Header Ads Widget

Renungan Harian Katolik; HIDUP adalah berkat, itulah kenyataan yang kita terima.

Sabtu, 03 Desember 2022

(Pekan I Adventus, St Fransiskus Xaverius, St Cassianus)




Bacaan I 1Korintus 9:16-19.22-23

Mazmur Tanggapan Mzm 117:1.2

Injil Markus 16:15-20 "Berkat apa pun yang Anda berikan kepadanya, akan berbalik untuk kepentingan Anda....."

(St Fransiskus Xaverius)


Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik: SUARA TUHAN masuk dalam 'situasi hidup yang telah kita akrabi.'


HIDUP adalah berkat. Itulah kenyataan yang kita terima. Tak pernah kita kehendaki. Apalagi 'mengharuskan adanya.' Tuhan, dalam kuasaNya, hadirkan kita sebagai anak-anak yang dikasihiNya.


MARI ucapkan alhamdulilah atas anugerah hidup ini. Tuhan mempercayakan kepada setiap kita DAYA HIDUP itu. Ucapan syukur dan terimakasih pada Tuhan adalah tanda pengakuan: kita berasal dariNya, dan pada saatnya kita mesti berpulang padaNya.



TANDA syukur dan terimakasih itu diungkapkan pula dalam memberikan pengartian yang benar dan sehat tentang arti kehidupan itu. Antara 'kedatangan dan kepulangan kita kepada Tuhan' terhamparlah berbagai momentum pembuktian dan kesaksian bahwa hidup itu sungguh bermakna.

JALAN demi pembuktian isi kehidupan pasti berbeda untuk setiap kita. Dalam rana insani, kita bisa saja tergoda untuk merasa diri 'lebih berahmat dan terberkati ketimbang yang lain, yang ternilai durjana.' Di sini, hidup tak ubah sebatas persaingan untuk 'menjadi dan merasa lebih terberkati dibandingkan dari yang lain.'


Baca juga yang ini; Adventus: Tangan Kita Mesti Terentang


ST FRANSISKUS XAVERIUS bisa ditafsir dalam cara yang mulia. Siapa pun terpanggil untuk jadi tanda berkat bagi dunia dan sesama. Mulialah hati Anda yang memiliki kepekaan untuk jadi tanda berkat bagi sesamamu yang 'berkelok-kelok, tertati-tati, dan tak sedap jalan hidupnya.' Anda sungguh hidup dalam kewibawaan, kehormatan serta marwah dari berkat itu sendiri bagi sesama.

JALAN hidup penuh berkat dan memberkati sering berubah jadi redup. Semakin tak bersinar terang. Merasa beriman dan beragama sambil tetap mencengkeram maut dan kekerasan adalah penyangkalan serius dari kewibawaan sebuah berkat.


KERAPUHAN dan kelemahan kehendak sungguh jadi 'aura suram di relung hati.' Gairah untuk jadi berkat meredup dan tak mentereng. Akan tetapi, tidak kah Tuhan tetap sediakan lintasan jalan penuh harapan? Demi kumpulkan kembali 'berkat yang tercecer.' Menuju perjalanan abadi.

ST FRANSISKUS XAVERIUS, di masa itu, berlayar sekian jauh. Hingga ke wilayah Tanah Air tercinta. Ia berbekal keberanian dan pemberian diri yang total. Ia bermodalkan berkat Tuhan yang diterimanya. Dan hanya mau menjadi tanda berkat bagi sesama.


ANDA sungguh luar biasa dan istimewa bagi sesama. Sebab 'Anda berjalan dari satu tempat ke tempat lain, sambil tetap berbekal mulut dan kata-kata yang memberkati. Yang memberi harapan bagi sesama. Tak sebaliknya.

ANDA sungguh terberkati. Sebab Anda tetap memberikan kekuatan dan kesejukan terhadap sesama yang tak beruntung nasib dan jalan hidupnya. Dan di situlah berkatmu jadi sepenggal doa. Yang paling tulus dan polos buat sesama.


Verbo Dei Amorem Spiranti

St Fransiskus Xaverius,

Doakanlah kami.
Maranatha,
Tuhan memberkati. Amin


Posting Komentar

0 Komentar