Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Sesama, siapapun, mesti dirangkum dalam Kasih Paskah Tuhan yang menyelamatkan

Senin, 09 Mei 2022 (Pekan IV Paskah, Beata Nicholas Albergati)

Pater Kons Beo, SVD, Roma, Italia


Bulan Mei untuk Berdevosi kepada Bunda Maria dan saling mengunjungi

Bacaan I Kisah Para Rasul 11:1-18

Mazmur Tanggapan Mzm 42:2-3; 43:3.4

Injil Yohanes 10:1-10

"Jadi kepada bangsa-bangsa lain pun Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup"

Kis 11:18

(Ergo et gentibus poenitèntiam dedit Deus ad vitam)


PASKAH itu tetap berarti sebagai gerak peralihan. Para murid beralih, Gereja beralih, segenap kita beralih. Tetapi, semuanya tentu tak sekedar sebuah peralihan biasa. Semuanya beralih dalam Tuhan. Sebab POKOK dari kisah Paskah adalah Tuhan yang lewat.


SAAT Paskah Tuhan diterima sebagai rahmat, maka ia sungguh berdaya dalam diri dan seluruh ziarah hidup kita. Paskah menggugah cara berpikir; Paskah murnikan cara bersikap; Paskah meneguhkan cara hidup dalam semangat Kristus yang bangkit.


ILHAM Paskah, yang berujung pada anugerah Roh Kudus, memberanikan Petrus untuk tampil publik. Untuk membuka sikap hatinya kepada bangsa-bangsa lain. 


PETRUS berani untuk hadapi alam kesempitan hati dan isi berpikir orang-orang bersunat yang mengecamnya, "Engkau telah masuk ke rumah-rumah orang-orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka" (Kis 11:3).


KISAH penglihatan yang dialami Petrus di Yope, adalah ilham Paskah bahwa Tuhan 'menantangnya' untuk beralih. Demi melepaskan 'alam hati dan pikiran' lama. Sesama, siapapun, mesti dirangkum dalam Kasih Paskah Tuhan yang menyelamatkan. 


KARUNIA Paskah itu sungguh membebaskan!  Iya, membebaskan bangsa-bangsa. Karena itu pula, Petrus berbesar hati dan terutama dalam iman Paskah bergerak menuju Kaisarea "masuk ke dalam rumah Kornelius, perwira Romawi itu" (Kis 11:12).


SPIRIT Paskah dalam semangat Roh Kudus sungguh menuntun kita untuk melihat dunia dan sesama dalam tatanan yang lebih luas dan teduh. Semuanya mesti membara dalam relasi Kasih persaudaraan yang menyelamatkan.


PASKAH TUHAN dalam semangat Roh Kudus meruntuhkan segala kosa kata, siasat dan praktek yang memisahkan manusia dengan sesamanya. Tembok-tembok tebal yang memisahkan perjumpaan dalam Kasih antara manusia mesti dihancurkan.


SEBAB itu pulalah, iman akan kisah  Paskah Tuhan menuntut kita untuk lepaskan kata-kata yang mematikan dan mengucilkan sesama. Spirit Paskah mendesak kita untuk tidak menempatkan sesama selalu dalam keranda kematian. Dan lalu berjuang sekali membawanya ke alam 'kuburan tanpa harapan akan kehidupan baru.'


PASKAH adalah kisah Anda beralih bersama Tuhan. Menuju 'alam serba asing, yang sesungguhnya di mata manusiawi Anda, sulit terselamatkan.' Menuju 'orang-orang tercap rendahan.' Menuju orang-orang pinggiran yang ternilai kafir, kufur, bejat, sesat, amoral, pendosa, najis, serta semua kaum laknat tanpa harapan.


RAHMAT dan SUKACITA  Paskah sungguh menceriahkan. Renungkanlah:  orang banyak itu pada akhirnya bersukacita dalam keteduhan hati setelah mendengarkan kisah yang dialami Petrus. Dan sebab itulah mereka  berseru: 'Jadi kepada bangsa-bangsa lain pun Allah mengaruniakan pertobatan dan memimpin kepada hidup.'


*Verbo Dei Amorem Spiranti*


Tuhan memberkati.

Amin. Alleluia.

Posting Komentar

0 Komentar