Header Ads Widget

Pater Kons Beo, SVD ; DALAM Yesus, kita semua diteguhkan untuk memilih kehidupan dan bukannya kebinasaan


x



3 Maret 2022

Sesudah Rabu Abu, Sta Katharina Drexel, Sta Kunigunde, St Martinus dr Kaisarea



Bacaan I Ulangan 30:15-20

Mazmur Tanggapan 1:1-2.3.4.6

Injil Lukas 9:22-25


*"Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak..."*

Luk 9:22

(Quia opòrtet Fìlium hòminis multa pati...)


ADAKAH yang ingin kita impikan untuk menjadi seorang  pengikut Kristus? Setidaknya setiap kita punya harapan tertentu. Entah ketika kita masih berada di kefanaan maupun ketika alam baka datang menjemput pulang.


DALAM Kristus kita punyai pandangan seperti apa hidup itu. Dan bagaimana mesti menghayatinya. Tentu, dalam satu pengalaman pribadi dan dalam perjumpaan dengan sesama. 


DALAM Kristus dan ajaranNya, kita tentu berakar pada nilai-nilai kehidupan. Semuanya adalah daya kekuatan hidup yang membebaskan. Selalu ada nilai Injili yang mesti  diperjuangkan.


TETAPI jalan menjadi pengikut Kristus mesti hadapi pula berbagai rintangan. Sebab tantangan adalah bagian tak terelakan dari jalan kemuridan itu sendiri. 


TUHAN telah ingatkan para pendengarNya dan terutama para muridNya. *Penderitaan* dan *penolakan* adalan kepastian mengikutiNya. Dan di situlah, kemantapan sikap iman seorang pengikut Kristus sungguh diuji. 


DALAM dunia yang sering tak ramah, kita pasti berjuang agar damai dan sejahtera mesti tetap menjadi nyata dan menjadi pemenangnya. Keadilan dan kebenaran itu harus dinyatakan. Pro pada kehidupan itulah yang mesti diunggulkan.


DALAM Yesus, kita semua diteguhkan untuk memilih kehidupan dan bukannya kebinasaan. Sebab dalam Dia selalu ada harapan. Dalam derita dan SalibNya yang membebaskan.


TETAPI, ada ketikanya, saat nilai-nilai injili itu tak hanya meminta kesetiaan. Malah selebihnya, ia menuntut pengorbanan. Dan pengorbanan itu tak lain adalah sikap bebas untuk melepaskan yang amat berarti dari diri sendiri demi nilai kehidupan yang lebih luas.


YESUS menerima penolakan sebab telah lewati keputusan dan sikap untuk melawan yang salah. Karena Ia berpihak pada nilai. Yesus rela ditepikan oleh sekelompok elit penguasa Yerusalem. Sebab Ia lebih berpihak pada orang banyak. Iya, semua mereka yang merindukan kedamaian, keadilan, serta sukacita.


KITA memang sepantasnya berada di jalan yang sama. Jalan yang telah dilewati oleh Yesus, Tuhan dan Guru kita.


*Verbo Dei Amorem Spiranti*


Tuhan memberkati

Amin

Posting Komentar

0 Komentar