Header Ads Widget

Paskah Kasih Dan Persaudaraan Di Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

 

Pembentukan Panitia Paskah 2022 Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong di Rumah Gendang Ka


umpungjayasiar.com, RUTENG. Perayaan Misa Hari Raya Paskah, Minggu (17/4/2022) berlangsung meriah dihadiri oleh ribuan umat Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong. Pelaksanaan Perayaan misa diatur atau dijadwalkan dua kali oleh seksi Liturgi untuk mematuhi protokol Kesehatan Covid-19, perayaan misa pertama dimulai pukul 06.00 Wita-08.30 Wita dan misa kedua dimulai pukul 09.00 Wita – selesai.

Perayaan Misa pertama dipimpin Pater Lukas Larun,SVD, misa kedua oleh Pater Kristianus Sambu SVD. Petugas liturgi yang bertugas untuk menjadi komentator, pembawa persembahan, koor, lektor/lekris, ajuda, pemazmur pada misa pertama ditanggung oleh OMK dan perayaan misa kedua oleh umat dari Wilayah Betania Mena. Untuk diketahui, Pembagian tugas liturgi kepada wilayah-wilayah pada setiap perayaan hari raya Natal dan Paskah telah menjadi tradisi sejak tahun 2017, digagas oleh Pater Kons Beo sebagai Pastor Paroki kala itu dan Dewan Inti Pastoral Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong. Dalam perjalanannya kemudian oleh Pater Kristianus Sambu yang menjabat Pastor Paroki, mendorong kemandirian secara finansial kepada wilayah yang bertugas untuk membiayai kegiatan-kegiatan kepanitian selama perayaan misa Natal dan Paskah. Sejauh ini, Paroki telah berhasil mengembangkan pendekatan pelibatan umat yang nyata ini dalam hidup menggereja, mereka mandiri dalam hal pembiayaan dan partisipasi umat semakin tampak dilandasi oleh semangat persekutuan.

Pater Kris pada pembukaan perayaan misa hari Paskah mengatakan Kritus sudah Bangkit, hari ini kita pantas merayakan karena inilah berkat yang kita terima sebab tanpa kebangkitan Tuhan kita tidak mengalami kehidupan, Yesus sendiri sudah bersabda biji gandum harus mati jatuh ke tanah, dia akan bertumbuh dan menghasilkan buah, akulah kebangkitan dan kehidupan, jika kita percaya ini maka pantas kita harus merayakannya, untuk itu kita berdoa untuk turut dibangkitkan dari segala bentuk kematian kecil-kecil kita didunia ini.

Perayaan Misa Hari Minggu Paskah di Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong,Minggu (17/4/2022)

Sedangkan pada kesempatan menyampaikan homili paskahnya, Pater Kris menggarisbawahi bahwa Kebangkitan Kristus merupakan sebuah berkat bagi para murid-Nya dan bagi semua orang percaya.

Keberanian Petrus dan kawan-kawannya untuk bangkit dan keluar mewartakan kebangkitan Kristus, kata Pater Kris, adalah kekuatan Roh yang menggerakkan mereka. Paskah menjadi moment kebangkitan. Paskah adalah bentuk ungkapan iman yang terjelma di dalam kehidupan sehari-hari. Paskah adalah gerakkan pertumbuhan iman menuju kematangan.

Lebih lanjut Pater Kris menjelaskan, Kisah Para Rasul melukiskan Petrus sebagai seorang rasul yang berani mengadakan perjalanan pastoralnya keluar dari tradisi Yahudi dan berada bersama dengan orang-orang bukan sebangsanya (Yahudi). Di tengah orang bukan Yahudi itulah Petrus memperkenalkan kehidupan Yesus tahap demi tahap.

Petrus dan kawan-kawannya, ungkap Pater Kris, adalah saksi hidup atas seluruh hidup dan karya Yesus. Para rasul itu dipilih oleh Yesus sendiri sebagai saksi-saksi mata kehidupan-Nya di tengah masyarakat serta kebangkitan-Nya. Sebab para rasul itulah yang dapat memasuki misteri-Nya dan menjadi pewarta-pewarta-Nya. Kaum beriman (kita anggota Gereja) menerima kesaksian itu yang sekaligus menafsir Kitab Suci dan melanjutkan karya pewartaan itu. Gereja dipanggil untuk bergabung dengan para rasul atas kesaksian pengalaman itu.

