, SE, Manager KSP CU Florette dalam presentasi laporannya kepada Para Pengurus dan Pengawas menjelaskan bahwa hingga 30 September 2021, KSP CU Florette mengalami peningkatan total asset dan jumlah anggota, dari segi permodalan naik secara signifikan, telah mencapai Rp 39.4 miliar yang bersumber dari Simpanan Saham dan Non Saham milik 6800 anggota aktif. Akumulasi simpanan saham anggota saja sudah berjumlah Rp 17.4 miliar. Rian menilai, kesadaran para anggota tentang posisi mereka sebagai pemilik KSP CU Florette semakin tinggi. Selain itu, tingkat kepercayaan para anggota cukup tinggi terbukti dengan meningkatnya simpanan non saham dimana anggota “menanam’uangnya di KSP CU Florette untuk masa depan keluarganya dan juga sebagai sumber pendapatan pasif (Passive income), sebab bunga simpaman yang diterapkan sangat baik, menguntungkan anggota. Pendapatan Pasif maksudnya, adalah uang yang disimpan anggota dalam jenis simpanan non saham menjadi salah satu sumber pendapatan anggota, uang yang disimpan bekerja mencari uang untuk pemiliknya, setiap bulan, simpanan non saham mendapatkan bunga simpanan. Total pendapatan bagi anggota dari simpanan non saham yang berasal dari bunga simpanan, sebesar Rp 596.871.145, jadi akumulasi passive income milik anggota pada jenis simpanan non saham hampir menembus angka 600 juta Rupiah.

Rian, menyajikan data-data tentang perkembangan permodalan, sebagai berikut;

Tabel 1. Simpanan Saham


Simpanan Saham

Jumlah


Simpanan Pokok

780.560.000


Simpanan Wajib

5.424.445.174


Simpanan Swakarsa

11.217.596.820


Total

17.422.601.994


Tabel 2.Simpanan Non Saham


Jenis simpanan non saham

Jumlah (Rp)


Sibuhar Anggota

7.540.887.244


Simapan (Simpanan Masa Depan)

749.822.448


Sisuka Anggota

599.200.000


Sidandik Anggota

1.091.852.592


Sibuhar Non Anggota

3.388.926.510


Sidandik Non Anggota

1.355.258.773


Total

13.976.125.119

Tabel 3.Pendapatan yang diperoleh Anggota dari Simpanan Non Saham


Bunga Simpanan Non Saham Anggota

Jumlah (Rp)


Beban Sibuhar Anggota (Simpanan Bunga Harian)

215.346.200


Beban Jasa Sisuka (Simpanan Sukarela berjangka)

19.967.150


Beban Jasa Sidandik (Simpanan Pendidikan)

194.354.050


Beban Jasa Simapan (Simpanan Masa Depan)

49.183.674


Beban Sibuhar Non Anggota

118.020.071


Total

596.871.145


Sedangkan terkait peningkatan jumlah anggota, hingga Oktober 2021, menurut Flori meskipun sudah mencapai 63 persen dari target yang direncanakan dalam program kerja pengurus tahun buku 2021, pengurus tetap berkomitmen agar penambahan anggota harus mencapai target.

Untuk itu, pada pertengahan november 2021 akan diselenggarakan pertemuan koordinasi dengan pengurus-pengurus Tempat Pelayanan ( TP) untuk membahas tentang strategi penambahan jumlah anggota hingga desember 2021. Terhadap laporan perkembangan keuangan ini, Flori berpendapat bahwa berdasarkan data-data tadi, cadangan likuiditas kita cukup baik dengan tidak mangabaikan permohonan anggota. Cadangan likuiditas ini didukung oleh tingkat kepercayaan anggota kepada KSP CU Florette untuk menyimpan uangnya dalam bentuk simpanan non saham sebesar 13,9 milyar rupiah sampai dengan September pada tahun buku 2021. Jumlah ini ada kemungkinan bertambah dalam 3 bulan ke depan.

KSP CU FLorette penggerak ekonomi anggota

Upaya mewujudkan visi KSP CU Florette sebagai lembaga keuangan berbasis Ekonom Kerakyatan, Mandiri, Terpercaya, mampu bersaing dan dikelola secara profesional berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai koperasi untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat yang terintegrasi dengan seluruh lingkungan hidup secara berkelanjutan sudah mulai dilakukan, anggota terus didorong untuk berbisnis dalam bidang hortikulutra, pengembangan Jahe, peternakan, usaha kios, usaha perbengkelan kayu, Penempa Parang, Tenun dll.

Panen cabe, anggota di Kakor Lembor

Pada bulan September 2021, hampir 900 juta rupiah dana yang dicairkan untuk menggerakkan usaha dari beberapa anggota.

Misi pemberdayaan ekonomi di bidang hortikultura dan jahe dari Lembaga ini dijalankan dengan cara, menyediakan tenaga pendamping yang berperan memberi bantuan tehnis, motivasi, dan juga menghubungkan petani agribisnis dengan para pembeli (pedagang) di Pasar Lembor, Cancar, Labuan Bajo dan Ruteng.

KSP CU FLorette selama ini menggandeng Tim Pendamping Bisnis dari Yayasan Ayo Indonesia Ruteng. Jadi KSP CU Florette tidak hanya menyediakan modal usaha, lembaga ini juga ikut terlibat dalam proses produksi dan pemasaran.

Pasar Ruteng


Pada hari Kamis (4/11/2021) tenaga pendamping pemberdayaan ekonomi memfasilitasi penjualan cabe milik salah satu anggota KSP CU Florette di Desa Kakor, Lembor dengan pedagang sayur-sayuran di Pasar Ruteng dan Cancar. Model pemberdayaan ekonomi kolaborasi untuk kesejahteraan anggota ini, akan terus dikembangkan agar mampu menyesuaikan dengan perubahan.

Pihak-pihak yang berperan dalam mendukung dan mengembangkan model pemberl ini adalah KSP CU FLorette, Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB), Yayasan Ayo Indonesia, Koperasi Produsen Karya Mandir (KKM), Kelompok Tani Bisnis,dan para Pedagang. Menurut Flori, model pemberdayaan ekonomi kolaborasi ini dapat menjamin terjadinya perubahan ekonomi anggota, pendapatan mereka pasti meningkat dan simpanannya juga akan bertambah dari waktu ke waktu. Sehingga Para Pengurus dan Managemen mengajak anggota yang ingin berusaha atau meningkatkan usahanya untuk mengajukan pinjaman dengan bunga rendah jika mengalami kesulitan modal.

Bagian Publikasi ; Rikhardus Roden Urut



Dokumentasi kegiatan produktif anggota







Ayam petelur





Jahe









Cabe



Bengkel Kayu






Usaha Tenun dan pembuatan Parang

Posting Komentar

0 Komentar