Header Ads Widget

Renungan Harian KATOLIK; DI KEHIDUPAN ini, kita tak lahir 'kosong.'

Sabtu, 27 Agustus 2022 (Pekan Biasa XXI, St Monika)
Bacaan I 1Korintus 1:26-31
Mazmur Tanggapan Mzm 33:12-13.18-21
Injil 25:14-30

P. Kons Beo, SVD

"Lama kemudian pulanglah tuan hamba-hamba itu, lalu mengadakan perhitungan dengan mereka"  Mat 25:19

(Post multum vero temporis venit dominus servorum illorum, et posuit rattionem cum eis)


BUKAN hanya soal 'bagi-bagi harta atau mempercayakan talenta.' Pun tak hanya soal bahwa sebentar lagi si tuan itu akan segera pergi keluar negeri (cf Mat 25:14).

TAK ada pesan konkrit apapun dari si tuan pemberi talenta atau harta itu kepada setiap hambanya. Tentang apa yang mesti diperbuat dengan talenta itu. Yesus hanya lukiskan: "orang itu mempercayakan hartanya kepada mereka" (Mat 25:14).


DAN si tuan itu telah 'pergi jauh'. Kini, tanggungjawab atas harta yang dipercayakan itu ada di tangan setiap hambanya. Sepenuhnya! Lalu apa yang mesti dilakukan? Kreatif ka mereka? Diperbuat menjadi berganda ka harta itu? Atau? Semuanya tergantung dari, katakan saja, daya serap dari setiap hamba untuk menafsir 'mau-maunya tuan pemilik harta.'


NAMUN yang pasti, si tuan harta itu tentu akan kembali. Dan ada kejutan yang dilakukannya. Akan ada saatnya "ia melakukan perhitungan dengan para hamba." Di situlah akan nyata terbukti: apa dan bagaimana yang telah dilakukan para hamba dengan harta yang dipercayakan!
DI KEHIDUPAN ini, kita tak lahir 'kosong.' Perlahan namun pasti, akan segera kita sadari bahwa Tuhan ternyata telah karuniakan sekian banyak kesanggupan, bakat pun talenta itu. Dan kita tertantang untuk mengembangkannya.

Baca juga yang ini; Satu permenungan dari seorang Imam KATOLIK dari Kota Pancasila Ende; Di Sini Ende, Di Sana Ngada, Di Mana-Mana Kita Saudara  

SEBAB itulah, mari kita lihat dan sadari dulu apa yang sebenarnya Tuhan percayakan agar dapat dikembangkan. Tak usah berkecil hati bila dirasa 'sedikit atau pun kurang.' Yang terutama adalah berjuang sedapatnya untuk berkembang.


AGAR dapat berkembang dalam talenta itu, maka berjuanglah. Penuh semangat. Tanpa putus asa. Cari jalan penuh usaha. Gunakan daya pikir dan terutama dengan sepenuh hati. Adakah Tuhan menutup mata bagi siapapun yang berusaha? "GALI LUBANG DAN TIMBUN TALENTA" hanya jadi awal petaka kehidupan. Tak hanya untuk di kesementaraan ini. Tetapi juga untuk kehidupan mendatang. Tuhan sungguh menuntut kesetiaan kita untuk mengembangkannya.


TETAPI, kata orang, "Jangan cuma melihat 'talenta punya orang' yang sering bisa bikin patah semangat dan juga bisa bikin iri yang tidak ada model." Biarlah fokus dengan apa yang ada pada diri sendiri. Itulah yang Tuhan percayakan. Semuanya sudah cukup untukmu. Maka bergembiralah untuk mengembangkannya.

Verbo Dei Amorem Spiranti
St Monika, doakanlah kami.
Tuhan memberkati.

Amin

Posting Komentar

0 Komentar