Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; SAAT kepastian dinantikan penuh rindu, saat itu pula keraguan bisa datang menyergap.

Selasa, 10 Mei 2022
(Pekan IV Paskah, St Antonius dr Florence, St Damianus de Veuster, St Yohanes dr Avila)

Kelompok Basis Gerejani ((KBG) Santo Yosep Woang, Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Keuskupan Ruteng



Pater Kons Beo, SVD, ROMA, ITALIA

Bacaan I Kisah Para Rasul 11:19-26
Mazmur Tanggapan Mzm 87:1-3.4-5.6-7
Injil Yohanes 10:22-30

"Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan?" Yoh 10:24
(Quoùsque ànimam nostram tollis?)

KERAGUAN tetaplah jadi alam manusiawi. Dia hinggap di pikiran kita. Bisa pula bersarang di jalan hati kita. Tidak kah rasa penuh bimbang sering jadi kawan setia di kekosongan hati kita?

SAAT kepastian dinantikan penuh rindu, saat itu pula keraguan bisa datang menyergap. Ada sekian banyak keraguan terbentuk dalam segudang pertanyaan: benar kah? Sungguh ka? Ini kah saatnya? Ini kah pribadi yang tepat?

KERAGUAN tidak menarik siapa pun kepada 'keyakinan yang mendalam.' Dia sebatas jadi hadangan bagi kita dalam 'mendekati' dan bahkan 'mencapai' kebenaran.

KERAGUAN pasti berbeda dari alam pengaguman. Kita kagumi akan sesuatu atau akan seseorang sebab ada daya tarik, ya daya pikat yang melegahkan. Di baliknya ada harapan. 

KITA ragu akan sesuatu. Kita jadi bimbang akan seseorang. Sebab kita tak mau diakali. Kita  enggan jatuh dalam jebakan. Iya, sebab dunia adalah teater mahaluas. Penuh prank nya. Apalagi bila kita pernah terperosok dalam rawa-rawa 'pemberi harapan palsu' (PHP). Semakin berat lah sudah!

APAKAH Yesus adalah manusia 'penuh sandiwaranya?' Tanpa keaslian? Yang semua ajaran dan sikap-sikapNya hanyalah terlihat sebagai jebakan pada dunia? 

YESUS, TUHAN, adalah Harapan dan Kepastian! Ia justru datang untuk membongkar segala kepalsuan yang suramkan isi kehidupan. Tuhan datang untuk memberi kepastian pada dunia. Bahwa kita manusia sebenarnya telah terjebak dalam halusinasi hidup yang sempit dan memberatkan.

YESUS, TUHAN, telah datang dan hadir dalam  nilai-nilai Injili. Tuhan datang tidak untuk menebalkan gairah manusia dalam: dendam, iri hati, amarah, kedengkian, pemerasan, ketidakadilan, penghinaan, serta berbagai tindak kekerasan lainnya. Tidak!

SEBALIKNYA, TUHAN datang untuk membebaskan kita dalam: damai, sukacita, kebenaran, harapan, ketulusan hati, maaf - pengampunan, rasa kekeluargaan, solider - belarasa, saling menghormati, koreksi yang sehat, serta saling mendoakan!

BILA di hadapan Yesus , Tuhan, tetap ada kebimbangan, dan kita tak mampu melewati jalur prasangka, maka sebenarnya kita masih tetap terbelenggu dalam alam 'manusia lama' punya kita sendiri.

YESUS, Tuhan, telah menderita, wafat dan bangkit untuk membebaskan kita dari alam ketidakpastian! Apakah kita tetap ragu pada DIA 'yang telah mati, dan bahkan mati di kayu salib (cf Flp 2:8)?

*Verbo Dei Amorem Spiranti*

Tuhan memberkati.
Amin. Alleluia

Posting Komentar

0 Komentar