Header Ads Widget

Romo Jhon Tanggul, Pr ; Apa yang keluar dari mulut seseorang, itulah yang menajiskan.

HATI-HATILAH/WASPADALAH DENGAN PIKIRANKU,MU!



(RD. John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng)


Rabu, 9 Februari 2022

Minggu Biasa V/C/II


Mrk. 7:14-23: Perintah Allah dan adat istiadat Yahudi. 


Ada ungkapan "dalamnya laut bisa diukur, dalamnya hati siapa tahu". Ada pula ungkapan "hatinya seluas samudera". Hati dan laut/samudera "disamakan". 

Mata hanya bisa melihat permukaan, Laut tenang,  bening, luas,  dan indah mempesona.  Tetapi di dasar laut/samudera ada banyak ikan,  batu, kotoran bumi,  bangkai kapal,  dll kotoran dari bumi,  dan tidak kelihatan oleh mata. 


Demikian pula halnya hati dan pikiran manusia, saya dan anda. Mereka tidak kelihatan,  tapi ada. Hati dan pikiran manusia tidak hanya tempat BERTAHTANYA ROH ALLAH,  tetapi juga "kotoran-kotoran"  roh-roh jahat, iblis. 

Hati tidak hanya menjadi SUMBER CINTAKASIH,  melainkan juga menjadi SUMBER atau TEMPAT TERSIMPANNYA irihati,  kemarahan,  balas dendam dan lain-lain2, "benih kejahatan".

Kata Yesus: "Apa yang keluar dari mulut seseorang, itulah yang menajiskan! Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.  Semua hal jahat INI TIMBUL DARI DALAM dan MENAJISKAN ORANG" (Mrk. 7:20-23).


Tuhan Yesus menyatakan bahwa segala makanan itu HALAL. Yang membuat halal atau tidak halalnya adalah tergantung dari HATI dan PIKIRAN orang.  Hal yang menajiskan adalah "SEGALA SESUATU YANG TIMBUL DARI HATI DAN PIKIRAN JAHAT".


Tuhan Yesus menekankan pentingnya sikap HATI dan PIKIRAN. Hati dan pikiran yang jernih,  murni,  tulus, dan mulia. Hati dan pikiran yang mulia selalu terarah dan terfokus pada MENCINTAI ALLAH DAN SESAMA. Bukan yang masuk ke dalam tubuh yang menentukan,  melainkan yang keluar dari hati dan pikiran kita.  Kalau hati dan pikiran kita baik,  murni,  tulus,  jujur maka terpancar keluar perbuatan2 baik,  cintakasih dan berbagai perbuatan "mulia dan positif ". Kalau hati dan pikiran kita "najis", jahat maka perbuatan kita MENJADI "RACUN" bagi banyak orang. 


Saya, anda diajak untuk MENATA KEMBALI HATI DAN PIKIRAN KITA.  Kita dingatkan: BERHATI2LAH/WASPADALAH DENGAN HATI DAN PIKIRANKU, MU! Mesti terarah kepada Tuhan Allah dan sesama. 


Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) MEMBERKATI  kita sekalian yang hati dan pikirannya terarah kepada Tuhan dan sesama. Amin.

Posting Komentar

0 Komentar