Hari ini, lanjut Pater Kris, kita diajak untuk mengarahkan perhatian kepada harta surgawi, bukan kepada hal-hal duniawi belaka. Bahkan karena pengenalan kita akan Kristus, kematian kita sudah disembunyikan di dalam Allah Bersama Kristus yang hidup. Artinya, kebangkitan Tuhan,menjadi kebangkitan kita; kehidupan Kristus telah menjadi kehidupan kita; kekayaan Kristus telah meretas kemiskinan kita. Inilah kehidupan iman kita yang bertumbuh dalam proses dari pengalaman-pengalaman sehari-hari.

Pertumbuhan iman akan Kristus yang bangkit tidak terjadi secara serta-merta, melainkan bertumbuh dan berkembang dalam  proses yang terkadang ada tantangan dan keraguan, terkadang sangat bersemangat tapi juga ada kelesuan; ada tawaria tapi juga ada tangisan cucuran air mata. Tetapi seperti Yesus sendiri sudah mengatakan, barangsiapa yang bertahan sampai akhir, dia akan menerima mahkota kebahagiaan.

Pater Kris kemudian menyatakan bahwa dalam Injil hari ini, kita terinspirasi dari pengalaman iman Maria Magdalena yang pagi-pagi buta pergi ke makam Yesus. Maria Magdalena terkejut Ketika melihat batu penutup pintu kubur sudah terbuka. Kondisi inilah yang membuat Maria Magdalena harus pulang ke rumah dan memberitahukan para rasul, Petrus dan kawan-kawannya. Yang lain mungkin masih tidur lelap, sehingga hanya Petrus dan murid yang dikasihi Yesus (apakah Yohanes?) yang ikut Maria Magdalena untuk pergi ke makam Yesus. Petrus dan Yohanes berlari, tetapi Petrus yang sudah tua larinya lamban, sedangkan anak muda Murid yang dikasihi itu lebih gesit.

Pengalaman Maria Magdalena, Petrus, dan Murid yang dikasihi Yesus itu adalah pengalaman kita juga. Ada kejadian-kejadian alam di sekitar kita, bahkan di dalam rumah tangga kita, atau lebih spesifik ada pengalaman pribadi kita. Namun apakah kita dapat mengerti maknanya? Atau seringkali menimbulkan kebingungan dan banyak pertanyaan yang tidak terjawab. Tapi ada yang merasa biasa-biasa saja, tanpa makna. Ada yang langsung memiliki kemampuan untuk memahami dan mengambil maknanya untuk kehidupannya. Inilah situasi iman kita bertumbuh dan berkembang dalam proses. Supaya setiap proses yang terjadi membawa makna, maka dekatkan diri pada Tuhan, mencari dan melihat apa yang menjadi rencana Tuhan bagi hidupku?

“Marilah kita Bersama Maria Magdalena, Petrus dan ‘murid yang dikasihi’ (saya dan anda) memohon rahmat Roh Kudus agar dapat percaya dan menjadi pewarta kebangkitan Tuhan kepada semua orang, menembusi batas geografis, budaya, Bahasa, dan aliran kepercayaan,”ajak Pater Kris.

Kasih dan persaudaraan

Pada bagian akhir perayaan misa sebelum berkat penutup, ketua panitia paskah dan Ketua  Dewan Pastoral diberi kesempatan untuk menyampaikan kata sambutan.

