(Pekan Biasa XXVIII, St Gerardus dr Mayella, St Hedwiq, St Margaretha Maria Alacoque)
Bacaan I Roma 1:1-7
Mazmur Tanggapan Mzm 98:1,2-3av.3cd-4
Injil Lukas 11:29 -32
"...tapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus" Lukas 11:29
(Et signum non dabitur ei, nisi signum Ionae Prophetae)
TAK SEKEDAR MENDATAR
Baca juga yang ini; Renungan Khusus Di Hari Minggu; Pesta Raya dan Pakaian Pesta itu
TERPUJILAH siapapun yang mampu menangkap pesan-pesan kehidupan. Di keseharian, bagi orang-orang seperti ini, alur waktu yang tertenun dalam peristiwa tak berlalu begitu saja. Selalu ada pesan yang dapat disimak. Selalu terdapat gema kehidupan yang dapat dipetik.
BAGI orang-orang seperti ini, pancaindra tak hanya sebatas demi mengumpulkan informasi. Tetapi, semuanya dapat dibawa ke tatanan nilai. Iya, dibawa ke alur pemaknaan.
TANDA-TANDA tak bisa didekati mendatar, lurus dan sekian terbatas. Tetapi ia harus dimaknai dalam alur meditatif. Apa yang tersembunyi dibalik kisah-kisah itu? Oleh karena itu, permenungan akan mengarah pada pesan-pesan kehidupan!
MUNGKIN kita terlalu mengenang kisah dan tanda-tanda yang luar biasa. Padahal dalam hal-hal yang kecil dan sederhana selalu ada 'makna terpendam yang harus dicari dalam keteduhan batin, ketenangan pancaindra dan kesegaran aura jiwa.
PERISTIWA hidup setiap kita terlalu kaya dan bermakna. Bukan kah terkadang ada yang terasa sulit untuk kita tangkap dalam akal budi? Lihat! Apa yang dianggap dan dinilai sebagai 'keagungan, kebanggaan dan kemuliaan' ternyata bisa saja jadi titik awal sebuah petaka.
SEBALIKNYA, apa yang ternilai hampa makna, hitam dan suram, gelap dan tanpa harapan, bisa menjadi awal yang indah dalam rencana dan penyelenggaraan Tuhan sendiri. Mungkinkah bahwa yang selalu yakini diri sendiri sebagai 'baik, benar, saleh, serta suci lahir dan di dalam batin sebenarnya bagian dari "angkatan yang jahat?"
KITA bisa saja impikan atau proklamasikan adanya tanda-tanda serba meriah dalam aneka keberhasilan ini dan serba sukses, dalam popularitas atau keharuman nama, serta penuh sanjungan sana-sini. Namun, sebenarnya semuanya bisa menjadi kisah-kisah penuh tanya.
TETAPI, 'tanda Nabi Yunus' mengingatkan bahwa dalam kisah-kisah suram karena pikiran dan rencana sendiri, demi kesenangan sendiri, dan karena ketidaksetiaan pada Tuhan, toh pada akhirnya bisa ditemukan nilai demi meretas kembali jalan pada kehendak Tuhan.
YUNUS, yang berawal suram di seluruh penjuru, pada titiknya ada kembali di dalam terang kehendak Tuhan sendiri.
Maka, biarlah kita menjadi 'manusia apa adanya.' Yang berjuang menangkap pesan-pesan sederhana dalam kesekharian kita yang tak mewah.
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memastikan.
Amin
Baca juga yang ini; Renungan Harian Katolik; CITRA PERSAUDARAAN dan Rasa Kekeluargaan Semesta Mesti Kita Bangun Dan Perjuangkan!
Baca juga di sini, Kisah Tentang Kita ;https://www.indonesiana.id/profil/27530/Richard-Roden
Pater Kons Beo, SVD |
Adalah Koperasi Simpan Pinjam Inklusi di Manggarai, 25 orang Penyayang Disabilitas telah menjadi Anggota. KSP CU Florette: Menyediakan Pinjaman Bunga Rendah, melakukan Upaya Pemberdayaan Sosial Ekonomi (bisnis) dan mengajarkan Literasi/Melek Keuangan. Kerja sama dengan Yayasan Ayo Indonesia (Rumah Belajar) |
Jasa Rental Kendaraan untuk Anda, Kami Siap Melayani dengan HATI: https://rentalmobilgatraruteng-labuanbajo.com/
0 Komentar