Header Ads Widget

Renungan harian KATOLIK ; INGATLAH! Hati-hati lah dengan kemarahan yang didorong oleh rasa hati penuh benci....

(Pekan Biasa XV, Louis Martin, St Maria-Azelie Guerin Martin, St Yohanes Gualbertus)

Bacaan I Yesaya 7:1-9

Mazmur Tanggapan Mzm 48:2-3a.3b-4.5-6.7-8 

Injil Matius 11:20-24

"Celakalah engkau...." Mat 11:21

(Vae tibi....)

Kasih Allah  Bapa yang tanpa Batas

KITA semua pernah 'ngamok marah-marah.' Ada 'marah yang masuk akal.' Artinya ada alasan yang cukup untuk satu kemarahan tertentu.

ADA lagi yang 'ngamok-ngamok' tidak jelas. Alasannya apa? Lalu sebenarnya kepada siapa dan maksud apa? Pokoknya hanya 'komat-kamit sembarang' dari ujung ke ujung. Kaya dukun ucapkan mantra. Marah-marah macam begini yang cukup membingungkan.


INGATLAH! Hati-hati lah dengan kemarahan yang didorong oleh rasa hati penuh benci. Di situ, ujung kemarahan sering bermuara pada pelecehan dan penghinaan terhadap sesama. Kemarahan seperti itu hanya ingin menghancurkan seseorang. Katakanlah, sebatas ingin mempermalukan.


TETAPI, tidakkah ada jenis kemarahan pedagogik? Kita jadi 'sasaran kemarahan sesama.' Namun hal itu tidaklah karena lahir dari rasa penuh benci. Tidak. Tetapi hal itu sungguh bertolak dari aura untuk mendapatkan kita dalam Kasih. Seorang saudari menegur saudaranya, karena ia sungguh berniat tulus untuk mendapatkan kembali saudaranya sebagai saudara yang dikasihinya!


KITA ditegur keras karena kita telah jauh dari 'alam kasih Tuhan.' Di situ, sesama ingin memanggil  kita pulang kembali. Dalam keadaan  suram dan rentannya jalan hidup ini, kita pasti segera tahu: mana sesama yang tulus bersuara tegas 'memarahi dalam Kasih.' Dan mana orang yang bersuara halus namun sebenarnya berinsting 'membunuh dalam naluri ketidaksukaan. ' 

YESUS tak sedang 'membunuh dan menghancurkan porak poranda' Khorazim dan Betzaida dengan kata-kata penuh benci dan penghinaan. Tidak! Suara tegasNya adalah gema 'memanggil pulang kembali bagi kedua kota itu' untuk kembali kepada takhta Kasih Keselamatan.


YESUS tidak mengutus murid-murid untuk 'mengutuk dan mengecam' dalam kemarahan tanpa Kasih. Ia tidak mengutus para murid sambil berpegang pada pedang maut. Termasuk lewat kata-kata penuh benci dan tak suka. Sebab bagi Yesus, Tuhan, KASIH adalah segalanya dan harus menaklukkan segalanya yang jauh dan asing.


Verbo Dei Amorem Spiranti

Tuhan memberkati.

Amin.

Kasih Allah  Bapa yang tanpa Batas


Posting Komentar

0 Komentar