Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Sungguh, barangsiapa menuruti firman-KU, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya

 Kamis, 07 April 2022

Foto.mbolata
Persawahan Mbolata, Desa Watu Nggene, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur

Pater Kons Beo,SVD

Pekan V Pra-Paskah, St Felisitas dr Kartago, St Perpetua

"Sungguh, barangsiapa menuruti firman-KU, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya"

Yoh 8:51

(Se quis sermonem servaverit mortem non videbit in aeternum)


PADA satu titik nampaknya kita mesti pasrah. Bahwa di sekeliling kita hanyalah alam kosong. Tanpa apa dan tanpa siapa! Bahkan bahwa kita mesti alami diri sendiri 'yang terserak, serba asing dan membingungkan.'

DALAM jalan hidup ini, kita torehkan sekian banyak kisah dan pengalaman. Dan itu sudah cukup untuk membekaskan kesan. Tetapi, adakah kita haus akan pencitraan demi serba unggul? Atau kah sebaliknya bahwa kita berlangkah seperti apa adanya kita? 

SIAPAPUN kita bisa kehilangan diri sendiri. Sebab kita lebih tertarik pada pengagungan akan ego-diri sendiri. Yang serba istimewa. Atau juga bahwa kita terserap dalam  lalulintas dunia yang bising. Yang berujung pada sumpeknya hati dan akal budi. Kita jadinya sungguh tenggelam dalam yang fana.

TERKADANG terlalu banyak 'hiasan hidup' yang kita tempelkan pada jalan hidup ini. Semuanya sebenarnya hanya menghalangi ungkapan diri yang asli, polos, spontan dan apa adanya. Kita bisa mendapatkan segalanya. Tetapi benarlah pula bahwa kita bisa kehilangan banyak hal. 

KITA bisa tempelkan dan mengatur kembali alarm hidup pada ruang batin kita. Untuk tanamkan kembali keyakinan pada diri sendiri. Untuk menyusun kembali batu-batu kehidupan, yang telah terserak 'tiada satu batu terletak di atas batu yang lain.'

BISA terjadi, terlalu sering  kita membebani diri dan jalan hidup ini dengan muatan yang nyaris tak terpikulkan. Benarlah! Bila hidup ini adalah sebuah perjalanan, ia tentu membutuhkan ongkos perjalanan itu. Dan berapa kah yang mesti dibayar? Sering bukan satu patokan harga yang murah.

BANYAK jalan yang telah kita susuri! Banyak arah yang telah tuntuni ke mana kah kaki kehidupan ini mesti melangkah. Banyak daya dorong yang mendesak kita untuk bergerak. 

DAN pada satu titik lain, kita mesti jedah sejenak. Sekedar bertafakur penuh senyap. Untuk merenungkan kata-kata Tuhan: "Maut tak akan dialami oleh siapa pun yang mengikuti Firman-Ku."

SABDA Tuhan adalah 'pelita hidup dan terang bagi jalan hidup kita.' Kata-kata Tuhan adalah inspirasi kebenaran. Terang Firman Tuhan meyakinkan kita untuk hadapi kehidupan ini seperti apa adanya. Dan oleh Kata-Kata Tuhan, ternyata tak ada kisah putus asa. Tanpa harapan! Sebab, kita mesti tetap melangkah! Di jalan hidup ini.


Bukan kah demikian?


Verbo Dei Amorem Spiranti


Tuhan memberkati.

SabdaNya meneguhkan!

Amin

Posting Komentar

0 Komentar