Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik: ALLAH masuk dalam ziarah hidup setiap kita melalui jalan Kasih

Kamis, 13 Oktober 2022 (Pekan Biasa XXVIII, Beata Alexandrina Maria da Costa, St Edward, St Geraldus)
Bacaan I Efesus 1:1-10
Mazmur Tanggapan Mzm 98:1-6
Injil Lukas 11:47-54

"Dengan kasih, Allah telah menentukan kita menjadi anakNya...." Ef 1:5
(Qui praedestinavit nos in adoptionem filiorum..)



ADA KAH sesuatu yang mulia dalam diri kita yang sepantasnya kita syukuri? Yang sungguh membuat kita hidup dalam harapan dan sukacita berlimpah?

RENUNGKAN apa yang diserukan Rasul Paulus kepada jemaat Efesus. Tak ada yang lebih mulia selain bahwa 'Dengan perantaraan Yesus, setiap orang yang percaya, menjadi anakNya sendiri.'




KITA adalah 'anak-anak Allah. Iya, putra-putri Allah sendiri dalam Yesus. Dialah yang sulung. Yang pertama dari kita semua. Dan keyakinan ini sungguh meneguhkan jalan hidup setiap kita.

ALLAH masuk dalam ziarah hidup setiap kita melalui jalan Kasih. Dan jalan kasih itulah yang menyata dalam Diri Yesus. Dalam kata, sikap, perbuatan dan tindakan kasihNya terhadap kita.


SEBAB itulah, mari kita berserah pada kasih Allah dalam Yesus itu. Kita bukanlah kaum buangan. Bukan orang yang tak terhitung. Kita bukanlah kaum yang terhempas dan terkucil. Tetapi, kita semua adalah anak-anak Allah yang dimuliakan dalam Yesus sendiri.

SAAT kesadaran kita semakin menggumpal sebagai anak Allah dalam Yesus, maka kita tetap belajar untuk memandang sesama juga sebagai 'anak Allah dalam kasih Yesus.'

MAKA, sebagaimana Allah memandang setiap kita dalam kelimpahan kasihNya, seperti itulah kekuatan kasih yang menggerakkan kita untuk menggapai sesama dalam kasih pula.

Baca juga yang ini; Satu perenungan; Kerohanian yang Memeluk Keseharian

BUKAN KAH kita adalah 'saudara dan saudari dalam Yesus?' Tidak kah kita telah dilahirkan dan memulai hidup baru melalui pembaptisan yang satu dan yang sama?

NAMUN, benarlah, kerapuhan sungguh melemahkan kita untuk hidup dalam semangat kasih. Apa yang telah dimulai dalam kasih oleh Allah sendiri dalam Yesus, dicemarkan oleh manusia, kita sendiri, melalui segala gerak-gerik anti kasih.

DENDAM dan benci masih menebal. Fitnah, irihati serta kedengkian tetap berakar. Keangkuhan dan sulit merendah demi kebaikan semakin 'keras dan membeku.'
SUARA Rasul Paulus tetap ingatkan kita pula! "Dengan kasih, Allah telah menentukan kita menjadi anakNya...."

Sebab itu, tak ada yang dapat membuat kita untuk luput dan jauh dari hidup dalam kasih.

Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik: TAK hanya sekedar 'tiba pada diri sesama,' lebih dari itu bahwa kita sanggup jadi sahabat seperjalanan

MARI kita hidup dalam kasih yang menentukan kita sebagai anak Allah. Jauhilah sudah sikap penuh permusuhan. Kita memang harus terus belajar untuk hidup dalam kerendahan hati, dalam saling mengampuni. Dan saling menghembuskan kata-kata harapan. Satu terhadap yang lain.


Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.Amin

Posting Komentar

0 Komentar