Header Ads Widget

Pater Kons Beo SVD ; TAK ada hidup tanpa pengorbanan.


umpungjayasiar.com, RUTENG. Lalu Herodes menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya..."*

Mat 2:16

(Et mittens occidit omnes pueros qui erant in Bethlehem, et in omnibus finibus eius...)


TAK ada hidup tanpa pengorbanan. Jalan hidup setiap kita ditata di atas aura pemberian diri sesama. Tak bersyarat.


DALAM pengorbanan selalu ada ketulusan. Di situ pun sekian banyak 'kehilangan' yang mesti dialami dan dipertaruhkan.  


KEPANIKAN Herodes berbuntut pada tindakan maut. Perintah kejamnya berujung tragis. Kematian mengerikan anak-anak tak berdosa itu tak terhindarkan.


ITULAH pengorbanan diri yang 'dialami' para kanak-kanak suci martir. Demi Yesus, Sang Bayi Suci, 'tersembunyi' dalam bilangan mereka. Agar IA tetap hidup. Luput  dari mata pedang kekejaman Herodes.


TERKADANG kita dihadapkan pada dua pilihan sikap! Saat kita mesti berhadapan kenyataan dalam diri sesama. 


SIKAP penuh pengorbanan yang dihayati? Atau kah tindakan mengorbankan  yang mesti dilakukan? 


TETAPI, bila hati kita sejuk, maka kita pasti berpihak pada sikap yang berujung pada suasana penuh kedamaian. Walau apapun risiko yang mesti dihadapi.


NAMUN, situasi pasti teralami sebaliknya saat hati kita lagi panik. Panik akan kuasa dan kepentingan yang berporos pada ego-diri yang kental. Bukan kah di situ akan lahir 'sikap brutal' terhadap sesama hanya demi mempertahankan kepentingan sendiri?


DEMI kuasa dan kepentingannya, jalan kejam telah diambil Herodes. Yang dianggap 'lawan dan saingan' mesti dimatikan segala pergerakannya. Walau dengan jalan maut sekalipun.


MAKA kita segera tahu, bahwa ternyata berdamai dengan  diri sendiri pasti akan melumpuhkan segala gelora kepanikan dalam diri. Sebab berkontemplasi yang sehat dan damai dengan diri sendiri itu tak pernah akan berujung pada kepanikan yang bermuara pada tindakan meleyapkan dan menyingkirkan sesama. 


Anda tinggal bersama atau mesti berhadapan dengan para gelisahwan/wati yang panik? Tetaplah sejuk di hati. Dan pernah boleh terpengaruh oleh kepanikannya. 


*Verbo Dei Amorem Spiranti*


Kanak-Kanak Suci, Martir, Doakanlah kami.


Tuhan memberkati

Amin

Posting Komentar

0 Komentar