Header Ads Widget

Renungan Harian KATOLIK: Kerja dan berusaha adalah cara paling wajar untuk cita-cita hidup layak.

Senin, 15 Agustus 2022

(Pekan Biasa XX, Beato Isidorus Bakanja, Beato Klaudius Granzotto, St Tarsisius)
Bacaan I Yehezkiel 24:15-24
Mazmur Tanggapan Ul 32:18-21
Injil Matius 19:16-22

Sesama warga Gereja kita harus berbagi tentang pengalaman yang baik, kita mesti kerja keras dan berdoa untuk mencapai tujuan hidup, terus memperkuat persekutuan untuk saling menolong dalam semangat kemandirian. Jika kita lemah secara sosial ekonomi kita berpeluang untuk dipinggirkan bahkan bisa kehilangan martabat.Salam persekutuan


"Pergilah orang muda itu dengan sedih...." Mat 19:22

(Abiit tristis)


KITA memang sudah sadari sedalamnya. Kita tak bisa hidup layak dan tak berkembang dalam hidup tanpa harta. Kita mesti memiliki sesuatu agar kita dapat bertahan hidup sepantasnya.

Baca juga yang ini; 
Satu Permenungan dari Seorang Imam Katolik: Kebenaran Itu Tak Akan Pernah Tersekap

KITA akhirnya memang mesti berjuang dalam hidup. Dan kerja dan berusaha adalah cara paling wajar untuk cita-cita hidup layak. Telah kita yakin pasti bahwa jika hanya berleha-leha dalam hidup maka hanya akan datangkan malapetaka.

DARI apa yang kita usahakan pasti kita dapati sesuatu. Katakanlah itulah harta yang jadi tanda nyata dari kerja keras kita. Sangatlah wajar untuk memiliki sesuatu dengan cara yang wajar pula.

Baca juga yang ini;Koperasi Simpan Pinjam CU Florette dorong anggota untuk mengembangkan bisnis

NAMUN hidup sebagai murid Yesus, dan juga dalam usaha mencapai hidup kekal, telah tanamkan dalam diri kita satu pedoman hati yang serius. Maka kita segera masuk dalam kualitas relasi batin penuh tantangan dengan harta, barang dan segala yang berhubungan dengan 'dompet atau pundi-pundi.'


SEJATINYA, hanya terdapat dua alam batin dalam perelasian dengan segala harta kekayaan itu. Kita sanggup mengatakan "cukup bagi diri sendiri" serta yang lainnya menjadi ungkapan solider demi sesama. Demi kepentingan atau kebutuhan yang lebih luas atau mendesak. Itulah yang disebut Yesus dengan "berikan itu kepada orang-orang miskin" (Mat 19:21).

DI SISI lain, hati kita bisa menjadi kecut. Gelisah mendera saat harus 'berpisah' atau 'didesak untuk lepaskan apa yang ditimbun dan digenggam.' Itulah yang menjadi aura hati penuh kelekatan dari orang muda itu. Hatinya sedih. Wajahnya muram, dan mungkin saja tak nyaman ia di tidur malamnya. "Sebab hartanya (yang dikumpulkannya) banyak" (cf Mat 19:22).


YESUS memang amat menantang siapapun untuk lepas bebas agar dapat mengikutiNya dalam semangat penuh solider. Kemiskinan, kemelaratan, kekurangan, serta aneka penderitaan, adalah sungguh satu keadaan nyata. Jalan menuju ke hidup kekal jelas terbentang bagi siapapun.


ITULAH saat kita sungguh terpanggil dalam kerelaan hati untuk memberi dan melepaskan. Demi yang bernasib malang, tak menentu. Dan demi kepentingan yang lebih luas. Kita sepertinya tak punya pilihan lain selain hati yang 'melepaskan dan berbagi.'


SEKIRANYA Yesus tahu bahwa kita 'seolah-olah ceriah dan seolah-olah merasa diri pasti masuk hidup kekal'. Padahal kita sebenarnya penuh sedih dan cemas. Sebab rantai-rantai timbunan itu tetap memborgol hati kita. Sebab bendera ketamakan masih melambai-lambai di angkasa hidup kita.


Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati. Amin


Pater Kons Beo, SVD

Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN


Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran.

Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.






Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

   Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. 
Didokumentasikan oleh
Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 





Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar