Header Ads Widget

Pater Kons Beo, SVD; SISIKAN orang miskin sungguh tak dibenarkan.

 



*Kamis, 17 Februari 2022*

*(Pekan Biasa VI - St  Theodulus, dan Tujuh Saudara Suci Pendiri Ordo Servite)*

Bacaan I Yakobus 2:1-9

Mazmur 34:2-3.4-5.6-7

Injil Markus 8:27-33

Tetapi jika kalian memandang muka, kalian berbuat dosa....Yak 2:9

(Si autem persènas accipitis, peccatum operàmini)


"PILIH-PILIH orang" bisa jadi satu godaan interese. Itu bisa terlahir oleh tekanan aura 'demi diri sendiri yang sekian kuat.' Itulah yang disebut demi kepentingan diri sendiri_. Ya, "ada mau-maunya." Ada yang bilang "itulah modus." Begitulah.


DEMI jaminan hidup, kita  bisa merapat pada 'yang berpunya.' Demi segala kemudahan kita bisa terjebak dalam 'cari muka' pada yang punya kuasa. Kita pun tahu dengan telak cara untuk 'mengumpulkan.'


DEMI 'cari gampang' kita bisa sekian bertarung untuk tak jatuh dalam 'pilihan sulit, yang makan ongkos, atau yang menuntut banyak pengorbanan.'


DEMI ketenaran dan popularitas, ada perangkap elitis yang siap menjebak pula. Di situlah ekspansi pergaulan bisa sekian ketat terseleksi. Artinya, hanya pada 'orang-orang yang punya nama.' Tak sembarang, Bro!


KITA tentu tahu mana hal dan mana orang yang bisa datangkan keuntungan! Yang darinya, kita gundukan apapun demi kejayaan diri sendiri. Inilah yang dapat kita jaring dari tulisan Rasul Yakobus. Keras memang si bapak Yakobus ini!


YAKOBUS, Rasul, dalam hal ini,  sungguh jeli memantau situasi dan gejolak hidup para pendengarnya. Sebab jemaat sekian kasat mata terlihat dalam perangkap arus pergaulan 'pilih-pilih orang.'


"CINCIN emas, pakaian indah dan pakaian buruk" (cf Yak 2:2) tetap menjadi pertarungan pilihan. Yakobus tengah berjuang demi adanya  semangat kebersekutuan! Yang tak boleh pudar dalam diri para pendengarnya itu.


SISIKAN orang miskin sungguh tak dibenarkan. Tetapi, menuduh orang kaya selalu ada di jalan sesat juga tak semestinya dibenarkan pula. Toh, ada yang 'banyak berpunya' memang karena usaha dan pejuangan hidupnya yang wajar. Ada kerja keras. Ingatlah! Bukan kah ada banyak 'kaum berpunya yang bermurah hati?'


SEBAB itulah, terkadang ada benarnya bahwa "jadi miskin" atau "jadi kaya" sungguh disebabkan oleh "kesalahan" atau "kebenaran" dalam mengelolah dan menenun perjuangan hidup.


BAGAIMANA PUN bagi Rasul Yakobus sebenarnya adalah ego diri kita manusia lah yang punya pendekatan: hanya demi kepentingan dan keuntungan sendiri. Dan pada akibatnya terkotak-kotaklah manusia. Dan di situlah, seturut Yakobus, "kalian berbuat dosa."


*Verbo Dei Amorem Spiranti*


Tuhan memberkati.

Amin.

Posting Komentar

0 Komentar