"Kami memaknai Paskah kali ini sebagai perayaan Kasih dan Persaudaraan. Kasih yang tulus adalah kasih yang merelakan dirinya bagi sesama. Kematian Yesus adalah contoh yang nyata. Dalam konteks hari ini, tanggungjawab Gereja dalah tanggung jawab semua umat beriman. Pelibatan setiap umat menuntut keiklasan dan ketulusan. Jika Yesus mengorbankan nyawa untuk kita, lantas apakah kita tidak bisa mengurbankan waktu, tenaga dan sedikit materi dari kita guna memperkokoh persekutuan kita? Sebab semangat persekutuan telah menggerakan semua pihak. Semoga paskah memperkuat persaudaraan kita ,"kata Tomi Hikmat, Ketua Panitia Paskah 2022 dalam kata sambutannya.


Tomi Hikmat, Ketua Panitia sedang menyampaikan kata sambutan

Saya selaku Ketua Panitia, tambah Tomi, menyampaikan terima kasih kepada Pastor Paroki, Pastor Rekan, Dewan Pastoral, Para Suster, Pengurus Wilayah dan Ketua-ketua KBG yang telah mendukung Panitia selama perayaan pekan suci sehingga semuanya berjalan dengan lancar.

Kami mengapresiasi dukungan dari Instansi Swasta dan Pemerintah dalam menjamin keamanan dan  kenyamanan selama pekan suci, sejak minggu palma hingga Tri Hari Suci, antara lain, Pemerintah Kelurahan Wali, aparat keamanan dari Polres Manggarai dan Kodim 1912 Ruteng, Dinas LLAJ Kabupaten Manggarai, Polisi Pamongpraja, sukarewan dari PMI Kabupaten Manggarai dan PT Wings yang menyediakan tempat parkir kendaraan.

Kami menyampaikan permohonan maaf jika ada sikap, tutur kata dan pelayanan kami yang kurang berkenan selama menjalankan tugas kepanitiaan paskah. Kami menyadari tugas panitia tidaklah mudah sebab sebagai ketua panitia saya harus mampu mengikutsertakan semua pihak dalam kepanitiaan dan mereka harus bergerak untuk bekerja sama.

Diakhir kata sambutanya, Tomi membacakan satu perikop kitab suci dari I Korintus 15:58, berbunyi demikian; Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa Persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Paulu Peos, Ketua Dewan Pastoral Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Sementara itu, Paul Peos, Ketua Dewan Pastoral, pada kesempatan yang sama mengatakan atas nama umat Paroki EkaristI Kudus Ka Redong menyampaikan terima kasih kepada Umat di Gendang Ka yang telah berhasil menjalankan tugas kepanitiaan pada perayaan paskah tahun ini, panitia  telah mengatur dengan baik, sehingga perayaan minggu Palma dan Tri Hari Suci berjalan aman dan tertib, khusus untuk anak-anak mereka sangat tertib, tidak ada yang lalu lalang di dalam dan di luar Gereja.

Perayaan persaudaraan, Kesan Pastor Paroki dan umat terhadap pelaksanaan perayaan misa pekan suci.

Tomi Hikmat dalam penjelasannya kepada Bagian publikasi Paroki, menuturkan Kepanitian Paskah tahun 2022 ini melibatkan Tua Gendang, Ketua-ketua Rukun Tetangga, anak-anak muda, dan umat 6 KBG di Wilayah Kanaan, Gendang Ka. Tua gendang diberi peran untuk mendorong keikutsertaan warga gendang secara adat dengan kepok, yaitu meminta keterlibatan semua umat, antara lain orang tua, ibu-ibu dan anak-anak muda Gendang Ka untuk menyukseskan perayaan paskah. Pendekatan membangun persekutuan hidup menggereja dengan cara ini telah berhasil menarik partisipasi dari sebagian besar warga Gendang Ka untuk aktif dalam menjalankan tugas-tugas kepanitian.


Warga Gendang Ka bentuk panitia paskah 2022 di rumah Gendang Ka (27/3/2022)

Pembentukkan panitia, katanya, dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2022, bertempat di Mbaru Gendang Ka, melibatkan semua pihak yang disebutkan tadi.

Konsekuensi menjadi panitia paskah,lanjut Tomi, adalah kita harus berkorban dari segi waktu, tenaga, materi dan kita juga harus menyadari pentingnya kehadiran orang lain demi mewujudkan persekutuan yang tulus.

