Header Ads Widget

Pemerintah Desa Beri Perhatian Pada Pengembangan Sorgum Untuk Pangan Di Manggarai


Kepala Desa di Kecamatan Iteng, Kabupaten Manggarai berdiskusi tentang arah pengembangan sorgum ke depan

Enam Desa di Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai-NTT berkomitmen mengembangkan sorgum sebagai tanaman untuk menjamin ketahanan pangan, meningkatkan pendapatan petani, mencegah stunting, dan mengurangi lahan kritis yang telah ditinggalkan oleh kebanyakan petani.
Komitmen ini merupakan hasil dari pertemuan 6 pemerintah desa bersama Yayasan Ayo Indonesia di Aula Kantor Kepala Desa Iteng, Selasa (29/11/2022), Pertemuan yang digagas oleh Yayasan Ayo Indonesia dan Yayasan Kehati Jakarta ini membicarakan tentang arah pengembangan sorgum di Kecamatan Satar Mese ke depannya. Kepala Desa yang berpartisipasi pada pertemuan ini, antara lain, Kepada Desa Gara, Iteng, Tal, Langgo, Legu dan Satar Loung.

Peserta pertemuan sepakat bahwa pengembangan sorgum menjadi salah satu program prioritas dari penggunaan dana desa pada Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2023 dengan mengacu kepada Permendesa PDTT Nomor 8 Tahun 2022 tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2023. Pengalokasian dana desa fokus pada kegiatan produksi sedangkan untuk pengolahan paska panen yang membutuhkan mesin atau peralatan pengolahan akan dibicarakan dengan pemerintah daerah. Dari segi regulasi terkait penggunaan dana desa untuk pengembangan sorgum diperlukan juga satu acuan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Manggarai dalam bentuk Peraturan Bupati (Perbup) agar desa-desa di Manggarai yang wilayahnya dari segi agroklimat cocok untuk budidaya sorgum wajib mengembangkan sorgum.




Yohanes Mario Nombo, Kepala Desa Gara


Timoteus Mampu, Kepala Desa Langgo pada pertemuan itu mengatakan bahwa desanya siap mengalokasikan dana desa untuk program sorgum tetapi hanya untuk memproduksi karena dana desa terbatas sedangkan untuk peralatan pengolahan paska panen sebaiknya kita mengusulkannya kepada pemerintah daerah agar setiap desa nanti memilik mesin pengolahan paska panen, sehingga sorgum bisa dikonsumsi seperti beras.

Para peserta pertemuan juga sepaham bahwa penerima manfaat dari program pengembangan sorgum rencananya adalah para petani dan anak-anak muda putus sekolah melalui pemanfaatan lahan kritis yang luasnya 68 Ha atau 9,71 persen dari 700 ha total lahan kritis yang terdapat di 7 desa, di Kecamatan Satar Mese.
Agustinus Pas, Penanggungjawab program sorgum di Yayasan Ayo Indonesia kepada para kepala desa, menegaskan bahwa Lembaganya akan mengambil peran untuk pendampingan tehnis dan motivasi kepada para petani, namun yang paling penting pemerintah desa sungguh-sungguh serius untuk mengembangkan sorgum, demi tercapainya ketahanan pangan, perbaikan gizi keluarga dan peningkatan pendapatan keluarga petani.

Yayasan Ayo Indonesia, lanjut Agustinus, telah berpengalaman terkait teknis budidaya sorgum dan pengolahan paska panen, mengolah sorgum menjadi beras dan tepung. Dia juga menambahkan peran kita semua nanti adalah memasyarakatkan sorgum sebagai pangan alternatif, menjelaskan kepada setiap keluarga tentang manfaat sorgum sebagai makanan bergizi tinggi dan bernilai ekonomi. Di Larantuka, jelas Agustinus, sorgum sudah menjadi bahan pangan pengganti beras, dikonsumsi setiap hari oleh keluarga-keluarga,dijual kepada koperasi produsen bahkan pemerintah daerah Flores Timur menjadikan sorgum sebagai pangan untuk mengurangi atau mencegah stunting.

Mereka juga sependapat tentang peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes,), yang diharapkan menjadi penanggungjawab utama dalam kerangka bisnis sorgum di bagian hilir, dimana lembaga ini mengolah sorgum menjadi beras dan aneka pangan lain yang berbahan baku sorgum. Sorgum menjadi core business dari BUMDes. 

Terhadap hal ini, Yohanes Mario Nombo, Kepala Desa Gara, mengusulkan satu kegiatan peningkatan kapasitas bagi pengelola BUMDes terlebih dahulu yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas managerial dari pengurus BUMDes dengan cara belajar ke BUMDes yang telah berhasil.



Atus Karpitang, Kepala Desa Iteng.


