Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; MENJADI orang baik itu bukan 'terlahir dan ada begitu saja.'

Jumat, 04 November 2022 (Pekan Biasa XXXI, St Karolus Boromeus, St Emerik dr Hungaria)
Bacaan I Filipi 3:17 - 4:1
Mazmur Tanggapan Mzm 122:1-5
Injil Lukas 16:1-8

"Aku dapat melakukan segala sesuatu dalam DIA yang menguatkan aku"
(St Karolus Boromeus)


Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; HIDUP ini memang sering jadi arena timbang sana, timbang sini.


NAMPAKNYA tak ada yang kurang pada diri kita. Bakat dan kemampuan kita miliki. Kesanggupan akal budi kita punyai. Dan, tidak kah kita miliki sesuatu untuk dijadikan 'modal di kehidupan ini.'




TAK boleh diingkari pula, bahwa pada kenyataannya, kita punya kemauan yang baik. Pada kita terdapat kehendak baik untuk bertindak dan melakukan yang terbaik pula. Semuanya itu, tak hanya demi kebaikan diri sendiri. Tetapi juga demi kepentingan yang lebih luas.



MENJADI orang baik itu bukan 'terlahir dan ada begitu saja.' Setiap kita memang harus belajar untuk menjadi orang baik. Syukurlah bahwa ada sekian banyak orang telah lewati jalan keteladan dan kesaksian hidup yang menyakinkan dan elegan. Dari orang-orang hebat ini, kita terus belajar dalam perjuangan yang tak mudah.


KITA memang sering jatuh dan tertimpah dalam segala ketidakberdayaan. Kerapuhan adalah ciri insani yang erat terlekat. Ketakberdayaan adalah kepasrahan pasif yang menciptakan 'alam rawa-rawa hidup yang membenamkan.' Tetapi, tidak kah selalu ada asa dalam diri untuk kuat berharap? Demi melihat kembali cahaya yang melegakan?
Baca juga yang ini; Pojok KITAB SUCI; Bro, Jangan Disangka Zakheus itu Tak Gesit….


RASUL PAULUS bersuara penuh harapan kepada jemaat di Filipi, "Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka yang hidup seperti kami" (Flp 3:17). Rasul Paulus nyalahkan api harapan dan membakar semangat baru bagi jemaat Filipi. Tak ada yang patut disesali dalam lilitan temali rasa putus asa, saat rahmat Tuhan hadir serta ditanggapi penuh ceriah.


MANUSIA, semua kita, adalah 'debu tanah.' Sekian banyak tanya bernilai ragu dan tak pasti itu datang serta hinggap di jendela hati dan pikiran kita. Kita dikepung sejuta tanya tanpa kepastian jawaban yang sesungguhnya. Tetapi, haruskah kita menyerah?

MARI renungkan mutiara indah dari sepenggal kata St Karolus Boromeus. Kita, manusia, yang lemah diteguhkan Tuhan sendiri. Agar disanggupkan untuk kembali melakukan yang terbaik. Hanya andalkan segala yang kita miliki, sering berakhir sia-sia.


KEHENDAK HATI kita sering melemah. Pikiran kita sering berkabut. Tak selamanya cerah cemerlang. Suasana hati kita sering sumpek dan gelap. Segala yang kita favoritkan dan andalkan selalu ada titik batasnya.


KITA sebenarnya tidak ditentukan oleh apa yang kita miliki. Kita menjadi 'manusia sebagai manusia dalam iman akan Tuhan sebagai Sumber dan Penyelenggara hidup.'


KEYAKINAN sungguh akan Tuhan membuat segala yang mustahil menjadi pasti. Di situ kita sanggup bertahan dalam situasi sulit dan penuh terbatas. Kita tetap ceriah dalam pengorbanan dan kehilangan. Sepertinya kita memiliki 'surplus energi positif' untuk berbuat apapun demi kebaikan.


Bukankah demikian?

Verbo Dei Amorem Spiranti
St Karolus Boromeus, doakanlah kami.
Tuhan memberkati.  Amin

Tentang Perubahan Iklim


Posting Komentar

0 Komentar