Namun Pelajaran penting dari kepanitian paskah kali ini, ungkap Tomi adalah menggerakan umat untuk berpartisipasi perlu melibatkan tokoh-tokoh  kunci dan semua orang diberi kesempatan untuk masuk ke dalam kepanitian, menyadarkan semua orang bahwa Gereja adalah KITA. Ini dipandang sebagai satu pendekatan baru dimana memperkuat iman umat dari rumah gendang sehingga rumah gendang adalah rumah orang beriman.

Pater Kris melalui pesan WhatsApp, Senin(18/4/2022) kepada bagian publikasi Paroki mengatakan luar biasa kekompakan dan tanggung jawab dari Panitia, mereka melibatkan seluruh warga wilayah, dan sangat disiplin. Mereka melayani umat dengan sangat memuaskan, dari anak anak sampai dewasa.

Hal istimewa ini adalah aset yang perlu dijaga, dirawat, dipelihara dan dikembangkan untuk masa yang akan datang. Persekutuan dan diakonia berjalan seiring seirama. Dasarnya adalah iman yang kokoh untuk melayani dan berkorban.

Kesan yang sama juga disampaikan umat yang mengikuti perayaan misa hari minggu paskah. Melania Ndundun, umat dari KBG St.Yosep, salah satu umat yang hadir pada perayaan misa tersebut menyatakan rasa terima kasihnya kepada panitia yang menjalankan tugas dengan baik, suasana aman dan tenang terasa,khususnya di dalam Gereja.

Bapak Raimundus Mundur pun merasakan hal yang sama, pengaturan umat oleh Panitia untuk masuk ke dalam gereja sangat baik, ai ca kanang para ngger one (satu pintu masuk) melalui pintu bagian depan, di bagian Timur Gereja telah dipagari sehingga semua umat dipastikan diukur suhu tubuhnya sebelum masuk ke dalam gereja/kemah dan jika tidak ada yang mempunyai masker panitia telah menyiapkan masker.

Pantuan sepintas dari bagian publikasi di area Tempat Parkir Kendaraan, tampaknya panitia mengatur posisi kendaraan sangat rapih dan teratur, terlihat anak-anak reba (muda) Gendang Ka melayani pemilik kendaraan dengan sopan, mereka semua memakai tanda pengenal sebagai panitia. Tidak ada satupun kendaraan yang boleh parkir di jalan bagian timur dari Gereja. Setelah misa selesai, beberapa anak muda mengumpulkan sampah di sekitar halaman Gereja dan di pendopo pastoran, mengatur kembali tempat duduk di kemah, ini merupakan tata kerja yang baik.

Yang menariknya lagi, terlihat, tidak sedikit Umat memakai pakaian adat Manggarai pada perayaan misa Tri Hari Suci, ada nuansa budayanya, sejalan dengan komitmen pastoral di tahun Pariwisata Holistik 2022.


Bagian Pubilkasi : Rikhardus Roden Urut



Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Keuskupan Ruteng membutuhkan dukungan dari umat beriman terhadap upaya pembangunan Gereja. Kami sangat senang jika anda mengambil bagian, donasi anda sekalian bisa dikirim ke rekening resmi panitia pembangunan. TUHAN MEMBERKATI.

Gambar Gereja Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong
Gereja Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Keuskupan Ruteng





 

 

Posting Komentar

6 Komentar

  1. Terima kasih telah mempublikasikan event Paskah bukan saja sebagai sebuah perayaan kenangan akan Tuhan, tetapi media ini mengulik sisi lain tentang memperkukuh persekutuan dalam iman dan komunitas....semoga menginspirasi

    BalasHapus
  2. Luar biasa... Beritanya sangat lengkap dan terpercaya.

    BalasHapus
  3. Terimakasih byk atas publikasinya, selain memaknai paskah dr sisi gerejanya tp lewat media ini kita bisa belajar juga makna paskah dr sisi adatnya.. satu kata yg menarik"Gereja adala Kita"...
    Sukses selalu untuk medianya kae 🙏🙏
    Salam Hormat🙏🙏🙏🙏🙏

    BalasHapus