Header Ads Widget

Romo Jhon Tanggul ; JADILAH PEMIMPIN SEJATI: menuntun, mengarahkan diri sendiri dan orang lain; berbelaskasih dan mengampuni!

JADILAH PEMIMPIN SEJATI: menuntun, mengarahkan diri sendiri dan orang lain; berbelaskasih dan mengampuni!



(RD. John Tanggul, Paroki Wangkung, Keuskupan Ruteng)

Minggu, 27 Februari 2022

Pekan Biasa VIII/C/2

Sir. 27:4 - 7: Beberapa nasihat

Luk. 6:39-45: Hal menghakimi (39-42); Pohon dan buahnya (43-45)

Saya dan anda adalah "pemimpin" di tempat saya dan anda  berada, sebagai apa saja "saat ini dan di sini" yang selalu berjuang untuk menuntun, membimbing, mengarahkan, memimpin sekurangnya  diri sendiri dan orang lain terarah kepada kebaikan umum/bersama dan kepada keselamatan umum/bersama dan kepada Tuhan; orang yang berbelaskasih/suka mengasihi dan mengampuni. Itulah pemimpin sejati!

Bacaan2 suci hari ini omong tentang pemimpin sejati itu. 

Putera Sirak menasihati kita untuk menjadi pemimpin sejati: yang baik,  benar, dan bijaksana; "BERBICARA DAN BERBUAT"  baik, benar dan bijaksana; berbicara KELUAR dari  "pikiran", perbendaharaan "hati",   yang baik,  benar,  bijaksana; Kebaikan,  kebenaran dan kebijaksanaan kita terdengar dalam bicaranya dan terutama terlihat dalam perbuatan nyatanya yang baik,  benar dan bijaksana pula. Bukan hanya hoax! Pujilah seseorang setelah ia berbicara dan berbuat: baik,  benar,  dan bijaksana.  "Jangan memuji seseorang  sebelum ia berbicara dan berbuat/bertindak" (Putra Sirakh 27:7).

Wejangan Yesus dalam Injil hari ini, melengkapi GAMBARAN IDEAL PEMIMPIN SEJATI itu.  

Yesus menghendaki dan merindukan agar para muridNya (saya dan,anda), pemimpin apa dan sebagai apa saja status saya,anda saat ini di sini) menjadi orang/pemimpin yang  RENDAH HATI  untuk menyadari dan menemukan APA YG KURANG DALAM DIRI SENDIRI; menyadari dan menemukan APA YANG LEBIH DALAM DIRI SENDIRI sebelum "berbicara dan bertindak", sebelum "mengoreksi" orang lain, sebelum menuntun, mengarahkan, membimbing, orang lain; menjadi orang/pemimpin yang berbelaskasih/mengasihi dan mengampuni. "Mengapakah engkau melihat "selumbar"/serpihan  dalam mata saudaramu,  sedangkan "BALOK" dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? " (Luk. 6:41). 

Hanya dengan membebaskan diri dari HAL2 YG MEMBUTAKAN DIRI (dari hal-hal baik, tidak benar,  tidak bijaksana), seseorang dapat menuntun org lain ke jalan yang baik,  benar dan bijaksana. "Dapatkah org buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang?" (Luk. 6:40).

Kita diajak (sebagai anak-anak, remaja/orang muda katolik, bapa mama, om dan tante, kakek dan nenek) untuk menjadi pemimpin sejati "saat ini di sini" bagi diri sendiri dan orang lain: berbicara dan berbuat searah, bukan hoax (dari hati dan nyata dalam aksi); memiliki semangat berbelaskasih/mengasihi dan mengampuni.

Selamat menjadi pemimpin sejati "here and now", di sini saat ini". Semoga Allah Tritunggal Mahakudus (+) memberkati kita sekalian yang berjuang menjadi pemimpin sejati. Amin.

Posting Komentar

0 Komentar