Belajar dari pengalaman budidaya sorgum yang telah berusia dua bulan di Desa Iteng, Tal dan Gara, Atus Karpitang, kepala desa Iteng berpendapat bahwa yang paling penting ke depannya adalah ketersedian peralatan paska panen, seperti, mesin sosoh dan mesin untuk pembuatan tepung sorgum. Pertumbuhan sorgum di atas lahan 5,6 hektar saat ini, lanjutnya menunjukkan hasil yang baik dimana tanaman sorgum tumbuh subur dan berpotensi menghasilkan biji sorgum kering 5 ton per hektar.

“Sorgum yang ditanam bersama anak sekolah di SMP Negeri I Iteng di kebun sekolah sebagai langkah uji coba menunjukkan pertumbuhan yang subur sebagai bukti bahwa sorgum tumbuh baik di Iteng pada ketinggian 34 meter dari permukaan laut. Ke depan pemerintah desa iteng akan memanfaatkan tanah milik pemerintah daerah untuk ditanami sorgum dengan dibiayai oleh dana desa. Selain itu, pemerintah desa akan mendorong petani yang tidak punya lahan sawah untuk menanam sorgum di sekitar kantor desa Iteng,“tuturnya.

Hasil pertemuan sehari itu, akan didiskusikan dengan Bupati Manggarai pada awal desember 2022 agar pengembangan sorgum ke depan melibatkan pemangku kepentingan strategis, antara lain, Pemerintah Daerah, Desa, Masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyaratakat. Diharapkan Pemerintah Daerah Manggarai mengalokasikan anggaran untuk program sorgum dalam bentuk penyediaan peralatan paska panen.


Mari kita renungkan kata-kata St. Arnoldus Janssen (perayaan 15 Januari):
  1. Pendiri SVD        :  1875
  2. Pendiri SSpS       :  1889
  3. Pendiri SSpS-Ap :  1896
  1. "Tabahkanlah hatimu dengan gembira, jangan merasa cemas bila salib-salibmu sering-sering terlalu kasar, terlalu berat dan tajam pada sisi-sisinya. Semuanya akan berakhir, tapi ganjaran yang abadi tak kan ada kesudahannya." 
  2. "Teguhkanlah hatimu dan percayalah kepada Allah. Sesudah hari-hari gelap akan menyusul hari-hari cerah. Anggaplah semuanya ini sebagai hal yang pasti."
  3. Sebagaimana seorang pengemis tidak dapat menyombongkan diri, kalau ia menerima pemberian-pemberian yang besar, demikian pula kita tidak  boleh bersikap angkuh atas anugerah-anugerah Allah."
  4. "Berbahagialah orang yang tidak takut untuk hidup dalam ribuan pengorbanan dan kekurangan demi memperoleh banyak orang bagi Kristus."
  5. "Semakin banyak kita menghormati ROH KUDUS, kita semakin layak untuk menerima karunia-karuniaNYA."

St. ARNOLDUS JANSSEN,
DOAKANLAH KAMI
AMIN

Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (10/3/2024) menyelenggarakan pertemuan pastoral untuk membentuk kepanitian Prosesi Sakramen Maha Kudus (Juni 2024) dan Perayaan Pesta Intan (75 tahun) Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong pada bulan juni tahun 2025, bertempat di Pendopo Pastoran. Pertemuan dihadiri oleh Pator Paroki, Dewan Inti Pastoral, utusan komunitas Biara Suster (KFSA/PSM/AHKYB/PSM), Ketua Wilayah (Woang/Redong/Perumnas), Utusan dari Kelompok Katergorial (Vanclar/KTM/Legio Maria/OMK). Jumlah mereka sebanyak 35 orang.



Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss melakukan suatu survei pasar untuk mengetahui pasokan dan permintaan sayur-sayuran di Pasar Lembor, Ruteng, dan Borong. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan dalam menyusun suatu panduan pola dan waktu tanam yang terfokus pada pasar  

   Pohon Mangga ini tumbuh baik hingga saat ini di kebun salah satu keluarga di Paroki Lengkong Cepang. Benihnya disediakan oleh Program kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss, tahun 2014. 
Didokumentasikan oleh
Stef Jegaut, Selasa (15/8/2023) 





Pada program Pemberdayaan Sosial-Ekonomi, kerjasama Yayasan Ayo Indonesia dengan Missionprokur SVD Steinhauzen - Swiss tahun 2014, salah satu kegiatannya, adalah mempromosikan pembuatan Toilet dan Septik Tank menggunakan bambu untuk menggantikan fungsi besi beton, ternyata masih bertahan kuat sampai saat ini di Lengkong Cepang. Didokumentasikan oleh Stef Jegaut,Selasa (15/8/2023).

Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyandang Disabilitas telah menjadi Anggota KSP Credit Union Florette: Menyediakan Pinjaman Berbunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar)


Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI:



Ayo Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong

Posting Komentar

0 Komentar