Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Apa Gunanya Lagi Aku Berbicara Dengan Kamu

 Selasa, 05 April 2022

Foto pantai utara flores

*(Pekan V Pra-Paskah, Beato Lazèr Shantoja, St Lusius I-Paus ke 22, St Yosef dr Salib)

Bacaan I Bilangan 21:4-9

Mazmur Tanggapan Mzm 102:2-3.16-18.19-21

Injil Yohanes 8:21-30

"Apa gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu?"* Yoh 8:25

(Princìpium qui et loquor  vobis?)


ADAKALANYA kata-kata memang tak cukup lagi. Segala lukisan huruf-huruf  indah tertulis dan rangkaian kalimat sedap  terdengar tiba pada kesudahannya. 

MUNGKIN KAH sesama mesti diyakinkan dengan kesaksian yang kokoh? Benar kah mesti tercipta momentum nyata perjumpaan antara kata dan tindakan? Sebab manusia memang membutuhkan aksi-aksi yang nyata.

KATA-KATA Yesus sudah cukup untuk mengajarkan. Gema suaraNya sungguh telah menyapa. Sekian banyak  yang mendengarkanNya. Dan ada  yang membenarkanNya.

TETAPI, tak sedikit pula yang meragukanNya. Yang tetap tinggal dalam serba bimbang dan kesangsian. Para murid yang mengikutiNya pun tak luput dari alam sangsi penuh tanya.

MESTI ada 'saatnya ketika Yesus ditinggikan.' Ketika Ia menunjukkan KasihNya yang sejati. Dalam derita, pengorbanan dan kematian di salib. Di saat itulah segala Kasih dan pengorbanan menjadi sungguh nyata. 

SALIB adalah mahkota segala kebajikan! Di dalam salib itulah 'segala kebajikan dalam Yesus ditinggikan dan dimuliakan.' Di ketinggian salib itu sungguh nyata: kasih, kesetiaan, pengampunan, dan puncak pengorbanan.

KARENA itu mesti kah kita berpaling dari salib saat ia telah  menjadi bahasa nyata dari Kasih dan pengorbanan? Mesti kah kita menjauhi kemuliaan kisah derita salib saat Yesus ditinggikan?

DI ATAS BUKIT, ada kata-kata, ada pengajaran. Iya, di atas  bukit terdengar Sabda Bahagia. Tetapi di atas Bukit Derita ada kesempurnaan Kasih. Di situlah  narasi cinta menjadi nyata. 

SEMUA tak berarti bahwa mesti dihentikan total segala lukisan kata yang mengalir. Bahwa tak boleh lagi ada gema suara yang 'berteriak membahana.' Dunia hanya membutuhkan jedah kata yang nyata dalam tindakan dan perbuatan. 

BERSAMA Yesus kita semua dimuliakan dan ditinggikan. Tetapi, jalan luhur menuju kemuliaan itu hanya diperoleh melalui derita, pengorban serta pemberian diri. Bagi dunia dan bagi sesama. 


Rabu, 06 April 2022

(Pekan V Pra-Paskah, St Ireneus dr Sirmium, Beato Michele Rua, Beato Notker, St Yuliana dr Liège)

Bacaan I Daniel 3:14-20.24-25.28

Mazmur Tanggapan Daniel 3:52.53.53.55..56

Injil Yohanes 8:31-42

*"Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah"*

Yoh 8:42

(Se Deus pater vester esset: diligerètis ùtique me, ego enim ex Deo procèssi, et veni)


DALAM Yesus, wajah BAPA sungguh nyata. Pun segala kehendak BAPA termuara dalam pribadi dan seluruh peristiwa Yesus, Putera yang diutus BAPA. 

PENGAKUAN akan Allah sebagai BAPA dialami pula dalam pengakuan akan Yesus sebagai Putera yang diutus. Mengasihi BAPA berarti pula mengasihi Putera  yang diutusNya. Dalam mengasihi Putera ditemukan jalan yang tepat untuk mengasihi BAPA. 

DALAM Yesus, kita menyerahkan segala pengharapan hidup. Dialah yang *"keluar dan datang dari Allah."* Kita tak mungkin dikecewakan; kita tak mungkin tanpa harapan. 

DALAM Yesus, 'Allah surgawi menjadi Allah membumi.' Dia menjadi Allah yang berjalan bersama kita; Allah yang masuk dalam keseharian; Allah yang mengajarkan jalan-jalan hidup dalam BAPA; dan bagaimana seharusnya kita kembali pada BAPA.

TAK mungkin kita mencapai gambaran Allah sebagai Bapa mahakasih, tanpa mengasihi Anak yang diutusNya. BAPA dan Anak adalah SATU. 

KITA pantas bersyukur dan memuliakan Allah, BAPA, yang karena begitu besar KasihNya akan dunia, telah mengutus AnakNya yang tunggal: _"supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup  kekal"_ (Yoh 3:16).

SEGENAP jalan hidup kita adalah gambaran Kasih BAPA yang kita alami dalam Yesus. Tetapi, Kasih BAPA dalam Yesus itu mesti terus dilanjutkan. Dan kitalah yang mendapatkan mandat perutusan itu. Agar kasih BAPA tetap menjadi nyata. Hari ini dan seterusnya.

Bukan kah demikian?

Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati.

Amin


Pater Kons Beo, SVD

Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN


Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran.

Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.






Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 




Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong


Posting Komentar

0 Komentar