Header Ads Widget

Pater Kons Beo, SVD; TENTU, jalan cerita hidup kita tak selamanya mentereng dan cerah bersinar.

 *Kamis, 03 Februari 2022*

*(Pekan Biasa IV - St Blasius, St Simeon)*



Bacaan I 1Raja-Raja 2:1-4.10-12

Mazmur Tanggapan 1Taw 29:10.11ab.11d-12a.12bcd

Injil Markus 6:7-13


*"Maka, kuatkanlah hatimu dan berlakulah ksatria..."*

1Raj 2:2

(...confortare et esto vir)


HIDUP ini pasti akan berakhir. Tak ada yang abadi di kefanaan ini. Di suatu saat, pasti tentang kita akan dimulailah lintasan kisah penuh kenangan. 

LALU, apakah yang mesti kita tinggalkan? Pesan hidup manakah yang harus kita wariskan? Setidaknya hidup kita terbingkai dalam peran dan tindak kita. Dalam kata yang sering kita ungkapkan. 

TENTU, jalan cerita hidup kita tak selamanya mentereng dan cerah bersinar. Sebab kabut senja hidup sering datang mendera. Yang sering pula membekaskan hati penuh jerit pilu menyayat. 

TETAPI, bagaimana pun ada saatnya kita 'mesti pulang ke haribaan ilahi.' Semua yang hidup tetap mengantri. Untuk menanti 'waktu dan saatnya.' Tetapi, sekali lagi, kita bakal menjadi 'tiada yang dikenang.'

DAUD, raja Israel yang penuh dengan segala kebesaran itu, mesti hadapi saat-saat akhir hidupnya. Daud adalah 'kisah indah kemenangan Israel.' Raja  besar yang disegani para lawan. 

TETAPI, Daud juga adalah kisah suram yang tak terelakan! Bagaimana pun kekuatan hati mesti ia punyai 'saat kematiannya sudah mendekat.' Hidup telah bentangkan aneka peristiwa. Darinya, tertangkaplah pesan-pesan kehidupan itu sendiri.

DAN Raja Daud pun ingin titipkan dan wariskan kata-kata bermakna bagi Salomon, putranya. Demi menjadi pribadi yang kokoh dan satria. Demi martabat dan citra Israel yang terpandang.

DI ATAS segalanya, Israel adalah mempelai Yahwe. Kesetiaan pada Yahwe tetap menjadi kekuatan hidup. Hanya dengan jalan itu, seturut Daud, bagi Salomo, "Keturunanmu takkan terputus dari takhta Kerajaan Israel" (1Raj 2:4).

JALAN hidup setiap kita pasti tak akan berakhir begitu saja. Sebab Kasih setia Tuhan sungguh terlalu dahsyat untuk 'memenangkan kita.' Dan pesan seperti itu pula lah yang mesti diteruskan pada dunia, kepada sesama. Bukan kah demikian?


*Verbo Dei Amorem Spiranti*


Tuhan memberkati

Amin

Posting Komentar

0 Komentar