Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; Pelayanan adalah satu kekuatan kunci dalam kebersamaan hidup

Rabu, 26 Oktober 2022
(Pekan Biasa XXX, St Evaristus - Paus V)*
Bacaan I Efesus 6:1-9
Mazmur Tanggapan Mzm 145:10-14
Injil Lukas 13:22-30


"Laksanakanlah pelayananmu dengan rela...." Ef 6:7
(Cum bona voluntate servientes...)



Baca juga yang ini; Renungan Harian KATOLIK; Hendaklah engkau tidak menaruh benci kepada sesamamu





HIDUP manusia ditandai dengan peran yang mesti 'dimainkan.' Dan setiap kita punya tugas dan tanggungjawab tertentu. Semuanya dimaksudkan agar kehidupan ini dapat maju dan berkembang.




SERUAN Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus tertangkap jelas. Pelayanan adalah satu kekuatan kunci dalam kebersamaan hidup. Setiap anggota jemaat dipanggil untuk setia dan rela dalam tugas kepelayanan yang dipercayakan kepadanya


SETIAP kita pun pasti punya tugas dan tanggungjawab yang mesti dijalankan. Di situ bobot dari diri kita diuji. Sebab itulah, suara Rasul Paulus mesti dicermati dan dihayati sungguh: laksanakan pelayananmu dengan rela.


Baca juga yang ini; Renungan Harian KATOLIK:  Kerja dan berusaha adalah cara paling wajar untuk cita-cita hidup layak.


NAMUN, terkadang tak mudah untuk masuk dalam 'alam batin penuh kerelaan dalam pelayanan.' Ada sekian banyak syarat yang datang mendahului 'tindak melayani itu sendiri.' Sering syarat itu 'memberatkan.'


SIAPAPUN terkadang bisa saja terkurung pada kepentingannya sebagai yang utama. Iya, ketimbang pada niat tulus untuk melayani. Tanpa terlalu galau penuh risau akan segala jasa dan pengorbanan.



DI JALAN hidup kita sendiri, kita alami dan temukan sekian banyak orang yang rela dan setia dalam tindak melayani. Mereka itu tulus ikhlas dalam dalam kebaikan dan tindak membantu.



ORANG-ORANG seperti itu sungguh tampil dan beraksi seperti apanya. Mereka sewajarnya dalam menerima apa yang patut diterima dari kerja dan pelayanannya. Tanpa sekian zigzag demi kepentingan diri sendiri yang tak terukur.


NAMUN, ada hal yang patut disimak serius. Ada tanggungjawab yang mesti dijalankan, ada tugas yang telah jelas terbagi, ada kewajiban yang mesti dituntaskan. Namun, apakah semuanya semudah itu dijalankan?

SERINGKALI gerak-gerik menghindar, lari dari tugas kewajiban, 'cuci tangan' dari apa yang harus dijalankan, telah jadi persoalan serius. Kerelaan hati yang sirna adalah ancaman dahsyat dari tindak kepelayanan!


JIKA kerelaan hati telah jadi pudar, hal itu bisa disebabkan oleh hati yang telah disuramkan oleh desakan kepentingan dan kemauan diri sendiri.

DI ATAS segalanya, kepelayanan yang penuh kerelaan itu adalah muara indah dari kebeningan hati: bahwa saya selalu punya waktu, punya tempat, punya kesempatan, punya kesediaan untuk melayani sesama.

Baca juga yang ini: Pojok KITAB SUCI; Beginilah Jadinya Jika Sesama ‘Dikuliti’ Dalam Doa

'Ini memang gila. Namun jangan katakan sulit dan tak mungkin, jika kita sendiri tak pernah punya nyali untuk memulainya...'


Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati. Amin.

Posting Komentar

0 Komentar