Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik ; BERSYUKURLAH bila dijumpai pribadi-pribadi berhati mulia.

 


Pater Kons Beo, SVD


*Senin, 04 April 2022*

*(Pekan V Pra-Paskah, St Benediktus de Moro, St Isodorus, St Sosimus)*

Bacaan I Daniel 13:1-9.15-17.19-30.33-62 , Mazmur Tanggapan Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6

Injil Yohanes 8:12-20


*"Siapa saja yang mengikuti Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan...."*

Yoh 8:12

(Qui sèquitur me, non àmbulat in tènebris...)


SUDAH tertangkap dalam ruang kesadaran diri. Jalan hidup ini tak selamanya menderang. Pikiran sering jadi kusut. Kecemasan datang mendera. Ketidaknyamanan kerap jadi tamu pekat di hati.


KITA memang terbatas. Tak sanggup berpikir jernih. Terkadang kita sekian larut dalam perasaan suram. Tak menentu. Batin kian tmencekam saat semuanya  ditatap dalam pandangan kosong. Belum bermuara pada satu jalan keluar.


DI SAAT suasana hati sekian gulana itu, kita rindukan terang bersinar. Kita impikan suara teduh dan kata-kata penuh harapan. Kita ingin bersandar pada sahabat seperjalanan yang tulus!


BERSYUKURLAH bila dijumpai pribadi-pribadi berhati mulia. Pribadi seperti itu miliki hati yang mendengarkan! Untuk menangkap jeritan hati kita yang nyaris tak bersuara. Untuk menampung segala rasa putus asa yang kita alami. 


PRIBADI berhati mulia itu pun dapat bersuara indah dan tepat pada saatnya. Kata-katanya bening dan lurus. Jauh dari inflasi kata-kata menggurui apalagi bila sampai harus menghakimi sejadi-jadinya.


BERSYUKURLAH bila kita temukan pribadi-pribadi istimewa itu. Sebab mereka adalah tanda berkat Tuhan yang nyata. Mereka mengajarkan kita seperti apa rahasia jalan kehidupan itu.  


TETAPI, kita mesti berjuang sabar sambil tetap berharap. Sebab arus kehidupan itu miliki iramanya sendiri. Ia terkadang sulit dipahami pula. Hidup tak selamanya bentangkan pada kita wajah-wajah ceriah dengan senyum melebar. Sebab, misalnya saja, keramahan telah jadi kisah hidup teramat jarang dan mahal.


DALAM YESUS kita jumpai dan alami " "Pribadi Terang Dunia". Dalam iman akan Dia kita belajar berziarah dalam terang. Dalam Yesus, kita diteguhkan untuk hadapi kenyataan hidup. 


DALAM Yesus, tetap dan selalu ada harapan teguh bahwa kegelapan tak pernah kuasai mutlak jalan hidup kita. Kegelapan hati dalam kebencian dan balas dendam, dalam Yesus, tak pernah mengalahkan terang kedamaian hati dan cahaya pengampunan. 


*Verbo Dei Amorem Spiranti*


Tuhan memberkati.

Amin

Posting Komentar

0 Komentar