Header Ads Widget

Romo Jhon Tanggul ; DIALOG DARI HATI KE HATI DAN MENGHARGAI PROSES

DIALOG DARI HATI KE HATI DAN MENGHARGAI PROSES

(RD. John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng)

Rabu, 16 Februari 2022

Minggu Biasa VI/C/II

Mrk. 8:22-26: Yesus menyembuhkan seorang buta

"Di situ (Betsaida)  orang membawa kp Yesus seorang buta dan mereka memohon (berdialog) supaya Ia mejamahnya. Yesus lalu memegang tangan orang buta itu.. Lalu Ia MELUDAHI mata orang buta itu, meletakkan tangan di atasnya,  Ia bertanya (BERDIALOG) :"Sudahkah kaulihat sesuatu?" Orang itu memandang ke depan, lalu berkata : Aku melihat orang!!  Kulihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon2 yang berjalan. Yesus kemudian meletakkan tanganNya lagi pada mata orang itu. Maka orang itu SUNGGUH2 MELIHAT dan telah sembuh,  sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas." (Mrk. 8:23-25).

Kesembuhan optimal terjadi melalui PROSES, tahap demi tahap, bukan secara instan. 

Dalam proses kesembuhan atau penyembuhan sangat dibutuhkan dialog/curhatan yang mendalam dan terbuka untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Demikian pula Tuhan Yesus dalam menyembuhkan orang sakit. 

Dia seringkali berdialog dgn orang2 yang meminta mukjizat penyembuhan dariNya,  termasuk orang buta yang dikisahkan dalam Injil hari ini. Karena dialog yang mendalam dan jujur serta terbuka antara dia dan Tuhan Yesus,  ia mendapatkan kesembuhan yang sempurna. 

Banyak orang (mungkin sy, anda?)  mendambakan SEGALA YANG TERBAIK DAN TERINDAH TERJADI DALAM DIRI DAN HIDUPNYA, namun ENGGAN/tidak mau curhatan,  berdialog dengan Tuhan dalam doa dan lebih dari itu orang tidak mau menghargai/mengikuti PROSES untuk memperoleh kesembuhan/"mukjizat". 

Orang cenderung mengharapkan hasil yg serba instan, tanpa menghargai atau mengikuti proses langkah demi langkah. Doa mohon kesembuhan juga dikabulkan melalui proses, langkah demi langkah. Dan doa kita yang paling tinggi adalah Misa atau perayaan Ekaristi: Misa Harian (vakultatip) dan Misa Hari Minggu (wajib utk kita yang beriman Katolik). Kita diajak untuk ambil bagian secara aktip dan sadar dalam dialog2 itu pada Misa Harian  dan/atau Misa Hari Minggu itu. 

Di sana (tempat ibadat bersama)  dan pada saat itu terjadi dialog dengan Tuhan dan kita,  dan bisa terjadi mukjizat di sana pada waktu itu. Di samping doa dibutuhkan usaha manusiawi semaksimal mungkin untuk memperoleh kesembuhan/mukjizat kesembuhan melalui tangan atau sarana para medis (dengan ludah,meludahi menurut Yesus dlm Injil hari ini).

Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita sekalian yang rajin berdialog dengan Tuhan dan menghargai proses untuk memperoleh kesembuhan. Amin.


Dialog/Lejong di Kapela Watu Nija, Paroki Wae Rana


IKUT POLA PIKIR DAN HIDUP ALLAH SENDIRI

Kamis, 17 Februari 2022

Minggu Biasa VI/C/II

Mrk. 8:27-33: Pengakuan Petrus dan pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus

Yesus, Guru,  mendambakan para myridNya (sy, anda)  memiliki dan mengikuti pola pikir atau pola hidupNya.  Kita menerima Yesus,  sebagai Guru dan Juruselamat kita. 

Maka Tuhan Yesus cek pola pikir orang dan muridNya dan kita.  "Kata orang, Siapakah Aku"? Macam2 jawaban mereka sesuai pola pikir mereka sendiri.  "Menurut kamu,  siapa Aku ini?" Petrus mewakili murid2Nya (saya, anda) menjawab: " Engkaulah Mesias,  Anak Allah, yang datang dari Allah". Tapi jawabanNya tidak sepenuhnya mengikuti pola pikir Tuhan Allah,  karena "Petrus (sy, anda) masih menolak penderitaan,  bahkan kematian. "Petrus menarik Yesus ke samping dan menegurNya" karena kata Yesus "Anak manusia harus menanggung banyak penderitaan, ditolak, dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari." Petrus ikut pola pikirnya sendiri, dan pola pikir Iblis,  Setan.  

Yesus usir pola pikir iblisnya itu. Yesus kecewa dengan Petrus (saya, anda)  kerena ikut pola pikirnya sendiri,  pola pikir manusia, pola pikir ibis. 

Saya, anda diajak utk ikut pola pikir dan pola hidup Tuhan Allah sendiri, memikirkan dan melaksanakan kehendak Allah sendiri. 


Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita sekalian yang ikut pola pikir dan hidup Tuhan Allah sendiri. Amin.

Posting Komentar

0 Komentar