Header Ads Widget

Pater Kons Beo SVD; MAKA Di Situlah "Mendua Hati" Bisa Tiba Jadi Satu Kenyataan

 Senin, 14 Februari 2022

(Pekan Biasa VI - St Sirilus, St Metodius, St Valentinus)


Bacaan I Yakobus 1:1-11

Mazmur 119:67.68.71.72.75.76

Injil Markus 8:11-13

"Sebab orang yang mendua hati tidak akan  tenang dalam hidupnya"

Yak 1:8, (Vir duplex ànimo incònstans est in òmnibus viis suis)


KEPASTIAN! Siapapun menginginkannya. Punya tujuan tertentu dan jelas. Setidaknya agar hati jadi tenang. Tak lagi terombang-ambing. 

TETAPI, semudah itu kah bagi kita untuk tiba pada satu kepastian? Tidak juga! Ternyata dunia tawarkan  sekian banyak pilihan! Apa yang sudah dipastikan sebelumnya sering berubah jadi rapuh,  goyah, dan bahkan ambruk.

YANG disebut pilihan lain, tawaran lain, atau pun kemungkinan lain, bisa tampil bagai satu dua ketertarikan. Dan hal itu menantang, mengganggu dan mengandung godaan. Penuh daya pikat mempesona.

MAKA di situlah "mendua hati" bisa tiba jadi satu kenyataan. Ini yang sering jadi masalah serius. Sebab ada suara berontak, misalnya, "Mana mungkin kau membagi cinta; mana mungkin kau mendua hati?"

KITA terlalu rapuh untuk bersikap ''kanan-kiri OK." Untuk hidup dengan banyak arah dan cabang-cabangnya. Di situ, kita memang tampak gagah dan kokoh. Tetapi sebenarnya kita layu dan tak berdaya.

YAKOBUS, RASUL, memastikan satu pilihan yang tak tergoyahkan dalam Yesus, Tuhan dan Guru. Ia teguhkan pendengar dan jemaatnya. Jalan iman dan hidup itu memang sering lewati berbagai cobaan. Bahkan hal itu pasti.

"SAUDARA-SAUDARAKU, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh dalam perbagai-bagai pencobaan..." (Yak 1:2). Namun, kebahagiaan yang dimaksudkan  adalah bagaimana darinya lahirlah rahmat *ketekunan* yang lalu sungguh menghasilkan (cf Yak 1:3.4).

BAGAIMANAPUN, bagi Yakobus, keadaan penuh bimbang itu perlahan-lahan mesti dilenyapkan. Sebab amat tegas Yakobus bersaksi, "Orang yang demikian janganlah berharap bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan" (Yak 1:7).

KEADAAN 'mendua hati' yang akibatkan ketidaktenangan hati, sudah dialarmkan Yesus. TUHAN punya pengungkapkan sungguh indah yang menantang! Bila dirumuskan secara lain:

"NYAMAN KAH hati kita terus membajak, namun selalu saja menoleh ke belakang?" (cf Luk 6:62). Dan lagi, ada pula ketegasan yang tersuarakan dari mulutNya, 'Sekiranya kita  bakal tak tenang saat harus mengabdi kepada dua tuan, yakni kepada Allah dan lalu dicampuradukkan dengan naluri mamon yang digenggam erat dan mati-matian dipertahankan' (cf Mat 6:24).

TETAPI, kita semua tetap berjalan dalam impian, harapan dan iman di dalam Tuhan yang menarik kita ke dalam *KEPASTIAN*.  Dan semuanya di dalam kuasaNya yang mengasihi dan menyelamatkan!


Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati kita.
Amin

Posting Komentar

0 Komentar